Aku ikut

216 19 1
                                    

Sesampainya di kediaman matahari, Chu Mei menemukan kakaknya masih sesegukan di pelukan Zang Xuen Chi, ia menghampiri kakaknya.

"Kakak," ucap Chu Mei pelan.

Zang Xuen Chi dan Xia Ai menoleh,  buru-buru Xia Ai menghapus air matanya dan menjawab,

"I-iya, Chu Mei," jawab Xia Ai dengan senyum. Kemudian bangun dari pangkuan Zang Xuen Chi dan duduk di kursi sebelah. Chu Mei mendekat dan memeluk kakaknya.

"Kakak, tidak apa-apa. Orang-orang bodoh yang tidak tau apa-apa itu sudah menghinamu," ujar Chu Mei  menenangkan kakaknya.

"Tidak apa Chu Mei, aku tak apa." gadis itu tersenyum seolah kejadian tadi sudah terhapus dari ingatan nya.

"Orang-orang bodoh itu! Kemasi barang mu Xia'er, aku akan membawamu ke Kekaisaran Zang secepatnya," ucap Zang Xuen Chi berubah dingin, kejadian tadi terngiang-ngiang di kepalanya membuatnya geram.

Bagaimana bisa permaisuri yang status nya adalah ibu Xia Ai menghinanya dengan kasar seperti itu?! Bahkan lebih membela anak sampah yang katanya istimewa itu, andai saja Xia Ai tidak melarangnya mengatakan bahwa dia juga sama kuat nya dengan Mei Lan, pasti Permaisuri akan memohon pada Xia ai karena menelantarkannya.

"Ke Kekaisaran Zang, untuk apa,  Xuen?" Tanya Xia Ai masih tidak mengerti, bukankah ia akan menikah bulan depan, kenapa mendadak?

"Agar mereka tidak lagi meremehkan mu," jawab Zang Xuen Chi dengan wajah masam.

Xia Ai mendekat dan memijat pundak pria itu dengan lembut yang membuatnya lebih tenang

"Ahh.."

Zang Xuen Chi merasakan kerileksan saat pundaknya dipijat Xia Ai. memang ia tidak salah memilih Xia ai sebagai calon pendamping nya, dia selalu mengerti dan tau cara menenangkan nya.

"Bagaimana Xuen, apakah sudah lebih baik, hmm?" Tanya Xia Ai.

"Terima kasih Xia'er, sekarang sudah lebih baik," jawab Zang Xuen Chi dengan mata yang masih tertutup menikmati setiap pijatan Xia Ai.

"Kak, apa Kakak akan pergi dari sini?" Chu Mei bertanya pada kakak nya dengan raut wajah sedih.

"Iya, Xia'er akan ikut bersamaku ke Kekaisaran Zang,"

Bukan Xia Ai yang menjawab, melainkan Zang Xuen Chi.

"Itu artinya Kakak akan meninggalkan aku di sini sendiri." Chu Mei berucap lirih tanpa sadar menitihkan air mata, tahu bahwa kakaknya akan pergi dan ia sendirian di sini. Di tempat menyedihkan ini.

Xia Ai yang mengerti akan perubahan nada bicara adik nya pun menghentikan pijatan nya dan menghampiri Chu Mei yang mulai terisak kecil, Xia Ai mengangkat dagu Chu Mei dan menghapus air matanya.

"Hei, apa yang ku lihat? Adik ku Chu Mei yang nakal dan pemberani ini menangis," kata Xia Ai sedikit bercanda. Namun, tidak membuat gadis itu tersenyum.

Zang Xuen Chi yang melihat drama kakak adik itu pun menghela nafas panjang.

"Chu Mei. Jika mau, kau boleh ikut dengan kakak mu ke Kekaisaran Zang," ucapan itu sontak menghentikan tangis Chu Mei, ia bersorak senang karena bisa ikut kakaknya dan keluar dari istana membosankan ini. Ini adalah kebahagiaan yang tak tertandingi!

"Benarkah kakak ipar? kau memperbolehkan aku ikut dengan kak Xia?" tanya Chu Mei antusias, dan jangan lupakan panggilan nya pada Zang Xuen Chi yang berubah menjadi 'kakak ipar'.

"Hmm.." Zang Xuen Chi berdehem singkat. Dalam hati ia meruntuki Chu Mei yang berubah drastis karna ada maunya dan memanggilnya kakak ipar.

"Yeyyy!! Baiklah, karna keputusan mu yang baik hati sudah mengizinkan ku ikut. Aku Wang Chu Mei merestui hubungan mu dengan kakak ku Wang Xia Ai!" Chu Mei membusungkan dada di atas kursi yang ia naiki.

"Chu mei! Turun!" tegur Xia Ai yang melihat adik nya sangat tidak sopan.

"Ah, baiklah kak hehe," ucap Chu Mei cengengesan, kemudian turun dari kursi.

"Kakak ipar?" Ucap Chu Mei.

"Hmm.."

"Kau memiliki berapa saudara?" Tanya gadis itu penasaran.

Zang Xuen Chi menutup mata untuk berfikir sejenak, sembari menghitung jarinya.

Satu...

Dua...

"Mungkin.... Tujuh?"

Pria itu meneguk secangkir teh dengan tenang.

Chu Mei membelalakkan matanya terkejut. Kaisar Zang sangat hebat!

"Wahh! Kaisar Zang sangat pandai membuat anak!" Ucap Chu Mei kagum dengan mata berbinar.

UHUK!!

Zang Xuen Chi tersedak teh nya sendiri, ia menepuk-nepuk dadanya yang nyeri.

Xia Ai bangun dari tempat duduknya, ia menghampiri Zang Xuen Chi dan mengusap-usap punggung pria itu.

"Sudah?" Tanya Xia Ai ketika mendengar suara batuk pria itu tak terdengar lagi.

Zang Xuen Chi mengangguk, lalu menatap datar wajah tanpa dosa Chu Mei.

"Apa maksudmu?"

"Iya, banyak sekali. Kaisar Zang sangat hebat!" Chu Mei bertepuk tangan dengan keras mengagumi sosok Kaisar Zang.

Pria itu mengusap wajahnya kasar. Anak ini!

"Ibuku, Permaisuri Liu Ning, memiliki dua orang anak laki-laki. Aku dan Zang Jinxu,"

"Sementara tiga selir lainnya memiliki masing-masing dua orang anak," jelas Zang Xuen Chi dengan dongkol.

Namun, gadis itu semakin kagum. Kaisar Zang memiliki tiga selir? Dia sangat kaya!

"Tiga Selir dan satu Permaisuri?" Tanya Chu mei antusias.

"En."

"Wahh!! Kaisar Zang sangat kaya! Dia bahkan mampu menghidupi empat orang istri dan delapan orang anak!" Sorak Chu Mei kagum bukan main. Ia menggelengkan kepalanya heran.

"Hiiih!!" Geram Zang Xuen Chi gemas. Ingin sekali ia mencekiknya.

"Xia'er, urus adikmu itu. Aku akan gila jika mendengarkannya bicara,"

Pria itu memijat dahinya pusing.

Chu Mei memasang wajah cemberut.

"Kau tersedak fakta!" Ejek Chu Mei.

 Triplet Princesses [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang