Kekaisaran Zang...
Tampak Xia Ai yang tengah mondar-mandir gelisah dan bosan. Ditambah lagi perutnya yang lapar, namun ia tidak menginginkan apapun dari dapur istana.
Xia Ai memutuskan untuk pergi ke pasar, ia ingin melihat sesuatu yang enak di sana. Tapi tentu saja ia harus meminta izin pada suami tercintanya.
Dengan gelarnya sebagai seorang Putri Mahkota, hal itu justru membuat Xia Ai menjadi risih.
Karna kemanapun ia pergi, harus diekori oleh paling sedikit sepuluh orang pelayan dan dua orang pengawal, meskipun ia hanya pergi untuk sekedar berjalan-jalan di taman utama. Namun ia tau hal ini sangat penting untuk menjaga kehormatannya.
Sekitar sepuluh menit wanita itu berjalan menuju ruang kerja suaminya, karna jaraknya yang lumayan jauh. Semoga saja suaminya itu mau mengerti kalau ia sangat menginginkan untuk pergi berjalan-jalan 'sendiri'.
Setelah sampai, Xia Ai dihadang kedua pengawal yang berjaga di ambang pintu.
Xia Ai mengangkat sebelah alisnya bingung.
"Mohon ampun, Yang Mulia, Yang Mulia Putra Mahkota memberikan kami perintah untuk tidak membiarkan siapapun memasuki ruangannya, dan tidak ingin diganggu," jelas pengawal itu menunduk hormat.
Mendengar penjelasan pengawal, membuat Xia Ai sedikit kesal.
Wanita itu mengerutkan keningnya.
"Buka pintunya, katakan Bengong ingin masuk," perintah Xia Ai dengan nada yang mulai tidak bersahabat.
"Mohon ampun sekali lagi Yang Mulia, silahkan datang sebentar lagi," ucap pengawal itu dengan tubuh sedikit gemetar ketika mendengar suara tidak bersahabat Xia Ai.
"Bengong ingin sekarang!! Beritahu Putra Mahkota untuk membiarkan Bengong masuk!!"
Amarah Xia ai sudah tidak terbendung lagi. Bahkan tangannya sudah menunjuk-nunjuk wajah pengawal yang bergetar ketakutan.
Zang Xuen Chi yang sedang mengerjakan setumpuk dokumen menjadi terganggu oleh suara bising di luar sana. Dengan langkah marah pria itu menuju pintu untuk melihat siapa yang berani menganggunya.
"Ada apa ini?!" ucap Zang Xuen Chi dengan wajah dingin dan gelap. Namun wajah dinginnya seketika berubah ketika melihat wajah istrinya yang tak kalah garang.
"Xia'er."
Xia Ai semakin kesal ketika melihat suaminya, wajahnya semakin gelap menusuk.
"Ying Miliyi Pitri Mihkiti siding tidik inin di ginggi." cibir Xia Ai dengan wajah sinis.
"Xia'er, masuk dulu," ujar Zang Xuen Chi lembut, tampaknya istrinya sudah sangat marah.
"Tidak perlu! Kerjakan saja setumpuk kertas itu! Tidak usah perdulikan aku!"
"Aku ingin pergi ke pasar,"
"SENDIRI!" tekan Xia Ai sembari melipat tangan di dadanya angkuh.
Zang Xuen Chi membelalakkan matanya. Itu sangat tidak aman untuk keselamatan bayi dan istrinya!
"Itu sangat tidak baik untuk keselamatan mu Xia'er, bawalah beberapa pengawal bersamamu," tawar Zang Xuen Chi.
"Tidak!" tolak Xia Ai yang kini memalingkan wajah, enggan menatap suaminya.
Zang Xuen Chi mengusap wajahnya kasar. Istrinya sangat keras kepala sekarang.
"Baiklah, bawa satu saja." sekali lagi Zang Xuen Chi menawar dengan senyuman.
"Tidak!"
"Apa kau tidak percaya padaku?!" kini Xia Ai membalas tatapan manis Zang Xuen Chi dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplet Princesses [END]
Fantasy'_Wang Xia Ai. Istri terkasih dan cinta pertama Zang Xuen Chi _' Di Kekaisaran Wang. Kaisar Wang beserta Permaisuri Li Wei dikaruniai tiga putri kembar yang diberi nama Wang Xia Ai, Wang Chu Mei, dan Wang Mei Lan. Ketiganya disayangi dan dicintai ol...