Pria aneh

147 10 0
                                    

Sesosok pria tampan tersenyum misterius di sebrang meja yang ditempati Zang Xuen Chi, dia terus memperhatikan gadis itu. Sorot matanya menatap penuh minat pada gadis berparas manis yang masih menyuapi Putra Mahkota Kekaisaran Zang dengan lembut.

Tak lama kemudian dia beranjak dari mejanya dan berjalan menuju tempat duduk yang di tempati Zang Xuen Chi dan dua Putri Kekaisaran Wang itu.

"Salam hormat hamba kepada Putra Mahkota Zang dan para nona cantik."

Pria itu menyapa Zang Xuen Chi dengan hormat dan beralih menyapa Xia Ai dan Chu Mei. Xia Ai mengangguk menanggapi salam pria itu dengan ramah, dan Chu Mei? Jangan tanyakan gadis itu, tentu saja dia masih memakan makanannya tanpa menghiraukan salam pria itu.

"En, ada apa kau mendatangi Benwang?" Tanya Zang Xuen Chi dengan nada tidak bersahabat. Apalagi tadi ia melihat bahwa pria aneh ini daritadi terus menatap Xia Ai dengan penuh minat. Sungguh, ia ingin sekali mencongkel matanya.

"Tujuan hamba ini datang kemari ingin berkenalan dengan nona cantik di sebelah anda, Yang Mulia. Dia sangat cantik, hamba menyukainya." pria itu tersenyum menatap Xia Ai yang sedang gugup. Bagaimana tidak gugup? Pria aneh ini mengajak nya berkenalan di depan calon suaminya.

Uhuk-uhuk!!

Chu Mei tersedak mendengar ucapan lancang pria aneh ini yang dengan beraninya menggoda kakaknya, apa dia sudah bosan hidup?

BRAKK!!

Suara gebrakan meja terdengar dengan sangat keras sehingga menarik perhatian semua pelanggan di restoran.

Han Xunxi. Pria itu adalah salah satu pedagang kaya yang sombong di ibu kota yang terkenal memiliki banyak selir.

Mereka berbisik-bisik membicarakan pria tak tahu takut yang dengan enteng dan beraninya mengungkapkan bahwa ia menyukai gadis yang kelihatan sangat disayangi oleh Putra Mahkota. Dia  benar-benar tidak waras.

"BERANINYA KAU MENYUKAI CALON ISTRI BENWANG!!"

Zang Xuen Chi sangat murka mendengar ucapan pria dihadapannya ini yang berani menyukai Xia Ai nya. Pria itu  mengeluarkan auranya untuk menekan pria lemah di hadapannya yang hanya berada di ranah langit. Cih! Yang benar saja? dia bermimpi mendapatkan Xia Ai.

Uhuk!

Akh!

Han Xunxi jatuh terduduk di lantai dengan memuntahkan darah segar. Tekanan Zang Xuen Chi sangat kuat karena dia berada di ranah surgawi,  jelas saja pria itu kalah.

"M-maafkan sa-ya, Y-ang Mu-lia. Sa-ya tid-ak tahu." Dia bersujud di bawah kaki Zang Xuen Chi.

Chu Mei menatap pria itu dan tersenyum puas, dia pantas mendapatkannya. Ia menonton pertunjukan di depannya dengan seru sambil mengunyah sepotong kue manis.

"Orang lemah sepertimu berani-beraninya menyukai calon istri benwang! Apa kau sudah bosan hidup?!!" Bentaknya keras. Pria itu bersiap-siap mengeluarkan kekuatan nya untuk membunuh pria tak tahu diri itu.

Xia Ai yang melihat Zang Xuen Chi hendak membunuh orang pun segera bangun dari tempat duduknya dan menghampiri pria itu yang sedang terbakar amarah. Xia Ai memegang tangan Zang Xuen Chi dan menggelengkan kepalanya pertanda 'tidak'.

Zang Xuen Chi yang mengerti maksud calon istrinya pun mengurungkan niat nya membunuh pria itu. Ia tidak ingin Xia Ai mengecapnya sebagai pembunuh meskipun ia sudah sering membunuh musuh di medan perang, tapi tetap saja, Xia Ai tidak boleh melihat adegan pembunuhan seperti ini.

"Jangan membunuhnya, Xuen. jika kau membunuh orang, maka aku akan marah padamu," ancam Xia Ai pura-pura merajuk dengan membalikan badannya membelakangi Zang Xuen Chi yang gelagapan.

"A-h baiklah-baiklah Xia'er, aku tidak akan membunuhnya. Jangan marah,  aku akan membelikan mu permen setelah ini, ya?" tawar Zang Xuen Chi membujuk gadis itu agar memaafkan nya dengan permen. Ia tahu Xia Ai nya menyukai permen, jadi tidak mungkin dia menolak tawarannya.

Mendengar kata 'permen' Xia Ai membalikan badannya dan menatap Zang Xuen Chi yang lebih tinggi dengan antusias.

"Benarkah?" Tanya Xia Ai. Ia sangat menyukai permen, jadi ia sangat bersemangat.

"Tentu saja. Asalkan Xia Ai ku mau memaafkan Xuen nya ini," ucap Zang Xuen Chi tidak bisa menahan tangan nya untuk tidak mencubit pipi menggemaskan calon istrinya.

"Baiklah aku memaafkan mu. Tapi sebelum itu Xuen ku harus berjanji untuk membelikan ku permen, ya?"

Xia Ai menyodorkan jari kelingking nya pada Zang Xuen Chi, Zang Xuen Chi yang mendapat perlakuan seperti itu pun membalas dengan jari kelingking nya.

"Janji." Zang Xuen Chi mengelus kepala Xia ai dengan sayang.

Adegan itu tak lepas dari penglihatan para pengunjung restoran. Mereka bersumpah tidak akan mengusik gadis itu, mereka yakin bahwa Putra Mahkota sangat mencintai gadis itu.

Zang Xuen Chi membalikan badan nya dan menatap pria yang masih berlutut di lantai dengan memegang dadanya. Wajah pria itu berubah datar dan gelap. Jika saja Xia Ai tidak melarang nya membunuh orang tak tahu diri ini, mungkin sekarang kepalanya sudah terlepas dari tubuhnya.

"Kau beruntung. Pergilah dan jangan sesekali menunjukkan wajah mu di depan Benwang," ucap Zang Xuen Chi dengan datar dan terpaksa membiarkan pria ini pergi, sebenarnya tangan nya sudah gatal ingin membunuh orang ini.

"Ba-baiklah Yang Mulia, am-puni hamba."

Setelah mengatakan beberapa kata, pria itu pergi dengan tertatih-tatih. Para pengunjung menatap pria itu dengan tatapan mencemooh. Menurut mereka, pria ini terlalu sombong dan bahkan berani menyukai calon istri Putra Mahkota dan terang-terangan menyatakan perasaannya di depan Putra Mahkota dia sudah gila!

 Triplet Princesses [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang