Xia Ai tertegun sejenak ketika mendengar cerita dari Chu Mei, bahwa Mei Lan melarikan diri dari istana.
"Benarkah? Lalu, bagaimana dengan Ayah dan Ibu? Siapa yang akan meneruskan tahta kekaisaran?" Sederet pertanyaan Xia Ai lontarkan pada adiknya.
Chu Mei mengangkat bahunya acuh.
"Aku tidak tahu. Ayah dan Ibu memperlakukanku dengan baik, begitupun denganmu. Dan mengenai tahta, aku sendiri tidak perduli," jawab gadis itu dengan santai.
Xia Ai menggelengkan kepala pelan. Adiknya sangat keras kepala.
Xia Ai memukul pelan kepala adiknya, dan berhasil membuat Chu Mei menatapnya kesal.
"Anak bodoh! Bagaimana bisa kau tidak perduli? Jika Ayah dan Ibu mengangkatmu menjadi Putri Mahkota, maka terima saja," gurau Xia Ai dengan tawa pelan.
"Jika itu terjadi, maka aku lebih baik menjadi orang kaya raya daripada menjadi penguasa. Merepotkan!" cibir Chu Mei malas.
Di tengah-tengah percakapan mereka, tiba-tiba saja seorang kasim masuk dan menyela pembicaraan kakak beradik itu.
"Salam, Yang Mulia Putri Mahkota dan putri kedua," Kasim itu bersujud.
"En, bangunlah," titah Xia Ai lembut.
"Mohon ampun Yang Mulia, Yang Mulia diminta untuk ke aula istana, karena acara sebentar lagi akan segera dimulai," ujar Kasim itu dengan kepala menunduk hormat.
"Baiklah, ayo."
Xia Ai dan Chu Mei berjalan berdampingan dengan kasim dibelakang mereka dan sekumpulan pelayan serta pengawal lainnya.
Para tamu menjadi riuh ketika melihat aang Putri Mahkota Kekaisaran Zang yang sangat cantik.
Wajah lembut dan teduh Xia Ai memanglah sangat mempesona, ditambah dengan senyum manisnya.
Para pangeran dari kekaisaran lainnya terlena dengan paras cantik Putri Mahkota Zang. Mereka tidak bisa berhenti menatap lapar pada Xia Ai.
Zang Xuen Chi menajamkan matanya ketika melihat mata para pangeran yang menatap istrinya lapar. Tangannya terkepal erat di balik kursi singgasana.
"Sialan! Rasanya aku ingin sekali mencongkel mata mereka!" Geram Zang Xuen Chi tak suka.
"YANG MULIA PUTRI MAHKOTA MEMASUKI AULA!!"
Xia Ai berjalan anggun dengan senyuman manis diwajahnya. Kaisar dan Permaisuri Zang benar-benar sangat bersyukur karna dianugerahi menantu seperti Xia Ai.
Bisik-bisik para tamu yang memuji Xia Ai mulai terdengar ketika Putri Mahkota Kekaisaran Zang melewati mereka.
Hingga Xia Ai sampai di depan singgasana kaisar, permaisuri dan Zang Xuen Chi.
"Salam, Kaisar, Permaisuri dan Putra Mahkota," ucap wanita itu sedikit menunduk, kemudian duduk pada kursi di sebelah suaminya.
Xia Ai tidak memberikan salam pada selir-selir kaisar dan anak-anak mereka, karena status mereka jauh lebih rendah darinya.
Zang Xuen Chi menggenggam erat tangan istrinya sambil menatap tajam para pangeran, sebagai peringatan bahwa Xia Ai hanya miliknya.
Para pangeran yang menyadari tatapan dan hawa tidak enak Putra Mahkota Zang segera mengalihkan tatapan mereka ke sembarang arah.
Xia Ai mengangkat sebelah alisnya heran.
"Ada apa?" Bisik Xia Ai.
"Para Pangeran rendahan itu sangat berani menatapmu!!" balas Zang Xuen Chi berbisik namun penuh penekanan.
![](https://img.wattpad.com/cover/316340766-288-k131497.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplet Princesses [END]
Fantasi'_Wang Xia Ai. Istri terkasih dan cinta pertama Zang Xuen Chi _' Di Kekaisaran Wang. Kaisar Wang beserta Permaisuri Li Wei dikaruniai tiga putri kembar yang diberi nama Wang Xia Ai, Wang Chu Mei, dan Wang Mei Lan. Ketiganya disayangi dan dicintai ol...