Berkunjung

174 14 0
                                    

Istana Kekaisaran Wang saat ini sedang kedatangan tamu, yaitu, Putra Mahkota Kekaisaran Zang yang terkenal memiliki wajah rupawan dan tampan. Dia adalah pria bertubuh tegap dengan mata tajam bak elang yang sedang mengintai mangsanya. Sifatnya yang terkenal kejam serta acuh, membuatnya sama sekali belum tersentuh gadis manapun.

Seperti gelar yang disandangnya, yaitu, 'Putra Mahkota', sudah jelas jika dia akan mendapatkan kursi naga di masa depan untuk menggantikan ayahnya.

Zang Xuen Chi datang ke Kekaisaran Wang bermaksud untuk membicarakan hal-hal politik dengan Kaisar Wang mewakili ayahnya yang sedang berhalangan datang, dikarenakan sedang ada rapat di aula Istana nya.

Kaisar Wang menyambut Putra Mahkota Zang Xuen Chi dengan ramah.

"Selamat datang, Putra Mahkota," ujar Kaisar Wang dengan senyuman.

"Putra Mahkota ini memberi salam pada Yang Mulia Kaisar Wang," ucap  Zang Xuen Chi hormat setengah membungkuk.

"Tidak perlu terlalu formal, Putra Mahkota. Mari masuk." Kaisar Wang mempersilahkan Zang Xuen Chi masuk ke dalam istana.

"Terima kasih kaisar." Kemudian masuk mengikuti Kaisar Wang.

Saat di perjalanan menuju ruang kerja kaisar yang melewati kediaman Putri Wang Xia Ai, Zang Xuen Chi tidak sengaja melirik Xia Ai yang sedang tertawa sembari memberi makan ikan di kolam nya.

'manis sekali' batin Zang Xuen Chi terpesona akan senyum Xia Ai yang lembut, tanpa sadar sebuah senyuman tipis terukir di bibir pria itu.

Sesampai nya di ruang kerja kaisar, Kaisar mempersilahkan Zang Xuen Chi duduk di temani teh yang pelayan bawakan atas perintah kaisar.

"Ada apa Putra Mahkota Kekaisaran Zang repot-repot datang ke mari?" Tanya Kaisar Wang to the point sembari menyesap teh nya.

"Saya datang ke mari ingin mewakilkan ayahanda membahas masalah politik, Yang Mulia," jawab  Zang Xuen Chi terus terang.

"Baiklah, mari kita bahas," balas kaisar Wang mulai membuka topik.

"Maaf jika saya lancang, Yang Mulia.  Kediaman yang kita lewati sebelumnya milik putri yang mana dari ketiga putri Yang Mulia?"  Tanya Zang Xuen Chi penasaran, ia sudah terpikat akan senyuman manis dan wajah cantik putri yang ia lihat tadi.

"Ah, yang tadi itu adalah kediaman matahari milik Putri Pertama Zen, Putri Wang Xia Ai. Ada apa Putra Mahkota menanyakan putri Zen ini?" tanya Kaisar Wang penasaran. Ia memang tidak terlalu perduli pada putri pertama nya itu, ia hanya sedikit tau.

"Rupanya begitu. Lalu, apakah Putri Wang Xia Ai sudah memiliki kekasih atau tunangan, kaisar?" Sekali lagi pria itu bertanya tentang gadis cantik yang memikat hatinya, ia ingin memastikan bahwa Xia Ai belum memiliki pasangan, dan setelah tahu, ia bermaksud meminta ayahnya selaku kaisar mengeluarkan dekrit kekaisaran untuk menikahkan ia dan Putri Xia Ai.

"Hahaha!!" Kaisar tertawa kencang, sepertinya anak muda ini tertarik pada putri sulung nya.

"Rupanya begitu, kalau masalah itu,  Putri Xia Ai belum memiliki tunangan ataupun kekasih sama sekali. Biar Zen tebak, apa Putra Mahkota menyukai putri sulung Zen?" Tanya Kaisar Wang setelah berhenti tertawa.

Pertanyaan itu membuat Zang Xuen Chi melotot terkejut. Bagaimana kaisar Wang tau ia menyukai putri Xia Ai? Setelah itu ia menormalkan expresi nya seperti semula tegas dan berwibawa. Walaupun jantungnya sedang maraton, ia memberanikan diri menjawab.

"Benar Yang Mulia, saya menyukai tuan putri Xia ai sejak pandangan pertama!" Jawab Zang Xuen Chi mantap.

"Tidakkah mau melihat putri bungsu Zen? Wang Mei Lan, dia lebih cantik dan memiliki keistimewaan kekuatan kultivasi yang luar biasa." Kaisar Wang menawarkan.

Jujur saja, dalam hati kecilnya ia tidak terima putri sulung nya yang memikat hati Putra Mahkota kekaisaran tetangga yang memiliki kedudukan besar, dan kalau seandainya putri bungsu kesayanganya menikah dengan putra mahkota, di masa depan putrinya akan menjadi permaisuri.

"Tidak, terima kasih, kaisar. Saya lebih menyukai Putri Xia Ai," Jawab Zang Xuen Chi, ia tidak mau melihat putri bungsu yang terkenal karena sikap angkuh nya.

Setelah bertanya-tanya tentang Xia Ai, topik di lanjutkan dengan membahas beberapa urusan politik seperti yang maksud kedatangan Putra Mahkota Kekaisaran Zang itu.

Setelah selesai membicarakan masalah politik, Zang Xuen Chi memberanikan diri bertanya pada Kaisar Wangi perihal maksudnya setelah ini.

"Yang Mulia Kaisar, apakah saya boleh mengunjungi kediaman Putri Xia Ai?" Tanya Zang Xuen Chi berharap pertanyaan nya di balas dengan jawaban yang ia ingin kan.

"Tentu saja boleh, anggap saja rumahmu sendiri," jawab Kaisar Wang membuat Zang Xuen Chi bernafas lega kemudian berpamitan untuk pergi ke kediaman matahari milik Xia Ai.

 Triplet Princesses [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang