Putri angkuh Zang Bai Nian

111 6 0
                                    

Zang Jinxu sangat teramat puas dengan balasan yang diberikan Putri Xia Ai pada kakak sialan nya itu. Setelah itu ia pergi dari kediaman mawar meninggalkan Zang Xuen Chi yang merengek pada Xia Ai.

"Xia'er kau sangat jahat.." Isak Zang Xuen Chi yang sekarang tengah tidur, dan kepalanya diletakan di paha gadis itu.

Xia Ai mengusap lembut surai pria itu.

"Kau juga sangat jahil, mengapa kau terus mengusik adikmu itu?" Xia Ai mengoceh.

"Kau calon istriku, tapi kau membelanya, Xia'er." Zang Xuen Chi membalikkan tubuhnya berpura-pura merajuk.

"Bukan begitu, Xuen. Lagipula, wajahnya tadi terlihat sangat menyedihkan. Aku tidak tega,"

Xia Ai berusaha menjelaskan keadaan sebenarnya pada calon suaminya ini, atau dia akan merajuk terus-menerus.

Tapi bujukan Xia Ai tidak berhasil, Zang Xuen Chi masih tidak menghiraukan penjelasannya.

"Baiklah jika kau marah padaku. Aku akan pulang saja ke istana ku, sampai jumpa." Xia Ai berdiri dan berpura-pura mengemasi barangnya.

Zang Xuen Chi yang mendengar ucapan Xia Ai menjadi sangat panik, ia segera bangun dan melihat Xia Ai mulai memasukkan barang-barang nya kedalam kotak.

Dengan tergesa-gesa pria itu menghampiri Xia Ai dan memeluk nya dari belakang sambil menangis.

"Xia'er, jangan pergi." Zang Xuen Chi menangis keras seperti anak yang akan ditinggal ibunya.

Xia Ai tersenyum senang, rencananya berhasil. Kemudian ia berbalik dan memasang wajah sedih.

"Aku harus pergi, tidak ada yang menginginkanku di sini," kata Xia Ai menitihkan air mata palsunya. Ah ia senang bermain drama seperti ini.

Xia Ai melepas tangan kekar Zang Xuen Chi dari pinggangnya, kemudian berjalan keluar dari kamar dengan menenteng kotak kayu kecil berisi beberapa pakaian.

Sebelum kakinya melangkah keluar pintu, tiba-tiba tangannya ditahan dengan erat. Xia Ai berbalik dan mendapati wajah tampan Putra Mahkota Kekaisaran Zang yang katanya dingin dan kejam itu. Tapi apa ini? Wajahnya penuh deraian air mata. Ingin rasanya ia tertawa saat ini.

Tidak-tidak! Xia Ai, kau sedang bermain drama.

"Jangan pergi..." ucap Zang Xuen Chi lirih, ia masih menahan Xia Ai dan memasang wajah menyedihkan yang amat sangat memilukan.

"Mengapa? Bukankah kau marah padaku?"

"Tidak, aku tidak pernah marah padamu," ujar Zang Xuen Chi menghapus air mata nya.

"Lalu? Siapa yang mengacuhkan aku tadi?" Tanya Xia Ai mengangkat sebelah alisnya.

"Aku," jawab Zang Xuen Chi menundukkan kepalanya menyesal.

Xia Ai tersenyum, lalu mengusap lengan kekar pria itu dengan lembut.

"Itu berarti kau sudah tidak menginginkan ku. Baiklah, aku akan mencari Chu Mei dan mengajaknya pulang. Selamat tinggal Xuen, aku harap kau bahagia, setidaknya dengan orang lain." setelah mengatakan itu Xia Ai melanjutkan langkahnya.

Tapi sebelum melangkah lebih jauh, tangannya ditarik kebelakang hingga tubuhnya tiba di pelukan Zang Xuen Chi yang memasang wajah datar.

Xia Ai yang berjarak sedekat itu menjadi gugup.

"Siapa yang mengizinkan mu pergi?" Ucap Zang Xuen Chi dengan dingin, mata tajam itu menatap gadisnya.

"Kau milikku, dan hanya milikku!"

Zang Xuen Chi menekan setiap kalimatnya dengan wajah serius.

Kemudian perlahan wajah nya mendekati bibir Xia Ai, semakin dekat dan dekat. Xia Ai menutup matanya.

"TUAN PUTRI KETIGA DATANG BERKUNJUNG!!" Kasim berteriak mengumumkan kedatangan tuan putri ketiga, yaitu Zang Bai Nian.

Sontak dua orang yang sedang berpelukan itu langsung menjauh dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Zang Bai Nian memasuki kediaman mawar dan mendapati kakaknya dan Xia Ai sedang berdua.

Niatnya mengunjungi Putri Wang Xia Ai yang katanya akan menikah dengan kakaknya yang dingin dan acuh itu. Ia ingin melihat seperti apakah gadis yang menarik hati kakaknya itu.

Zang Bai Nian memiliki wajah cantik dengan bibir tipis serta lekuk tubuh yang bagus. Gadis itu selalu menjaga penampilan nya agar terlihat sempurna. Sikapnya yang angkuh membuat ia dijauhi oleh putri bangsawan lain. Tapi ia sama sekali tidak memperdulikan mereka semua, baginya mereka hanya gadis-gadis bodoh, sangat tidak cocok untuk menjadi temannya.

Setelah melihat Putri Wang Xia Ai di hadapannya, Zang Bai Nian mengangkat sebelah sudut bibirnya, Tuan Putri Sulung Wang ini tidak terlalu buruk. Parasnya lumayan cantik dan wajahnya teduh bagai embun pagi, terlihat sangat ramah dan lembut.

Tapi ada satu kekurangan berhasil dilihat oleh Zang Bai Nian dari Xia Ai.

Meskipun cantik, tapi rumor beredar bahwa putri sulung ini tidak pernah dianggap oleh Kaisar dan Permaisuri Wangi, dan selalu diacuhkan. Dengan alasan bahwa putri sulung tidak berguna. Itu membuat kesan baik yang dilihatnya berubah menjadi tatapan jijik dan meremehkan.

Ia cukup heran, mengapa kakaknya tertarik pada gadis lemah dan tidak berguna ini? Banyak gadis yang mengejarnya, tapi dia malah memilih gadis lemah seperti putri sulung ini. Ia saja sudah berada di tingkat langit dengan elemen tumbuhan, tapi putri Xia Ai ini tidak memiliki apa-apa untuk dibanggakan, sangat payah!

"Salam, Putra Mahkota dan Putri Wang Xia Ai," ucap Zang Bai Nian memberikan salam dengan elegan, ia akan menunjukkan siapa dirinya.

"Hm.." jawab Zang Xuen Chi singkat. Ia sangat malas menatap wajah gadis sombong itu. Mengganggu waktunya saja.

"Aku dengar bahwa tuan putri sulung Wang akan menikah dengan kakak ku. Jadi aku datang kemari untuk melihat seperti apa calon kakak ipar ku," Zang Bai Nian berbicara dengan ramah, ia harus tahu watak putri sulung Wang ini terlebih dahulu.

"Perkenalkan, aku Wang Xia Ai, putri sulung dari Kekaisaran Wang," ujar Xia Ai memperkenalkan diri dengan ramah. Ia menjulurkan tangannya. Namun Zang Bai Nian enggan untuk membalasnya.

"Putri Sulung? Ah, mungkin maksudmu. Putri yang terbuang" ucap gadis itu dengan sarkas.

"Kau sangat cantik, putri. Tapi sayang sekali, kau bukanlah anggota penting Kekaisaran Wang, ckckck."

Zang Bai Nian berdecak seolah mengasihani nasib gadis itu. Putri sulung ini sangat lembut dan baik, tidak mungkin dia akan tersinggung akan ucapannya. Terlihat sangat mudah ditindas, mungkin setelah menikah dengan kakaknya, ia akan mengambil kesempatan untuk bermain-main dengan putri yang satu ini.

Mendengar hal itu membuat hati Xia Ai tergores. Ia perlahan menurunkan tangannya dengan lesu dan menundukkan kepalanya.

"BAI NIAN!!" Bentak Zang Xuen Chi. Pada Zang Bai Nian yang sudah keterlaluan. Sifat angkuhnya itu sudah banyak menyinggung orang lain. Bahkan anak ini berani mengatakan dengan terang-terangan bahwa Xia Ai nya bukan anggota penting Kekaisaran Wang.

Itu sebuah penghinaan bagi Xia Ai. Bagaimanapun, Kekaisaran Wang tidak bisa dianggap enteng dalam kekuatan, tahu bahwa adiknya ini menganggap remeh Xia Ai. Ia harus menjaga Xia Ai agar tidak ditindas oleh Bai Nian ke depannya.

Zang Bai Nian yang dibentak pun tidak terkejut, ia sudah biasa menerima perlakuan seperti ini dari orang-orang yang pernah ia singgung.

"Aiyo! Apa aku salah, Putri Wang Xia Ai?" Tanya Zang Bai Nian dengan alis terangkat.

"A-ah, tidak putri ketiga, kau benar," jawab Xia Ai.

Xia Ai masih berusaha tersenyum, meskipun kata-kata putri ketiga ini menyakiti hatinya.

Zang Xuen Chi menatap sedih pada gadisnya.

"BAI NIAN, KELUAR!!" Sentak Zang Xuen Chi murka.

Zang Bai Nian yang diusir pun segera melenggang pergi meninggalkan kediaman mawar dengan raut wajah tanpa dosa.

Gadis itu membuka kipas yang ia bawa dan menutup separuh wajahnya yang tersenyum puas.

 Triplet Princesses [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang