Pernikahan (3)

95 9 0
                                    

Mei Lan dan Jendral Luo Mo Chen semakin dekat, mereka saling bertukar pujian dan candaan.

"Putri, mari kita ke aula. Acara pernikahan akan segera dimulai," ajak Luo Mo Chen pada Mei Lan.

"En, tentu saja."

Mereka berdua berjalan berdampingan menuju aula istana dan berbincang akrab. Semua orang yang berlalu-lalang dapat melihat kedekatan mereka berdua. Mereka berfikir bahwa putri bungsu Wang memiliki hubungan khusus dengan Jendral Luo Mo Chen.

Hingga sampailah mereka berdua di dekat aula.

"Putri duluan saja, saya akan melanjutkan tugas untuk berjaga di sekeliling istana," ucap Luo Mo Chen berpamitan pada Mei Lan.

Sebenarnya ia juga mulai menyukai Mei Lan, ternyata dia orang yang cukup menyenangkan.

"Oh ayolah jendral, tidak bisakah kita masuk bersama?" bujuk Mei Lan yang selalu ingin bersama dengan jendral tampan ini.

"Mohon maaf putri, saya tidak bisa. Kalau begitu saya pamit undur diri," jawab Luo Mo Chen, kemudian beranjak pergi meninggalkan Mei Lan yang kesal.

"Ck, sayang sekali. Padahal aku sangat menyukainya," ucap Mei Lan, kemudian masuk ke dalam aula dan duduk di samping ayah dan ibunya.

"Mei'er, kau kemana saja, nak?" tanya Permaisuri Li Wei.

"Tidak ada, Ibu. Aku hanya melihat-lihat sebentar," jawab Mei Lan dengan alasan. Tidak mungkin kalau ia memberi tahu ibunya tentang jendral Luo Mo Chen?

Permaisuri Li Wei yang mendengar jawaban putrinya pun percaya-percaya saja, tanpa tahu bahwa putrinya bertengkar dengan kedua saudaranya dan bertemu dengan jendral muda.

Sesaat kemudian rombongan pengantin memasuki aula Istana. Zang Xuen Chi terlihat sangat gagah dengan hanfu merah emas khas pengantin. Pria itu berjalan di samping Xia Ai yang tampak menawan dengan hanfu serupa dan perhiasan cantik yang menjuntai di kepalanya, dan tudung yang menutupi wajah cantiknya.

Kaisar dan Permaisuri Wang tidak bisa menahan perasaan bahagia yang bergejolak di dalam hati mereka ketika melihat putri yang mereka acuhkan kini sudah menikah.

Mereka berjalan perlahan mendekati pendeta yang sudah siap untuk memulai upacara.

"Kedua pengantin sudah siap," ucap pendeta itu.

"En,"

Zang Xuen Chi dan Xia Ai menjawab kompak.

"Hormat kepada Tuhan," kata pendeta.

Kemudian diikuti Zang Xuen Chi dan Xia Ai yang membungkuk hormat.

"Hormat kepada leluhur,"

Zang Xuen Chi dan Xia Ai membungkuk menghormat pada leluhur.

"Hormat pada orang tua,"

Kedua pengantin itu menghormat pada Kaisar, Permaisuri Zang, serta Kaisar dan Permaisuri wang.

"Hormat pada pengantin,"

Zang Xuen Chi dan Xia Ai saling berhadapan dan membungkuk hormat pada sesama pengantin.

Kemudian Zang Xuen Chi dan Xia Ai berdiri saling menatap.

"Pembukaan tudung,"

Tangan Zang Xuen Chi terangkat dan membuka tudung pengantin wanita untuk melihat wajah cantik istrinya.

Tudung terbuka dan menampilkan wajah cantik Xia Ai yang tersenyum padanya. Zang Xuen Chi membalas senyuman Xia Ai.

Acara dilanjutkan dengan acara minum teh antara pengantin dan pesta.

 Triplet Princesses [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang