Lotus putih

163 12 0
                                    

Setelah laporannya ditolak mentah-mentah oleh kaisar. Zang Xuen Chi pergi menuju kediaman matahari dengan langkah marah, ia benar-benar tidak bisa melawan Kaisar Wang dengan kasih sayangnya yang sebesar gunung. Namun, dia menyayangi anak yang salah.

Saat hendak memasuki Kediaman Matahari, Zang Xuen Chi dikejutkan oleh suara Bao San.

"Yang Mulia!" Bao San berteriak dari arah belakang dengan gembira.

Pria berbalik dan melihat Bao San berlari sambil mengangkat tinggi lotus putih di tangannya, Zang Xuen Chi tersenyum sumringah.

"I-ni Yang Mulia, lo-tus putih." Bao San menyerahkan lotus putih yang ia dapatkan dengan nafas ngos-ngosan. Zang Xuen Chi mengambil lotus putih dengan tangan gemetar, akhirnya ia bisa menyembuhkan Xia Ai.

"Terima kasih Bao San, kerja bagus. ah setelah ini tolong panggilkan Tabib Mo untuk meramu lotus putih ini,"

"Baik, Yang Mulia." Bao San pergi menuju kediaman khusus Tabib Istana dengan langkah cepat.

Zang Xuen Chi masuk kedalam kamar Xia Ai. Kemudian duduk di samping ranjang Xia Ai dan memegang tangannya.

"Xia'er kau lihat? Ini lotus putih yang akan menyembuhkanmu, setelah itu kita akan pergi dan menikah di kekaisaran ku, lalu setelahnya kita akan hidup bahagia," ujar Zang Xuen Chi pada Xia Ai yang setia menutup mata nya.

"TABIB MEMASUKI KEDIAMAN!!"

Pengawal berteriak mengumumkan kedatangan Tabib Mo.

Tabib Mo berjalan tergesa-gesa memasuki kamar Xia Ai.

"Salam hormat hamba kepada Putra Mahkota." Tabib Mo memberi salam penghormatan pada Zang Xuen Chi.

"En, cepatlah Tabib, ini lotus putih yang kau minta, dan segera lah membuat ramuan untuk Xia'er," ucap Zang Xuen Chi menyerahkan lotus putih pada Tabib Mo.

Tabib Mo yang melihat lotus putih itu menerimanya dengan tangan gemetar. Ia tidak pernah menyangka bahwa ia akan melihat dan memegang langsung lotus putih yang sulit diambil, tapi Putra Mahkota membawanya dalam waktu satu hari. Luar biasa!

"Baiklah Yang Mulia, hamba akan segera membuat penawarnya." setelah itu Tabib Mo sibuk berkutat dengan bahan herbal.

Satu jam kemudian. Tabib Mo selesai dengan aktivitasnya, dan menghasilkan ramuan penawar racun lotus hitam. Ia segera meminumkan ramuan itu ke mulut Xia Ai, dengan pengawasan Zang Xuen Chi yang sedang waspada pada orang-orang yang akan memberi sesuatu pada Xia Ai.

"Baiklah Yang Mulia. Hamba sudah selesai, dalam beberapa jam, tuan putri akan membaik. Dan kemungkinan akan sadar esok hari. Kalau begitu hamba izin undur diri." tabib Mo pergi dari Kediaman Matahari.

Zang Xuen Chi duduk di pinggir ranjang Xia Ai dan mengelus rambutnya yang halus, matanya terus menatap wajah cantik yang pucat itu. Hatinya sakit ketika melihat gadisnya, akan tetapi ia menepis pikiran itu dan berharap esok hari Xia Ai akan sadar dan kembali padanya.

Zang Xuen Chi meninggalkan Kediaman Matahari dengan tenang, dan menaruh penjaga kepercayaan nya di setiap sudut kediaman matahari untuk keamanan Xia Ai. agar tikus-tikus kecil istana tidak kembali meracuninya.

~~~~~

Keesokan harinya Zang Xuen Chi dengan gembira menuju kediaman matahari setelah mendapat kabar bahwa sang pujaan hati sudah bangun.

"Xia'er,"

Zang Xuen Chi menatap wanita yang tengah makan bubur yang disuapi Chu Mei. Hatinya bahagia dan tak tahan ingin memeluknya.

"Xuen kemarilah, aku sudah baik-baik saja, terima kasih," ujar Xia Ai.

Zang Xuen Chi mendekat dan memeluk gadis itu dengan erat.

"Aku senang kau telah sadar,"

Zang Xuen Chi tidak bisa menahan suka cita nya saat ini.

Xia Ai hanya bisa membalas pelukan pria itu dengan senyuman.

"Kakak ipar ku, kak Xia akan makan dulu. Acara peluk-pelukannya sebentar saja. Jika dia tidak makan, aku takut dia akan kembali sakit dan tidak bisa kau peluk lagi," ucap Chu Mei memarahi Zang Xuen Chi dengan sedikit candaan.

"Heh, anak kecil seperti mu tidak akan mengerti. Dia calon istriku, terserahku mau berbuat apa,"

"Aku bukan anak kecil. Dan ya, kalau dia tidak makan secepatnya, jangan salahkan aku kalau kau akan menangis seperti hari-hari sebelumnya," ejek Chu Mei tidak terima bahwa ia di Katai anak kecil oleh Zang Xuen Chi. Jadi ia membalas nya dengan mengungkap bahwa ia sering menangis saat kakaknya masih sakit, itu cukup seimbang.

"Apa itu benar, Xuen?" Tanya Xia Ai. Ia tidak bIsa menahan tawanya. Seorang Putra Mahkota menangis hanya karenanya.

"I-itu." Zang Xuen Chi mendadak gugup.

Diam-diam ia mengutuk Chu Mei dalam hati karna memberi tau Xia Ai bahwa ia menangis, di mana ia akan menaruh harga dirinya sebagai Putra Mahkota? Dia benar-benar sudah kehilangan muka.

"Hahahhahaha!" Chu Mei tertawa terpingkal-pingkal melihat Zang Xuen Chi yang sudah kehilangan muka di depan kakaknya, ia puas sekali.

"Chu Mei, tidak sopan seperti itu. jika dia tidak cukup sabar, maka kau akan dijebloskan ke dalam penjara," ucap Xia Ai memperingati adiknya yang suka berbicara sembarangan tanpa tau siapa orang itu.

"Apa kau dengar? Jika aku tidak ingat bahwa kau adik Xia'er maka aku sudah mengurung mu di penjara yang gelap!" Sambung Zang Xuen Chi yang mendapat dukungan Xia Ai pun kembali bersemangat untuk menakut-nakuti Chu Mei yang suka membuatnya emosi.

"Iya, Yang Mulia Putra Mahkota. Dan ingat! Tanpa restu dariku kau juga tidak akan ku izinkan menikah dengan kakakku!" Balas Chu Mei masih tidak mau kalah. Xia Ai sudah sangat pusing mendengar perdebatan ini.

"Aku tidak butuh restumu!"

"Dasar cerewet!" Ejek Zang Xuen Chi.

Chu Mei membelalakkan matanya terkejut, giginya menggertak. Ingin sekali ia mencabik-cabik mulut pria itu.

"Mulutmu seperti wanita saja! Sangat banyak bicara!!" Balas Chu Mei.

"Bukan urusanmu!"

"Kakak, lihatlah pria cerewet ini!" Chu Mei menunjuk Zang Xuen Chi dengan raut kesal.

Sedangkan Xia Ai hanya memasang wajah datar.

 Triplet Princesses [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang