Kini rombongan Kaisar Wang sudah menuju ke Kekaisaran Zang untuk menghadiri undangan perayaan kehamilan putrinya.
Kaisar Wang menunggangi kuda memimpin rombongan, dengan dua ratus prajurit dan puluhan penjaga bayangan.
Sementara Chu Mei dan Permaisuri Li Wei berada di dalam kereta sambil mengobrol dekat layaknya seorang Ibu dan anak yang saling menyayangi.
"Ibu, bisakah kita sedikit lebih lama di Kekaisaran Zang?" Ucap Chu Mei memohon dengan menampilkan wajah memelas.
"Ada apa? Bukankah perayaan nya hanya dua hari?" tanya Permaisuri Li Wei bingung.
"Bukan apa-apa. Hanya saja, aku sedikit merindukan Kakak," jawab Chu Mei dengan kepala menunduk.
Permaisuri Li Wei menatap putrinya sendu. Ia tahu bahwa mereka sangat dekat, tentu saja dia merindukan kakaknya.
Tangannya terulur untuk mengusap surai panjang putrinya.
"Baiklah, Ibu akan bicara pada ayahmu,"
Ucapan Permaisuri Li Wei sontak membuat Chu Mei mendongak dengan mata berbinar.
"Benarkah?" Tanya antusias gadis itu tak percaya.
"En."
Permaisuri Li Wei mengangguk dengan senyuman.
"Terima kasih!" Chu Mei memeluk ibunya penuh suka cita dan dibalas oleh Permaisuri Li Wei.
Begitulah kira-kira percakapan antara anak dan Ibu. Hingga mereka sampai di gerbang Kekaisaran Zang.
Perayaan kali ini benar-benar tidak main-main.
Kaisar Zang sangat menunjukkan bahwa ia begitu menyayangi menantunya. Dapat dilihat dari dekorasi yang megah dan mewah, serta meriahnya disepanjang jalan Kekaisaran Zang.
Kaisar Wang tersenyum simpul ketika melihat pesta perayaan untuk putrinya. Istana ini benar-benar memperlakukan putrinya dengan baik.
Chu Mei sangat bersemangat untuk bertemu dengan kakaknya dan akan berbicara banyak padanya.
Sementara di Kediaman Matahari...
Zang Xuen Chi sedang memaksa istrinya yang keras kepala untuk memakai hanfu berwarna merah yang telah dipersiapkan untuknya. Namun Xia Ai terus menolak karena ia tidak menyukai hanfu itu, desainnya terlalu ramai dan err...mencolok.
"Ayolah Xia'er. Lihatlah hanfu ini, sangat indah. Akan sangat bagus jika kau mengenakannya," bujuk Zang Xuen Chi yang entah sudah ke berapa kalinya.
"Tapi Xuen, itu terlalu merah! Aku bahkan sakit mata melihatnya," balas Xia Ai yang tetap menolak.
"Lihatlah hanfu milikmu, itu bahkan lebih baik," protes Xia Ai, sambil menunjuk hanfu berwarna coklat dengan paduan hitam dan emas membuatnya sangat gagah.
Zang Xuen Chi melihat hanfu yang dikenakannya.
"Ini adalah hanfu kesukaan ku, aku selalu memakainya ketika ada perayaan besar seperti ini," jelas Zang Xuen Chi.
"Lalu hanfu ini? Siapa yang memilihkannya untukku?!" Xia Ai menunjuk hanfu merah yang di pegang suaminya.
"Sudah peraturannya seperti itu. Kelak di masa depan kita lah yang akan menggantikan posisi Ayah dan Ibu. Dan seorang permaisuri ataupun Putri Mahkota layak memakai warna merah, dan aku sudah melakukan banyak hal yang bahkan tidak aku sukai dari kecil, karena aku adalah pewaris tahta,"
Pria itu menarik nafas sejenak, kemudian melanjutkan kata-katanya.
"Terkadang kita harus membiasakan diri dengan hal-hal seperti itu. Baik kita menyukainya ataupun tidak, itu harus dilakukan demi menjaga kehormatan kita sebagai bangsawan,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplet Princesses [END]
Fantasía'_Wang Xia Ai. Istri terkasih dan cinta pertama Zang Xuen Chi _' Di Kekaisaran Wang. Kaisar Wang beserta Permaisuri Li Wei dikaruniai tiga putri kembar yang diberi nama Wang Xia Ai, Wang Chu Mei, dan Wang Mei Lan. Ketiganya disayangi dan dicintai ol...