Li Xiao Rou berlari sekuat tenaga menaiki tangga untuk mencapai tempat duduk Xia Ai dan meminta pengampunan atas kesalahannya.
Setelah sampai, Li Xiao Rou memeluk kaki Xia Ai erat-erat sambil menangis pilu.
Namun tentu saja Xia Ai tidak merasa tersentuh sedikitpun dengan tangisannya. Tapi karena ia harus menjaga citranya, ia tidak boleh terlalu kejam pada gadis ini.
"Ampuni hamba yang rendah ini, Yang Mulia Putri Mahkota,"
Li Xiao Rou menangis meraung-raung, berharap bahwa Xia Ai berbaik hati untuk tidak menghukumnya.
"Jangan seperti itu Li Xiao Rou, bangunlah," ujar Xia Ai lembut, kemudian berdiri, ia memegang pundak Li Xiao Rou untuk membantunya berdiri.
Li Xiao Rou yang diperlakukan seperti itu merasa sangat senang.
"Ini, ambilah perhiasan ini. Bukankah kau sangat menginginkannya tadi? Bengong hanyalah wanita rendah dan tidak pantas memakainya,"
Xia Ai melepas perhiasan nya dan menyerahkan pada Li Xiao Rou dengan wajah setenang air.
Kaisar dan permaisuri dibuat bingung sekaligus sedih, karena mereka tahu bahwa menantu mereka sangatlah lembut dan baik hati.
Sementara Zang Xuen Chi mengangkat sudut bibirnya tersenyum puas.
Para menteri dan kasim menahan nafas mereka.
Terkejut? Ya, tentu saja!
Mereka melihat reaksi Xia Ai yang menyerahkan perhiasan nya dengan wajah tenang. Mereka tahu apa maksud Xia Ai melakukan itu.
Li Xiao Rou menolak perhiasan tersebut dengan panik.
"Ti-tidak, Yang Mulia, Anda adalah Wanita Kehormatan Kekaisaran Zang, ba-gaimana bisa disebut wanita rendah,"
Li Xiao Rou berusaha berbicara sopan, karna saat ini posisinya sangat tidak menguntungkan.
Xia Ai mengangkat sebelah alisnya.
"Mengapa berbeda? Bengong masih mengingat kau mengatakan hal yang berbanding balik beberapa menit lalu?"
Secara tidak langsung Xia Ai semakin menyudutkan Li Xiao Rou yang gelagapan.
Li Xiao Rou kembali memeluk kaki Xia Ai, Xia Ai yang sudah menduga akan reaksi Li Xiao Rou berpura-pura kehilangan keseimbangan dan terjatuh dari tangga. Kepalanya terbentur dan terluka. Tentu saja itu hanyalah tipuan.
Seisi aula membelalakkan mata mereka terkejut bukan main, karena Putri Mahkota dikabarkan sedang mengandung, dan dia sekarang terjatuh dari atas tangga karna ulah Li Xiao Rou.
"Xuen..." lirih Xia Ai, kemudian berpura-pura tak sadarkan diri dengan darah yang mengalir dari kepalanya.
Tenang saja, Xia Ai sudah melindungi perutnya dengan kekuatan.
Pria itu langsung menghampiri istrinya dan menggendongnya menuju kediaman, ia berteriak memanggil tabib untuk segera menyelamatkan istri dan bayinya.
"LANCANG!!"
Murka Permaisuri Liu Ning.
Li Xiao Rou semakin bergetar ketakutan.
Apa yang telah ia lakukan!!
"BAWA PENJAHAT INI KE PENJARA DAN CAMBUK DIA!! JANGAN BERHENTI SEBELUM PUTRI MAHKOTA DIKABARKAN BAIK-BAIK SAJA!!"
Para menteri menahan nafas mereka tegang. Baru kali ini mereka melihat permaisuri semarah ini.
Kaisar dan permaisuri langsung meninggalkan aula dan menuju Kediaman Matahari untuk melihat menantu mereka, berharap bahwa dia baik-baik saja.
Sementara Zang Xuen Chi semakin frustasi ketika tidak merasakan nafas istrinya sama sekali, ia semakin mempercepat langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplet Princesses [END]
Fantasy'_Wang Xia Ai. Istri terkasih dan cinta pertama Zang Xuen Chi _' Di Kekaisaran Wang. Kaisar Wang beserta Permaisuri Li Wei dikaruniai tiga putri kembar yang diberi nama Wang Xia Ai, Wang Chu Mei, dan Wang Mei Lan. Ketiganya disayangi dan dicintai ol...