INFORMASI

340 51 30
                                    

Mohon maaf, All Over Again Season 2 saya unpublish. Saya belum bisa ngasih tahu kenapa kok di-unpublish, tapi secepatnya akan saya kasih tahu. Hehe. Mohon maaf.

Cuplikan All Over Again 2.

Di sebuah ruangan dengan sekat kaca, seorang lelaki duduk dengan satu kaki bertumpu di kaki satunya. Tangan kanannya memegang ponsel dengan siku bersandar di tangan kursi. Dia sedikit membungkuk dengan menyandarkan kening di ujung ponsel.

Jevar mikirkan Diara. "Dia bilang, nggak apa-apa telepon!" Dia duduk tegak dan mengangkat ponsel ke depan wajah. Dia mencari kontak Diara dan menekan tombol tanpa pikir panjang.

Tut....

Saat mendengar nada sambung, barulah Jevar bingung. Dia hendak menekan tombol merah, tapi enggan. Namun, dia ingin menekan tombol itu.

"Halo," suara itu akhirnya terdengar.

Jevar seketika berdiri sangking kagetnya. "Ha.. halo...." Dia menempelkan ponsel di telinga sambil menghela napas. "Diara, kan?"

"Iya, Jev!"

"Lo langsung ngenalin suara gue?" Jevar mengembuskan napas lega. Senyumnya seketika muncul dan keraguannya seketika hilang.

"Gue cuma ngasih nomor ke lo, udah pasti itu lo kalau ada nomor asing yang hubungi. Ya, kan?"

Jevar tersenyum kecut. Dia pikir Diara hafal dengan suaranya. "Oh!"

"Lo niru gaya gue."

"Gaya apanya?"

"Cuma jawab oh," jelas Diara.

"Hehe..." Jevar duduk di sofa sambil menatap komputernya yang menyala. "Masih di kampus sekarang?"

"Hari Jumat gue libur!"

Tanpa sadar tangan Jevar terkepal dan terangkat ke udara. Saat melihat anak buahnya masuk dan menatapnya, dia segera menurunkan tangan. Dia menggerakkan kursi hingga berbalik menghadap tembok. Tentu saja agar tidak ada yang mengintip. "Kalau libur bisanya ke mana?"

"Di rumah. Baca buku."

"Oh, gitu. Emang mahasiswa, ya!" jawab Jevar bingung.

"Emang kenapa?"

Jevar mengacak rambut. "Jalan mungkin," jawabnya pelan. "Mau nggak?"

Hening....

Seketika Jevar menjauhkan ponsel. Dia sadar terlalu cepat mendekati Diara. Mereka baru bertemu, tapi langsung gencar mendekat. "Kalau lo sibuk nggak apa-apa."

"Lo main ke rumah aja!"

"Ha?" Jevar kaget mendengar jawaban yang terlalu cepat itu. "Ke rumah lo?"

"Gue kirim alamatnya."

Tut... Tut... Tut....

Jevar menurunkan ponsel dan tidak bisa membendung bahagianya. "Hahaha!" Dia tertawa terbahak hingga karyawan di luar menoleh. Jevar menggerakkan kaki hingga kursi berbalik. Dia tidak lagi peduli jika ada yang memperhatikan.

"Pak Jevar frustrasi apa, ya?" Bisik-bisik itu mulai terlontar.

"Udah lama gue nggak se-happy ini!" Jevar meletakkan ponsel dan menunggu benda itu memunculkan pesan. "Ayo, Ra. Cepetan!"

Drttt.... Begitu ponsel itu bergetar, Jevar segera membuka pesan masuknya.

All Over AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang