AGAIN-30

230 45 14
                                    

Bisa dibayangkan nggak duduk di kursi bioskop diapit oleh dua lelaki? Memang sering kali itu terjadi. Namun, salah satu lelaki biasanya orang asing. Sekarang yang dialami Diara, duduk di antara pacarnya dan lelaki menyebalkan yang sering menggodanya.

Ini kesalahan karena Jevar memberi ide dengan mengambil tiket tanpa melihat kursi yang tertera. Harusnya Diara dan Petto tidak menyetujui permainan itu. Akibatnya, sekarang. Andai waktu bisa diulang, Diara akan memilih tempat di samping Petto dan jauh dari Jevar.

"Mana serunya, sih?" komentar Jevar sambil melahap popcorn.

Diara melirik sekilas. Beberapa kali lelaki itu melontarkan komentar. Berbeda sekali dengan Petto yang fokus menonton.

"Ngapain, coba?" Jevar mengomentari si tokoh yang sedang mengintip.

Tangan kiri Diara mengusap telinga mendengar suara itu. Dia menoleh ke samping Petto yang masih kosong. "Nggak ditempatin orang, kan, itu?"

Perhatian Petto teralih. Dia melirik kursi yang sudah dipesan. Namun, saat Diara datang dia segera menyembunyikan tiket itu di saku. Tentu saja agar Diara tidak curiga. "Kosong kok. Kenapa?"

"Mau pindah," jawab Diara sambil berpindah ke sebelah Petto.

Jevar menoleh karena wanita di sampingnya berpindah. Dia mengangkat bahu tidak peduli. Lantas melanjutkan menonton.

Selang beberapa menit, Jevar sudah mati bosan. Dia mengedarkan pandang melihat penonton lain yang masih fokus. Perlahan dia berdiri dan memilih keluar tanpa pamit ke dua temannya.

"Kok dia pergi?" gumam Petto.

Diara menahan senyuman. "Biarinlah." Dia menarik tangan Petto dan menggenggamnya.

Petto kembali fokus dengan tayangan di depan. Sesekali ibu jarinya bergerak mengusap punggung tangan Diara. Sedangkan wanita itu juga melakukan hal yang sama.

Drttt....

Ponsel di saku Petto tiba-tiba bergetar. Dia melirik Diara yang duduk bersandar dan masih fokus. Perlahan tangan kirinya yang bebas mengambil ponsel. Namun, agak susah karena ponselnya berada di saku kanan.

"Kenapa?" Akhirnya Diara menyadari tindakan Petto.

"Ada chat kayaknya."

"Oh...."

Petto menghela napas lega mendapati respons itu. Dia sedikit mengangkat tubuh dan mengambil ponsel. Setelah itu meletakkan di sisi kiri.

Catrin: Foto!

"Ck!" Petto geram karena Catrin selalu memaksa. Dia mengantongi ponsel tanpa membalas pesan itu. Sayangnya, benda itu kembali bergetar dan lebih lama.

Diara menoleh karena Petto terlihat terganggu. "Siapa, sih?"

"Nggak tahu!"

"Jevar, pasti!"

"Mungkin!" jawab Petto seraya mengambil ponsel. Saat melihat Catrin yang menghubungi, dia segera menatap Diara. Dia memilih mengabaikan panggilan itu dan berusaha fokus. "Bagus, kan?"

"Iya!" Diara melirik Petto sekilas.

Sedangkan di luar, Jevar mengantre membeli creps. Dia lebih suka diajak kulineran daripada menonton. Pertama karena dia jarang menonton. Kedua karena dia tidak betah hanya berdiam diri. Apalagi jika yang ditonton film romansa. Dia akan memaksakan diri untuk menonton jika itu berhubungan dengan film action tanpa romansa.

"Silakan!"

Jevar menerima creps jumbo itu dan berjalan menjauh. Dia memilih berdiri di depan pembatas sambil melahap creps-nya. Tanpa peduli ada beberapa wanita yang menatap. Bahkan, Jevar segera menunjukkan makanannya saat ada yang memperhatikan.

All Over AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang