Racun

196 20 1
                                    

Sesampainya di Kediaman Awan, Mei Lan mengamuk dan menghancurkan barang-barang serta mengobrak-abrik semua hiasan dan guci-guci mahal yang terbuat dari giok itu. Semua pelayan menunduk takut, mereka tidak berani jika tuan mereka sudah seperti ini.

Setelah puas mengacak-acak kamarnya, gadis itu berteriak dengan keras seperti orang gila dengan keadaan nya yang sudah berantakan.  Rambut yang berhamburan, serta hanfu nya yang sudah kusut.

"Aakh!! Bagaimana bisa Xia Ai sialan itu merebut Putra Mahkota Zang dengan sangat mudah!" Teriak Mei Lan menggema di seluruh kediamannya.

"Tidak-tidak! Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus segera menyingkirkan Xia Ai sebelum dia bertindak lebih jauh lagi. Ya, benar! Aku harus menyingkirkannya!"

Setelah mengucapkan itu, Mei Lan mengeledah laci meja nya dan menemukan sebotol racun. Ia tersenyum miring dan mulai menyusun rencana liciknya.

~~~~

Mei Lan sekarang sedang berjalan menuju kediaman matahari dengan anggun dan senyuman yang terukir di bibirnya, dengan tangan yang membawa nampan berisi teh dan kue yang telah diberi Racun lotus hitam.

Racun lotus hitam adalah jenis racun yang tidak berbau dan berasa, namun sangat mematikan. Jadi tidak akan ada yang curiga bahwa dia memiliki  niat jahat pada kakak tersayangnya itu, dan sekarang waktu yang tepat, dikarenakan Zang Xuen Chi sedang menemui bawahannya, dan Chu Mei ada di Kediaman Bulan, sedang tidur siang. Kali ini waktu yang tepat karena biasanya Xia Ai di siang hari sedang menyulam syal.

Sesampainya di Kediaman Matahari, kasim mengumumkan kedatangan Mei Lan dengan lantang.

Xia Ai yang sedang asik menyulam dikejutkan dengan kedatangan Mei lan secara tiba-tiba. Segera gadis itu bangun hendak menghampiri Mei Lan, tapi sebelum itu Mei Lan sudah berada di ambang pintu kamarnya.

Gadis licik itu tersenyum lembut, lalu menghampiri Xia Ai yang sedang kebingungan kemudian duduk di hadapan Xia Ai.

Mei Lan meraih tangan Xia Ai dan menggenggamnya.

"Maafkan aku, Kakak. Aku tadi hanya terkejut bahwa Putra Mahkota akan menikahimu," ucap Mei Lan dengan nada yang dibuat sesedih-sedihnya.

Xia Ai yang mudah luluh pun membalas genggaman tangan Mei Lan tanpa tau niat jahat adiknya.

"Tidak apa Mei Lan, aku mengerti dan sudah memaafkan mu," ujar Xia Ai  sembari tersenyum penuh kasih.

Dalam diam Mei Lan tersenyum penuh kemenangan. Betapa bodohnya kakaknya ini dengan mudah mempercayainya.

"Ah iya, Kakak. Aku membawakan teh dan kue buatan ku sebagai tanda permintaan maaf, maukah kau menerimanya?"

Mei Lan menyodorkan nampan berisi secangkir teh dan sepotong kue, dengan kepala menunduk seakan-akan ia menyesal atas perbuatannya.

"Aku tak menyangka kau bisa membuat hidangan dengan sangat baik, Adik." Xia Ai berkata dengan bahagia sambil mengambil satu kue nya dan memasukan ke mulutnya, Mei Lan yang melihat itu pun bersorak senang dalam hatinya.

'sebentar lagi maut akan menjemput mu. KAKAK KU! ' batin Mei Lan gembira.

Xia Ai yang masih belum terkena efek racun pun kembali meminum teh yang lebih berbahaya. Saat Xia Ai sedang makan Mei Lan pun berpamitan kembali ke kediaman nya agar tidak ada yang curiga bahwa dia yang mencelakai Xia Ai.

"Kakak nikmati dulu hidangannya, aku akan kembali ke kediaman untuk makan siang," Mei Lan berucap dengan lembut.

"En."

Xia Ai mengangguk dengan senyuman yang belum luntur. Setelah diizinkan pergi, Mei Lan berjalan dengan terburu-buru dari Kediaman Matahari.

Zang Xuen Chi yang melihat itupun curiga dengan Mei Lan yang tiba-tiba datang ke Kediaman Matahari. Dengan tergesa-gesa Zang Xuen Chi pergi menuju Kediaman Matahari.

Xia Ai yang sudah terpengaruh racun terlihat tergeletak pingsan dengan kulit yang membiru dan mulut yang berbusa.

BRAKK!!

Zang Xuen Chi mendobrak pintu kediaman dengan kasar, matanya membulat sempurna ketika mendapati kekasihnya yang sudah tergeletak tak berdaya dengan keadaan yang mengenaskan.
Dengan tergesa-gesa pria itu  menghampiri Xia Ai dan memangku nya.

"Xia'er bangun Xia! Apa yang terjadi padamu, kumohon buka matamu Xia!!" Zang Xuen Chi menepuk-nepuk pipi Xia Ai berharap dia akan bangun, tetapi sia-sia.

Saat itu juga Zang Xuen Chi melihat nampan yang masih ada sepotong kecil kue dan sisa teh yang sempat Xia Ai makan. Lalu dengan cepat memeriksa makanan itu dengan penciuman nya yang tajam serta menggunakan kekuatan spiritual nya untuk mendeteksi racun itu, matanya memerah menahan amarah mendapat racun dalam makanan Xia ai.

"WANG MEI LAN!!!!"

Zang Xuen Chi berteriak marah, teriakannya menggema di seluruh istana, membuat semua orang tergesa-gesa mendatangi kediaman matahari untuk melihat apa yang terjadi termasuk kaisar, permaisuri, dan Chu Mei yang terbangun dari tidurnya ia merasakan perasaan tidak enak, berharap tidak terjadi apa-apa pada sang kakak.

Sesampai nya di kamar kakaknya ia terkejut setengah mati saat mendapati kakaknya dalam pangkuan Zang Xuen Chi yang masih gemetar menahan amarah, dengan cepat ia menghampiri kakaknya.

"Kakak ipar, apa yang terjadi dengan kakak ku?!" Chu mei menangis sejadi-jadinya. Baginya, kakaknya adalah satu-satunya harapan untuk tetap tinggal di istana kejam ini,tapi harapan nya telah hancur

"Mei Lan," Zang Xuen Chi bergumam pelan, Chu Mei yang mendengarnya seketika marah.

Zang Xuen Chi menggendong Xia Ai ke tempat tidur.

"PANGGIL TABIB CEPAT!!" Perintah Zang Xuen Chi pada seorang pengawal untuk memanggil tabib, pengawal itu segera berlari, takut akan amarah Putra Mahkota Kekaisaran Zang itu.

Kaisar dan Permaisuri telah sampai di Kediaman Matahari mereka terkejut ..

 Triplet Princesses [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang