Berita gempar

142 10 0
                                    

Seperginya Chu Mei dari hadapan orang-orang yang bersujud, mereka akhirnya menyadari bahwa tuan putri mereka sudah pergi, mereka dengan cepat bergosip dan menyebarkan berita bahwa putri kedua sangat hebat dan tangguh. Tak lupa mereka menyebut Chu Mei dengan nama,

'Putri pemberani'

Begitulah orang-orang menyebut tuan putri kedua mereka dengan penuh apresiasi. Mereka mulai bergosip dan membicarakan Chu Mei yang bersikap tangguh dan pemberani, yang dengan mudahnya mengalahkan para bandit yang selama ini meresahkan para pedagang.

Berita ini juga sampai di telinga Kaisar Wang, hal itu membuatnya sangat terkejut. Ia tak menyangka bahwa putrinya memiliki Pedang Api Hitam Legendaris yang sangat kuat.

Sementara semua orang membicarakan Chu Mei, yang di bicarakan malah berjalan dengan santai sambil memakan kue yang ia beli tadi.

Gadis itu mendongak ke atas dan melihat langit yang sudah mulai gelap. Ia harus cepat-cepat kembali ke kereta kakak iparnya atau ia akan terkena omelan kakaknya karna berkeliaran sangat lama.

Setelah beberapa saat, Chu mei akhirnya sampai di kereta. Ia langsung disambut berbagai macam tatapan. Kakaknya menatapnya dengan khawatir, dan Zang Xuen Chi menatapnya dengan pandangan dingin.

Hawa tidak enak menyeruak di leher Chu Mei, membuat bulu kuduknya berdiri merinding. Dengan langkah perlahan dan kepala menunduk ia  berjalan kearah sepasang kekasih itu dengan takut.

Xia Ai langsung memeluk Chu Mei dengan sangat erat. Ia sungguh menghawatirkan adiknya ini.

"Chu Mei kemana saja kau sedari tadi ha?" Tanya Xia Ai seraya melepas pelukannya. Tapi yang di tanya tetap menundukkan kepalanya ke bawah.

Chu Mei memberanikan diri mengangkat kepala dan melihat wajah khawatir Xia Ai yang tercetak jelas.

Matanya kemudian melihat Zang Xuen Chi yang menatapnya dengan pandangan dingin yang sulit di artikan. Ia sungguh takut dengan pandangan itu, jangan sampai kakak ipar nya ini tahu bahwa ia menyebabkan kehebohan di pasar tadi, kalau tidak, maka habislah ia.

"A-aku tadi.."

"Dia pasti berkeliaran di pasar dan menyebabkan kehebohan dengan melawan para bandit dengan Pedang Api Hitam Legendaris nya, benar kan ADIK IPAR?"

Mata Chu Mei membulat sempurna.

Terungkap sudah kelakuannya tadi, pria itu mengatakan kebenarannya dengan telak. Ia sudah tidak punya alasan untuk mengelak lagi,  ketakutannya menjadi kenyataan. Dengan cepat ia memegang tangan Xia Ai dengan ketakutan meminta perlindungan kakaknya, hanya kakak nya yang bisa menyelamatkannya dari amukan Zang Xuen Chi.

Xia Ai yang mengerti bahwa adiknya meminta perlindungan pun segera mengangguk.

"Xuen, jangan menatapnya dengan pandangan menakutkan seperti itu.  Dia mungkin tidak sengaja melakukan nya, iya kan Chu Mei?" Ujar Xia Ai berusaha meyakinkan Zang Xuen Chi dan menyelamatkan adiknya yang sedang ketakutan.

Chu Mei mengangguk cepat dengan kepala yang masih menunduk dan tangannya memegang lengan kakaknya erat.

"Lihatlah Xuen, Chu Mei tidak sengaja. Mungkin saja dia tidak tahan melihat para bandit menindas para pedagang, maka dari itu dia menghajar para bandit. Bukankah itu tindakan yang hebat? Aku bangga padamu, Chu Mei."

Xia ai membela adiknya yang nakal ini, tapi ia juga bangga pada adiknya karna berani menghajar para bandit itu. Xia Ai tersenyum lembut.

Zang Xuen Chi menormalkan ekspresi nya menjadi lebih ramah.

Pria itu menarik nafas dalam-dalam, ia tidak bisa melawan rasa sayang Xia Ai terhadap adiknya, ia lebih memilih mengalah daripada terus mendengar Xia Ai yang bersikeras bahwa adiknya itu baik.

"Baiklah, kali ini kau selamat karna kakakmu. Tapi ingat satu hal! Jika kau membuat keributan atau suatu hal yang merepotkan, maka aku akan dengan cepat memulangkan mu ke istana ayahmu itu!"

Zang Xuen Chi memberikan peringatan pada Chu Mei yang suka bersikap pecicilan. Jika bukan karna Xia Ai, maka ia sudah menyeret anak ini kembali ke Istana Kekaisaran Wang.

"I-iya, aku tahu itu," jawab Chu Mei  dengan nada lirih. Ia tidak ingin pulang ke istana mengerikan itu.

"Kau dengar itu Chu Mei? Jangan membuat keributan apapun dan di manapun, kakak ipar mu sudah berbaik hati untuk tidak mengirim mu kembali ke istana ayah. Kau mengerti?"

Xia Ai mengelus tangan Chu Mei dengan lembut sambil memberinya pengertian bahwa tidak baik untuk bersikap sembarangan, dan suatu hari akan merugikan.

Chu Mei mengangguk patuh menerima siraman rohani kakaknya. Tapi kejadian tadi sungguh membuatnya panas.

"Baiklah, sudahi perdebatan ini. Mari kita lanjutkan perjalanan, hari sudah mulai gelap, besok pagi kita harus sampai di Kekaisaran Zang,"

Zang Xuen Chi menginstruksikan agar segera melanjutkan perjalanan. takut-takut nanti akan ada kesulitan saat di perjalanan.

Xia Ai dan Chu Mei mengangguk dan segera masuk ke kereta. Perjalanan di mulai dengan tenang, beruntung nya tidak ada gangguan di sepanjang jalan yang melewati hutan lebat.

Xia Ai dan Chu Mei mengobrol di kereta dengan riang dan membahas beberapa hal-hal konyol.

"Kakak, terimalah cincin ini,"

Chu Mei menyerahkan cincin ruang angkasa yang satu nya pada Xia Ai.  Cincin yang di berikan pada Xia Ai  terbuat dari emas, dan di atasnya terdapat batu kristal berwarna hijau yang berkilau. Sangat cocok di jari kakaknya. Kebetulan juga kakaknya sangat menyukai warna hijau, jadi ia berfikir akan memberikan yang satu ini pada dia.

Xia Ai menerima cincin itu dengan bingung. Darimana adiknya mendapatkan cincin seindah ini?.

"Chu mei, darimana kau mendapatkan cincin indah ini?" Tanya Xia Ai.

"Aku mendapatkannya di bawah tempat tidurku kak, di sebuah kotak kecil berukir. Aku melihatnya saat sedang mencari anting ku yang hilang di bawah tempat tidur ku. Aku melihat dan mengambil nya. Saat ku buka, kotak itu bersinar dan terdapat dua cincin cantik ini," ujar Chu Mei menjelaskan seluruh kejadian dengan detail.

"Dan satu lagi, cincin itu adalah cincin Ruang Angkasa yang di dalamnya terdapat alat, benda-benda berharga dan langka juga kuat. lihatlah, miliku berwarna merah muda, sangat cantik kan."

Chu mei memperlihatkan cincin cantiknya. Ia sangat menyukai warna merah muda, terlihat sangat manis.

Xia Ai tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut nya. Adiknya mendapatkan benda berharga ini secara tidak sengaja! Benar-benar sebuah keajaiban.

Segera ia memakai cincin itu di jari manis nya, terlihat sangat pas. Warna hijau sangat segar untuk di pandang, dan ia sangat menyukainya.

"Oh iya, di dalam cincin itu juga terdapat obat-obatan dan tanaman herbal yang sangat bagus dan berguna. Kita mungkin akan belajar cara menyuling pil untuk suatu keadaan bila di perlukan," ujar Chu Mei memberi saran.

"Di dalam cincin juga terdapat istana yang megah untuk kita tinggali, dan dijaga oleh hewan roh tingkat atas.  Kalau hewan ku adalah harimau putih yang bisa menjelma menjadi manusia, kita bisa mengikat kontrak darah dengan mereka. Aku sudah mengikat hewan kontrak ku dengan setetes darah, dan aku mendapat kan senjatan ku, yaitu Pedang Api Hitam Legendaris,"

"Ah harimauku, dia benar-benar tampan." gadis itu memejamkan matanya sambil mengingat betapa tampan hewan roh yang ia dapatkan.

 Triplet Princesses [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang