Marah!

223 23 0
                                    

Setelah Xia Ai bersedia menjadi istrinya. Semua orang dikumpulan di aula istana termasuk pejabat tinggi dan keluarga kekaisaran. Zang Xuen Chi bermaksud mengumumkan keputusannya untuk menikahi Xia Ai di aula istana dan di saksikan orang-orang istana.

Saat ini Zang Xuen Chi sedang duduk di kursi kehormatan di samping kiri singgasana Kaisar Wang, dan di sebelah kiri Zang Xuen Chi ada Xia Ai yang duduk dengan anggun dan manis. Pria itu berdiri dari tempat duduknya dan berbicara dengan lantang.

"Benwang mengundang para pejabat, menteri, dan anggota kekaisaran. Dengan maksud mengumumkan bahwa, Benwang, Putra Mahkota Kekaisaran Zang, Zang Xuen Chi akan menikahi Putri Wang Xia Ai bulan depan di Kekaisaran Zang!!"

Zang Xuen Chi berucap lantang dan penuh kelegaan karena akan segera menikah dengan Xia Ai, gadis yang ia cintai.

"BRAKK!!"

Suara gebrakan meja berhasil menarik perhatian semua orang di aula istana. Pelakunya tidak lain adalah Mei Lan, dia tidak terima dengan ucapan Zang Xuen Chi yang akan menikahi saudara nya yang bahkan tidak berguna itu. Dirinya sudah lama menyukai pria tampan itu, dan dengan mudahnya si sampah itu merebut pria idamannya begitu saja!

"TIDAK BISA!!" Teriak Mei Lan keras.

Semua orang di aula terkejut dengan sikap Putri Mei Lan yang marah tanpa alasan. Mereka berbisik-bisik dengan perilaku Mei Lan yang tidak mencerminkan sikap putri kekaisaran besar.

Kaisar yang melihat semua orang membicarakan putri kesayangannya pun memerintahkan semua orang diam, ia tidak bisa membiarkan putri kesayangannya dicap buruk oleh orang lain.

"DIAM!!"

Hening......

Semua orang diam tak berkutik.

Mei Lan kembali mengamuk serta menunjuk-nunjuk Xia Ai dengan ganas.

"Mengapa harus dia Yang Mulia?! Ada aku yang bahkan lebih baik darinya!
Dia itu hanya sampah tak berguna yang bahkan tidak bisa berbuat apa-apa! Harusnya aku yang pantas! Bukan sampah kekaisaran sepertinya!!" Sentak Mei Lan menggebu-gebu.

Zang Xuen Chi terkejut sekaligus marah dengan ucapan mei lan yang dengan lancang memaki gadis yang ia cintai. Matanya memerah karna amarah, tangan nya mengepal kuat, bersiap untuk mengeluarkan kekuatan besar dan membunuh nyamuk kecil yang berani menghina calon istrinya.

"KAU!! BERANINYA KAU MENGHINA CALON ISTRI BENWANG!! Bentak Zang Xuen Chi. Jarinya menunjuk gadis itu dengan ganas.

Xia Ai sedari tadi menangis mendengar ucapan yang tidak terduga dari adiknya. Chu Mei memeluk kakaknya erat sambil mengelus punggung Xia Ai dengan lembut, lalu menatap tajam Mei Lan sambil mengutuk gadis licik itu dalam hati.

'gadis sialan kau! Beraninya kau menghina kakak ku! Suatu saat nanti aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri,' batin Chu Mei bersumpah dalam hati.

Permaisuri yang melihat anak kesayangan dipojokan merasa tidak terima dan angkat bicara.

"Benar! Mei Lan anakku lebih pantas menjadi istrimu, Putra Mahkota. Dibandingkan dengan Xia Ai yang tidak Berguna, sangat berbanding jauh dengan Mei Lan yang terkenal dan cantik!" Permaisuri Li Wei membela putrinya.

Bagai disambar petir di siang hari, hati Xia Ai sangat hancur mendengar ibunya yang menghinanya tanpa perasaan.

Dirinya sangat menyayangi ibunya,  meski ia tau takkan pernah mendapatkan balasan. Tapi hari ini, ia malah mendapat tamparan keras dari ucapan ibunya. Air mata mengalir deras membasahi pundak Chu Mei yang masih memeluknya.

"Dia adalah kutukan!! Sampah tidak berguna yang Bengong lahirkan!"

"Permaisuri!! Berani sekali kalian menghina Xia Ai seperti itu! Benwang tidak menyangka bahwa Kekaisaran Wang yang makmur memiliki pemimpin yang buruk! Bahkan tidak menganggap putrinya sendiri!!"

"DIAM!!"

Zang Xuen Chi melirik kaisar Wang dengan tatapan tajam.

"Dia adalah anak pembawa petaka!!"

Darah Zang Xuen Chi benar-benar mendidih. Perilaku keluarga Kekaisaran Wang sangat tidak pantas!

Tanpa menghiraukan ucapan kaisar Wang yang menggebu-gebu, pria itu menggendong Xia Ai yang masih menangis sesenggukan ke kediaman nya, ia akan membawa Xia Ai segera ke istana nya.

Chu Mei yang di tinggal pun mengikuti kakaknya yang di
bawa oleh Zang Xuen Chi, tapi sebelum dia benar-benar keluar dari aula, di ambang pintu gadis itu berhenti dan berbalik.

"Kalian benar-benar berengsek!"

Setelah mengucapkan kalimat itu, Chu Mei membanting pintu dengan keras hingga hampir lepas

BRAKK!!

Semua orang terkejut dengan reaksi Chu Mei yang dikenal lemah, dan apa ini? Bahkan dia bisa hampir melepaskan pintu aula yang besar dan berat.

 Triplet Princesses [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang