Author POV
Hari pun berlalu, tak terasa kalender menunjukkan tanggal 9 di bulan Juni. Hari dimana Killua dan [Y/N] akan melawan Gido. Namun sepertinya luka yang diderita Gido terakhir kalinya saat melawan Gon, belum sembuh juga.
Maka dari itu, Killua memenangkan pertandingan tersebut. [Y/N] yang sudah lebih baik juga memenangkan pertandingan sebab ia hadir dan Gido tidak.
Besoknya, pada tanggal 10 Juni, pertandingan Gon melawan Riehlvelt pun tiba. Terlihat kedua pihak telah berada di atas ring Arena Surga. Bersiap untuk memulai pertandingan mereka.
"Setelah kalah dari Killua, dan menang dari [Y/N], rekor Riehlvelt menjadi 6-3, ini akan menjadi kesempatan terakhirnya. Empat kali kalah, kamu dinyatakan tereliminasi dan harus mengulang dari awal."
Riehlvelt meraih cambuknya, memegangnya erat. Berencana untuk langsung melakukan Song of Defense di awal pertandingan demi mencegah Gon menyerangnya terlebih dahulu. "Tampaknya dia sudah mewaspadai kecepatan Gon, membuatnya segera mengeluarkan cambuk."
"Sementara itu, Gon tidak membawa tongkat pancingnya. Lalu, bagaimana strategi bertarungnya?" Gon meregangkan seluruh otot tubuhnya. Melakukan pemanasan singkat sebelum pertandingan dimulai.
"Mulai."
Begitu aba-aba telah diucapkan, Riehlvelt langsung memulai pertandingan dengan Song of Defense, seperti rencananya. "Riehlvelt memulai dengan Song of Defense! Riehlvelt sudah berniat mengakhiri pertarungan!"
Gon memutar-mutar pergelangan tangannya, berjongkok sembari jari tangannya ia selipkan dibawah ubin lantai. "Di sisi lain, Gon berjongkok?" Anak itu lalu menarik ubin besar tersebut, mengangkatnya tinggi-tinggi di atas kepalanya.
"Luar biasa! Dia menarik ubin lantai! Lalu meleparnya!"
"Aura Burst." Riehlvelt dengan segera mengaktifkan Nen-nya, lalu kabur dari lemparan benda keras tersebut. Selama ia menghindar, Gon pun berlari ke arahnya, muncul tepat dihadapannya, dan menghentikan kursi rodanya dengan memijaki rodanya.
Ia lalu menggenggam kuat pergelangan tangan Riehlvelt, hingga terdengar suara 'krek' tulang yang patah. Pria itu pun berteriak kesakitan dan refleks melepaskan pegangannya pada cambuknya. Gon lalu turun dari kursi roda Riehlvelt, memungut cambuk tersebut dan menancapkannya pada sang pemilik.
"Jadi ini tombol switch-nya? Etto, akan kunaikkan dayanya sampai maksimal," ucap Gon mendorong naik tombol yang ada pada pegangan cambuk tersebut.
"Ya-yame..."
"Switch on!" teriak Gon di samping telinga Riehlvelt.
"Yamero!" pekik Riehlvelt takut.
Hening.
Riehlvelt lalu terjatuh dari kursi rodanya dalam keadaan pingsan dengan mulutnya yang berbusa. Pingsan sebab takut harus merasakan lagi betapa sakitnya disetrum dengan daya 1 juta volt.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Duty [Hunter×Hunter x Reader]
Fanfic[UPDATE SETIAP JUMAT] Ketika aku terbangun, aku menyadari bahwa aku berada di sebuah bangunan tua kecil di dunia atau bisa dikatakan dimensi yang berbeda. Aku tidak tau apa dan kenapa aku bisa berada di sini, tapi aku tau satu hal yang pasti, aku ak...