AGAIN-39

179 40 11
                                    

"Sorry, kue tartnya telat." Seseorang kemudian berjalan masuk dengan kue tart di tangan dan sebuah kantung menggantung di lengan. Para tamu langsung terdiam kaget.

Jevar tidak kalah kaget melihat seorang wanita dengan rok terusan putih gading berjalan masuk dengan senyum memikat. Dia terdiam, bagaimana Catrin tahu dia ulang tahun? Seketika dia menatap Petto. Sedangkan lelaki itu fokus menatap Catrin.

"Happy birthday to you...." Tamu lain langsung bernyanyi.

Catrin mendekat dan menatap Jevar yang masih terbengong. "Hapyy birthday to you...." Dia ikut bernyanyi sambil tersenyum.

"Sana!"

Punggung Jevar didorong karena dia tetap diam. Lantas dia berdiri dan berhadapan dengan Catrin. Tamu lain ikutan berdiri dan bertepuk tangan.

Diara berdiri paling terakhir. Dia tidak bernyanyi dan melirik Petto yang menatap ke Catrin. Perhatiannya lalu tertuju ke dua orang yang berhadapan itu. Entah kenapa dia merasa Jevar sedikit terusik dengan kehadiran Catrin.

"Tiup lilinnnya," ujar Catrin.

Jevar meniup lilin itu dan menatap Catrin yang tersenyum. "Makasih."

"Peluk, kali!"

"Cium juga!"

Catrin menahan senyuman mendapati godaan itu. Dia meletakkan kue tart itu di meja dan menyerahkan kadonya. "Selamat ulang tahun, Jev. Ini hadiah dari gue."

"Nggak usah repot-repot!" Jevar menerima kado itu dan membawanya.

"Peluk... Peluk...."

Godaan itu terus terdengar. Catrin merentangkan tangan. Jevar yang mendapat sorakan itu akhirnya bergerak dan memeluk Catrin.

"Love you," bisik Catrin sambil mengusap rambut Jevar. Saat itulah pandangannya tertuju ke lelaki yang berdiri menatapnya. Lelaki itu tidak tersenyum dan terkesan seperti mengawasinya. Dia tidak memedulikan itu dan memilih mengeratkan pelukan.

Cekrek.... Cekreek.... Beberapa orang ada yang memfoto.

Seli tersenyum kecut melihat dua orang itu berpelukan. Dia naksir ke Jevar, tapi memang tidak berusaha. Di saat seperti ini, dia cemburu, tapi juga tidak bisa mengungkapkan.

"Thanks," ujar Jevar lalu melepas pelukan. Dia berjalan menjauh dan meletakkan kado di meja. "Yuk! Makan, makan!"

Catrin berjalan menuju kursi kosong. Dia meletakkan tasnya dan melihat makanan yang tersaji. Lantas dia menatap Petto yang masih memperhatikan. Dia menggerakkan dagu, mengingatkan Petto jika masih ada Diara.

"Dia cantik, ya?" bisik Diara karena Petto terus menatap model cantik itu.

Petto mengalihkan pandang. "Nanti gue kasih tahu."

Diara tersenyum kecut. Dia menatap ke Jevar yang duduk di seberang Catrin. Namun, teman-temannya mendorong dan memaksa agar berdekatan dengan Catrin.

"Nah! Gini, kan enak!"

Jevar duduk di samping Catrin sesuai permintaan yang lain. "Gue bagi, ya, kuenya!" pintanya melihat kue tart berukuran persegi panjang itu.

"Tentu aja."

"Pisau mana, nih?" tanya Jevar.

Catrin mengeluarkan pisau kue dari tas. "Nih!"

"Lo emang prepare," ujar salah seorang.

"Dikasih sama toko kuenya." Catrin mengelak. "Oh, ya, sorry, gue jadi ganggu waktu kalian. Nggak apa-apa, kan, gue gabung?"

"Nggak apa-apa. Jarang-jarang ada model mau makan sama kita."

All Over AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang