Bai Nian berulah

87 7 3
                                    

"Entahlah Chu Mei, mungkin Mei Lan akan datang di acara pernikahan ku. Ntah kenapa, firasatku tidak enak,"

"Apa maksudmu, Kak? Apa kau takut kalau Mei Lan akan mencelakaimu lagi?"tanya Chu Mei bingung.

"Tidak, lupakan saja. Dia juga saudara kita, adik kita. Tidak mungkin dia akan mencelakai ku... lagi," jawab Xia Ai, dan diakhiri dengan lesu.

"Seumur hidupku, aku tidak akan sudi mengakuinya sebagai adikku," sahut gadis itu ketus.

Xia Ai menghela nafas berat.

"Itulah kenyataannya, kau tidak akan bisa lari," balas Xia Ai.

"Sudahlah, oh ya. Bukankah Kakak bilang baru saja berada di Ruang Angkasa? Di mana hewan mu, kak? Aku ingin melihat apakah dia setampan milikku," ucap Chu Mei penasaran.

"Tentu saja dia tampan, dia seekor serigala emas. Namanya Yoshan,"

"Ayo panggil dia, Kak, aku ingin melihatnya!" desak Chu Mei tidak sabaran.

"Baiklah."

Kemudian Xia Ai menutup matanya dan menghubungi Yoshan melewati telepati. Tak lama kemudian, seberkas cahaya muncul dan perlahan-lahan menunjukkan sesosok tubuh pria tampan dengan pakaian berwarna emas.

"Salam kepada nona." Yoshan memberi salam dengan membungkuk hormat.

"En,"

"Ada apa no.."

Belum selesai Yoshan berbicara, sebuah suara menghentikan nya.

"Astaga! dia begitu tampan. Aku juga akan memperlihatkan hewan ku." Chu Mei menutup mata dan memanggil hewan kontrak miliknya.

Tak lama kemudian muncullah sebuah cahaya, kemudian tergantikan oleh sesosok tubuh pria tampan yang mengenakan hanfu putih perak.

"Yilao memberi salam kepada nona." Yilao berlutut hormat.

"Aww!! Yilao ku, bangunlah dan lihat,  aku mempunyai teman untukmu," sorak Chu Mei semangat.

Yilao berdiri dan melihat orang di sebelah nya yang di maksud.

Matanya membulat sempurna, apa ini! Dia adalah temannya, ia kemudian memeluk Yoshan erat. Yoshan yang juga melihat Yilao pun membalas pelukannya.

Xia Ai dan Chu Mei terkejut dengan reaksi akrab kedua hewan mereka.

"Temanku, sudah lama tidak bertemu," ucap Yilao girang dan menepuk-nepuk pundak Yoshan.

"Hahaha, senang bertemu dengan mu, teman," ucap Yoshan dengan senyum sumringah.

"Tunggu, kalian...?" tanya Xia Ai dan Chu Mei bersamaan.

Yilao dan Yoshan menghentikan acara berpelukan mereka dan melihat pada nona mereka, lalu menjawab,

"Nona, kami sudah saling mengenal. Karena kami berasal dari satu tuan yang membuat cincin yang nona pakai," jelas Yilao.

"Ooh, sangat bagus! Kalian akan semakin kuat jika bersatu!" Chu Mei berucap girang dan bertepuk tangan.

"Tentu," balas Yilao dan Yoshan bersamaan.

"Baiklah, karena kalian sudah saling mengenal. Aku menugaskan kalian untuk menjadi penjaga bayangan dan awasi Mei Lan," perintah Chu Mei.

"Kau tidak ada hak memerintahkan ku, kau bukan tuan ku," ucap Yoshan tak suka. Ia menatap sinis pada gadis itu.

Apa-apaan ini! Bahkan nona nya tidak pernah memerintahnya seperti ini.

"Hei kau! Kakak lihatlah dia, sangat keras kepala!" balas Chu Mei kesal.

"Sudahlah Chu Mei, tidak perlu mengawasi Mei Lan hingga seperti itu. Lagipula aku memiliki Yoshan untuk membantu jika Mei Lan berniat buruk padaku," ucap Xia Ai.

 Triplet Princesses [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang