Semenjak keberadaan Chu Mei di Istana Kekaisaran Zang, Zang Jinxu berusaha mendekatkan diri pada Chu Mei dan meminta maaf atas kejadian beberapa waktu lalu.
Seperti saat ini. Mereka sedang duduk di rerumputan taman dengan sekeranjang kue.
"Chu Mei," panggil Zang Jinxu sambil menatap ke arah Chu Mei.
"Ya?" sahut Chu Mei tanpa melihat ke arah Zang Jinxu, masih asik mengunyah kue yang menurutnya sangat enak.
"Apa aku salah jika menyukaimu?"
Tiba-tiba saja pertanyaan tak terduga itu terlontar dari mulut Zang Jinxu, yang berhasil membuat Chu Mei melihatnya seketika.
"Hah?"
Chu Mei menjatuhkan rahangnya terkejut hingga kue di mulutnya nyaris keluar.
Zang Jinxu yang melihatnya langsung membersihkan kue yang berada di sekitar bibir Chu Mei yang masih melongo.
"Apa kau tidak waras?" tanya Chu Mei mengernyitkan alisnya.
Zang Jinxu tertawa kecil, namun tawanya terdengar seperti mengejek dirinya sendiri.
"Ya, aku memang sudah tidak waras," balas pria itu menampilkan sederet gigi putih yang tersusun rapi.
Chu Mei menghela nafas berat.
"Kau nyaris sempurna. Tampan, berkedudukan, baik, memiliki harta, kekuasaan, dan semuanya," celetuk Chu Mei yang kini beralih menatap langit yang sedikit mendung.
Zang Jinxu sedikit terkejut mendengar perkataan gadis disampingnya itu. Segaris senyuman mulai muncul di bibir tipisnya.
"Namun, aku hanya menganggapmu sebagai teman,"
Segaris senyuman itu kini memudar saat mendengar ucapan Chu Mei.
"Katakan?! Aku harus apa lagi untuk menjadi sesuai yang kau inginkan?!" Suara pemuda itu meninggi.
Chu Mei tersentak kaget dengan bentakan keras yang dilontarkan padanya. Ia sangat membenci bentakan! Inilah salah satu alasan ia tidak menerima perasaan pangeran kedua ini.
Gadis itu berdiri dengan tatapan tak suka.
"Pertama! Kecilkan suaramu itu!"
Suara Chu Mei tak kalah tinggi, yang seketika membuat Zang Jinxu bungkam.
"Kedua! Jangan memaksaku untuk menerimamu!"
"Ketiga! Aku sangat membencimu!"
Chu Mei meninggalkan taman dengan langkah marah menuju kediaman kakaknya.
Lagi dan lagi....
Zang Jinxu kembali merenungkan perbuatanya. Ia benar-benar sangat mencintai Chu Mei. Dan sekarang, bahkan gadis itu sangat membencinya.
"Apa aku salah?" Gumam Zang Jinxu menatap punggung Chu Mei yang mulai menjauh.
BRAK!!
Pintu Kediaman Matahari terbuka secara kasar akibat tendangan dari Chu Mei yang kini menangis.
Xia Ai yang sedang memberi makan Daiyu langsung ke luar ketika mendengar suara pintu yang terbuka secara kasar.
Ia melihat adiknya yang tengah menangis dengan nafas yang memburu.
"Ad.."
Tiba-tiba saja Chu mei berlari dan memeluknya erat.
"Ka-kak..." isak Chu Mei di pelukan kakaknya.
"Apa yang terjadi?" Xia Ai membawa Chu Mei menuju tempat duduk dan menenangkan nya.
"Tenanglah, Kakak ada bersamamu." Xia Ai mengelus punggung Chu Mei lembut. Hingga perlahan-lahan tangisan itu tidak terdengar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triplet Princesses [END]
Fantasy'_Wang Xia Ai. Istri terkasih dan cinta pertama Zang Xuen Chi _' Di Kekaisaran Wang. Kaisar Wang beserta Permaisuri Li Wei dikaruniai tiga putri kembar yang diberi nama Wang Xia Ai, Wang Chu Mei, dan Wang Mei Lan. Ketiganya disayangi dan dicintai ol...