[Chp.08] Kiriko

1.8K 273 43
                                    

Reader POV

"Gelap gulita... "jalan selama dua jam", katanya? Ini sudah dua jam, dua jam yang lalu! Kampret!" Keluh Leorio yang sudah lelah berjalan. Memang sih kami sudah berjalan dalam rentan waktu dua jam lebih. Dan sejauh ini kami belum menemukan apapun.

Langit pun telah berubah gelap menandakan bahwa ini sudah masuk jam malam. Tapi entahlah, mungkin karena seringnya mendapat latihan keras dari Karui-san aku tidak merasa lelah berjalan selama dua jam.

Untuk kesekian kalinya, kami menemukan papan penanda yang mengatakan,

"Awas Majuu (Hewan Gaib)!"

Leorio kembali mengeluh saat membaca isi dari papan penanda tersebut. "Apa kita benar-benar akan sampai ke tempat ujian?" Tanyanya frustasi sembari menggaruk-garuk puncak kepalanya.

Tak lama kemudian, Leorio berteriak mengeluh bahwa dia lapar dan membutuhkan makanan. Serta wc.

"Oh! Aku melihatnya." Ucap Kurapika. Aku dan Gon tidak menghiraukan Leorio dan melihat ke sebuah rumah kayu yang terletak tepat di samping pohon cemara yang sangat besar.

Tiga kali pintu rumah tersebut diketuk, namun kami tak kunjung mendapatkan jawaban. "Hei, ada orang di rumah?" Tanya Leorio menghentikan ketukannya.

Leorio kemudian membuka pintu yang tak terkunci itu dan melangkah masuk. "Kami masuk."

Yang mengejutkan kami adalah pemandangan di dalam rumah. Satu orang pria yang tergeletak di atas lantai, dan yang satunya lagi seorang wanita yang dicekik oleh seekor monster berbulu kuning yang berukuran besar.

Mata merahnya begitu mengerikan dibawah sinar cahaya bulan membuat siapa saja yang melihatnya merinding ketakutan.

"Majuu!"

"Majuu?!"

"Majuu yang dapat berubah wujud, Kiriko! Mereka bisa berubah wujud menjadi manusia! Makhluk dengan tingkat kecerdasan tinggi!" Jelas Kurapika. "Ada wanita di tangannya!" Kata Gon.

"Dan pria di lantai itu butuh pengobatan segera..." ujar Leorio.

Aku yang menyadari langkah kaki Kiriko yang hendak melompat keluar jendela, langsung maju dan menghalangi jalan keluarnya. "Leorio! Kurapika! Gon! Kiriko ini mau kabur!" Teriakku.

Tanganku mengayun di udara, menciptakan sebuah dinding es yang cukup tebal yang menutupi jendela. Jalan keluar si Kiriko.

Crashh

Esku dihancurkannya dengan begitu mudah, bersamaan dengan hancurnya kaca jendela dan diriku yang melayang di udara.

Greb

Kiriko itu menangkapku dan membawaku pergi bersamanya dan wanita di genggamannya. "[Y/N]!" Teriak Gon yang mendekat ke arah jendela.

"Brengsek, lepaskan aku!" Aku memberontak sekuat tenaga, menendang, memukul, bahkan membekukan setiap jalan agar ia tergelincir namun semua usahaku sia-sia. 'Dia terlalu cerdik dan cepat untuk seekor Kiriko.' Pikirku.

Lalu terlintas di pikiranku untuk mengecek keadaan wanita yang dicekiknya tadi. "Hei, nona! Apa kau baik-?!"

Mataku membelalak. Wanita ini. Aku ingat dengan baik. Dia bukanlah istri dari pria tadi.

Drap drap drap

Kudengar langkah dua orang yang berlari mengejar kami. Aku berbalik dan melihat Gon dan Kurapika yang mengikuti Kiriko yang membawaku dan wanita ini. Dengan kecepatannya yang luar biasa, Gon melompat ke setiap dahan pohon dengan cepat dan berhasil menyusul kami.

My Duty [Hunter×Hunter x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang