Setelah menyelesaikan pertarungan yang sangat membosankan dan tidak menarik itu. Chu Mei kembali duduk di meja penuh kue, melanjutkan acara makan nya sambil melihat kondisi mengenaskan gadis licik yang terduduk menyedihkan di atas panggung sambil menahan malu.
Sebenarnya luka yang dialami Zang Bai Nian tidak separah luka Mei Lan yang diakibatkan kakaknya,
Ya, tentu saja.
Xia Ai melihat ke arah Chu Mei dengan senyum jahil, Chu Mei yang menangkap pengelihatan kakaknya pun membalasnya dengan tawa kecil.
Kini, semua tamu sedang berbisik-bisik membicarakan anak selir yang saat ini sedang mengumpat tak henti-henti, dan mengutuk Chu Mei yang telah mempermalukannya.
Para pelayan Zang Bai Nian segera menghampiri majikan mereka di atas panggung untuk membantu mengobati lukanya.
"Yang Mulia putri, mari nubi antar ke kediaman untuk berobat," ucap pelayan itu dengan raut cemas sekaligus takut. Tangannya terulur hendak membantu putri nya untuk bangun, namun Zang Bai Nian menepis tangan pelayan itu kasar dan membuat pertunjukan baru yang akan menjadi buah bibir pembicaraan para bangsawan dan rakyat.
"Menyingkir lah pelayan bodoh! Anak buangan itu sudah mempermalukan ku!" Sentak Zang Bai Nian marah, ia menunjuk ke arah Chu Mei yang sedang duduk sambil memakan kue.
Chu Mei yang merasa disebut pun menatap Zang Bai Nian yang sedang menunjuknya dengan wajah datar tanpa minat. Ia menatap malas dan tanpa minat pada tingkah anak selir itu.
Kaisar Wang yang mendengar bahwa Zang Bai Nian dengan lancangnya menghina putrinya pun menggebrak meja dengan keras, kemudian berdiri dengan marah.
BRAK!!
Kaisar dan Permaisuri Zang yang melihat api kemarahan di mata Kaisar Wang pun berkeringat dingin. Kaisar Zang menyumpah serapahi putri dari selirnya yang sudah lancang itu. Ia berjanji, besok akan menjatuhi hukuman pengasingan dan cambuk baginya.
Para tamu menahan nafas mereka tegang. Kaisar Wang sangat marah saat ini, entah apa yang akan terjadi pada nasib putri selir angkuh itu.
"LANCANG!! BERANINYA KAU MENGHINA PUTRI ZEN!!"
Suara keras penuh kemarahan Kaisar Wang menggema di telinga semua orang. Ia benar-benar tidak terima bahwa putrinya disebut anak buangan. Ia akan memperbaiki kesalahannya dan akan menyayangi putrinya sebagaimana mestinya mulai saat ini.
Lah, baru sadar si pak tua ini:_
Berbeda dengan reaksi para tamu dan Kaisar. Xia Ai malah asik berbisik-bisik ria dengan Zang Xuen Chi tanpa menghiraukan ayahnya yang mengamuk.
Zang Xuen Chi yang masih bingung dengan keadaan pun bertanya pada istrinya.
"Xia'er, apa ini akan baik-baik saja?" tanya Zang Xuen Chi khawatir bahwa Kekaisaran nya akan dalam masalah karna ulah anak selir itu.
"Tenang saja Xuen, Ayah tidak akan menghancurkan kekaisaran ini. Dia hanya membela anaknya yang sudah seharusnya dia lakukan sejak dulu," Xia Ai menjawab dengan santai sambil menatap ayahnya yang berdiri dengan marah.
Zang Xuen Chi menghela nafas lega ketika mendengar jawaban istrinya. Lalu lanjut menonton pertunjukan seru di hadapannya.
"Yang Mulai Kaisar Wang, tenang dulu. Zen akan menghukum putri ketiga dengan hukuman berat, besok."
Kaisar Zang membujuk Kaisar Wang karna takut bahwa ini akan semakin jauh dan terjadi hal yang seharusnya tidak terjadi.
Kaisar Wang yang mendengar hal itu langsung menatap Kaisar Zang yang sudah berkeringat dingin, tapi memaksa untuk tetap tersenyum meskipun jantungnya sedang tidak baik-baik saja.
"Mengapa besok? Zen ingin putri ketiga dihukum seratus hukuman cambuk dan dikurung Sekarang juga!!" Perintah Kaisar Wang mutlak tak terbantahkan.
Kaisar Zang yang mendengar perintah itu pun seketika menegang. Ia melirik kearah selir Rong Chen yang terduduk di lantai sambil memohon pengampunan atas putrinya.
"Ampuni putri ku Yang Mulia, hamba akan mendidiknya dengan benar setelah ini." tangis pilu selir Rong Chen yang selalu menjaga keagungan nya, kini sudah hancur. Yang ada saat ini hanyalah seorang Ibu yang memohon untuk keselamatan putrinya.
Kaisar Zang tidak bisa menolak perintah kaisar berkuasa di hadapannya ini.
"Zen menjatuhi hukuman seratus cambukan dan hukum kurung untuk putri ketiga yang lancang menghina putri kedua!!"
Setelah perintah Kaisar Zang jatuh. Para prajurit menaiki panggung dan mencambuk Zang Bai Nian tanpa ampun. Zang Bai Nian yang di cambuk pun menangis meraung-raung kesakitan sambil menatap ibunya meminta pertolongan. Namun selir Rong Chen hanya bisa menggelengkan kepalanya lesu dan pasrah.
Chu Mei yang melihat pertunjukan hebat di hadapannya pun merasa kagum dengan ayahnya. Ternyata pak tua itu sangat menakutkan di mata semua orang.
Zang Bai Nian yang baru mendapatkan dua puluh cambukan sudah pingsan karna kesakitan dan kehabisan energi. Pengawal segera membawa Zang Bai Nian menuju tabib untuk di obati.
Xia Ai yang sedang menikmati pertunjukan pun berdecak kesal.
"Cih! Lemah. Baru dua puluh cambukan saja sudah pingsan," cibir Xia Ai.
Zang Xuen Chi yang mendengar ucapan istrinya itu pun tersenyum simpul. Istrinya sudah berubah sekarang, tidak ada Xia Ai yang lembut, rapuh, dan lemah. Yang ada hanyalah Xia Ai yang kuat, bermulut sadis, dan tegas.
Chu Mei pun sama halnya dengan kakaknya. Ia berdecak sebal karna anak selir itu belum mendapatkan hukuman yang berat. Dasar lemah!
Permaisuri Li Wei menatap sahabatnya yang menangis tak berdaya. Ia ingin sekali menolong sahabatnya itu, tapi keadaan saat ini tidak mendukung untuk mencegah hukuman.
Kaisar Wang menoleh pada putrinya yang sedang asik makan kue yang terlihat sangat menggemaskan. Ia sangat menyesal karna mengacuhkannya dulu.
Chu Mei melirik pada ayahnya yang menatapnya sedih. Ia sebenarnya sangat ingin disayangi oleh ayah dan ibunya. Tapi harapan itu sudah terkubur dan hanya menyisakan kebencian. Ia sama sekali tidak perduli atas semua pembelaan, kasih sayang, dan perhatian yang di berikan ayah maupun ibunya saat ini, karna itu sudah terlambat. Ia sudah besar sekarang, ia dulu hanya bermain dan bercanda dengan kakaknya dari kecil hingga dewasa.
Enak saja pak tua itu ingin meminta maaf dan mengabaikan perasaan kesepian nya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplet Princesses [END]
Fantasía'_Wang Xia Ai. Istri terkasih dan cinta pertama Zang Xuen Chi _' Di Kekaisaran Wang. Kaisar Wang beserta Permaisuri Li Wei dikaruniai tiga putri kembar yang diberi nama Wang Xia Ai, Wang Chu Mei, dan Wang Mei Lan. Ketiganya disayangi dan dicintai ol...