Xia Ai berpikir, wanita itu mengerutkan alisnya sembari berkacak pinggang.
"Ck, sepertinya tidak ada," jawab Xia Ai santai, lalu melangkahkan kaki menuju kuda Zang Xuen Chi. Wanita itu melompat dan menaikinya dengan mudah.
"YANG MULIA!!" Teriak prajurit yang terkejut setengah mati ketika melihat aksi Xia Ai. Mereka hendak maju untuk menangkap junjungan mereka jika terjatuh. Sedangkan yang dikhawatirkan hanya tersenyum menampilkan sederet giginya.
Zang Xuen Chi membelalakkan mata terkejut ketika melihat istrinya menaiki kuda dengan mudah. untung saja dia tidak terjatuh, itu sangat berbahaya.
"Aiyo, terima kasih, Bengong tidak apa-apa," ujar Xia Ai dengan ramah. Ia menutup mulutnya, salah tingkah.
Pria itu hanya bisa menggelengkan kepalanya, ia berjalan menuju kuda yang sudah ditunggangi oleh Xia Ai.
Xia Ai menepuk-nepuk sisa tempat duduk di belakangnya, mengisyaratkan Zang Xuen Chi untuk duduk di sana.
"Xuen naiklah, biar aku yang menunggangi kuda ini," ucap Xia Ai. Ia tersenyum manis.
"Tidak! Kau tidak bisa melakukannya!" sontak Zang Xuen Chi menaikkan nada suaranya.
Xia Ai mengerutkan alisnya marah.
Apa-apaan suaminya ini! Apakah ia terlihat begitu bodoh, hingga dianggap tidak bisa menunggangi seekor kuda?!
"Mengapa tidak!" balas Xia Ai tak kalah keras.
Menyadari perubahan suara sng istri pria itu langsung melembutkan suaranya.
"Itu sangat berbahaya, Xia'er, "nasihat Zang Xuen Chi lembut.
"Ayo Putri Mahkota ku, turunlah."
Zang Xuen Chi merentangkan tangannya untuk menggendong Xia Ai turun dari kuda, namun ia mendapatkan tolakan secara mentah-mentah.
"Tidak mau!"
Xia Ai membuang muka kearah lain dengan cemberut.
Lagi-lagi Zang Xuen Chi mengusap wajahnya kasar. Kemudian pria tampan itu menghela nafas berat.
'Sabar Zang Xuen Chi, sabar.'
"Ayolah Xia'er, aku bisa membawa kuda lebih cepat, dan kita akan melihat hukuman Li Xiao Rou," bujuk Zang Xuen Chi. Kali ini pasti tidak akan ditolaknya.
Xia Ai seketika menengok pada Zang Xuen Chi.
"Benarkah?"
"En," Zang Xuen Chi mengangguk mantap.
"Baiklah." Xia Ai mengangguk semangat.
"Xuen..." Panggil Xia Ai ragu-ragu.
"Ya?"
"Gendong..." rengek Xia Ai manja.
Zang Xuen Chi menggendong Xia Ai ai untuk turun dari kuda.
Hap!
"Xuen, apakah ayah kaisar akan menghukum gadis jelek itu?" Xia Ai bertanya ragu, ia ingin memastikan bahwa gadis tepung dan keluarganya akan musnah.
"En, tentu saja. Tidak ada yang boleh menghina menantu kesayangan Ayah, hmm?"
"Berjanjilah jika hukumannya akan berat! Aku tidak suka ketika melihatnya begitu sombong," keluh Xia Ai ketika mengingat betapa sombongnya dia.
"Hahaha! Baiklah-baiklah, kau akan puas ketika melihat seluruh keluarga Perdana Menteri Li musnah," ujar Zang Xuen Chi meyakinkan.
Pasti ayahnya tidak akan membiarkan Keluarga Perdana Menteri Li hidup lebih lama lagi. Lagipula, banyak uang yang hilang tanpa sebab di bawah pimpinan Perdana Menteri Li, namun tidak ada bukti yang kuat untuk menghukumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplet Princesses [END]
Fantasy'_Wang Xia Ai. Istri terkasih dan cinta pertama Zang Xuen Chi _' Di Kekaisaran Wang. Kaisar Wang beserta Permaisuri Li Wei dikaruniai tiga putri kembar yang diberi nama Wang Xia Ai, Wang Chu Mei, dan Wang Mei Lan. Ketiganya disayangi dan dicintai ol...