AGAIN-43

215 45 11
                                    

0812922xxxxx: Kok lo nggak pernah hubungi gue?

Petto baru saja duduk di ranjang dan mendapat pesan seperti itu. Benar, setelah ulang tahun Jevar mereka tidak lagi berkomunikasi. Dia juga tidak tahu apa yang terjadi malam itu antara Catrin dan Jevar. Apa mungkin dua orang itu juga mengalami hal buruk?

Drttt....

Ponsel di genggaman Petto bergetar. Dia mengangkat benda itu dan melihat panggilan dari nomor barusan. Petto terlihat menimbang-nimbang, sebelum akhirnya mengangkat panggilan itu. "Apa lagi?"

"Kok jutek gitu?" tanya Catrin. "Nggak mau ngasih tahu apa yang terjadi malam itu?"

"Buat apa? Gue udah bilang, kan, nggak mau kerja sama lagi setelah ulang tahun Jevar."

"Iya, tapi gue belum ngasih lo bayaran."

Petto mengacak rambut. "Nggak perlu!"

"Nggak bisa. Gue nggak mau hutang budi," jawab Catrin. "Lo sibuk malam ini? Gue jemput. Gimana?"

"Gue suntuk."

"Justru karena lo suntuk gue hibur."

Petto menghela napas panjang. "Gue nggak mau ketemu siapapun."

Tin... Tin....

Satu alis Petto tertarik ke atas. Dia beranjak menuju jendela dan melihat sebuah mobil berhenti. "Lo."

"Gue udah di depan rumah lo," ujar Catrin. "Perlu gue jemput sampai depan pintu?"

Petto menjauhkan ponsel dan memutuskan sambungan. Dia berlari keluar dan masuk ke bangku kemudi. "Ngapain, sih?"

Catrin tidak langsung menjawab. Dia memperhatikan ekspresi Petto yang tampak berbeda. Jari telunjuknya lalu bergerak ke sudut mata Petto. "Lo nggak tidur berapa hari?"

"Bukan urusan lo!" Petto menyentak tangan Catrin. "Ngapain?"

"Lo belum kasih laporan terakhir."

"Laporan apa lagi, Catrin?"

Catrin tidak langsung menjawab. Dia mengunci mobil kemudian melajukan kendaraanya. Dia melirik Petto yang tampak keberatan. "Nggak enak ngobrol di mobil."

"Kita mau ke mana dulu?"

"Ke apartemen," jawab Catrin sambil mengedipkan mata.

Petto duduk bersandar dengan lelah. "Nggak lama. Setelah itu gue pulang."

"Yakin lo nggak mau minum dulu?" tantang Catrin. "Nggak serulah! Mana Petto yang biasanya? Temenin gue!" Dia mengucapkan kalimat terakhir sambil bergerak miring ke Petto.

Petto terkekeh. "Lo emang pinter ngerayu?"

"Lo merasa tergoda?"

Tidak ada tanggapan dari Petto.

Beberapa saat kemudian, Catrin dan Petto duduk berhadapan di ruang makan. Catrin tadi mendapat cake dari fans dan sekarang membaginya ke Petto. "Biasanya gue pelit kalau fans ngasih sesuatu."

"Gue pikir lo nggak terlalu peduli ke fans lo."

Catrin mendorong sepotong cake ke Petto kemudian melahap miliknya. "Jadi, ada kejadian apa? Waktu itu lo marah banget ke Jevar."

Petto mengacak rambut. "You know, lah."

"Hah?" Catrin menutup mulut. "Gue pikir Diara bukan tipe cewek gampangan. Ternyata...." Dia terkekeh geli.

"Gue udah putus."

"Wah!" Catrin semakin kaget. "Gara-gara Diara ketahuan selingkuh sama Jevar?"

Petto menatap Catrin yang makan cake dengan santai. "Siang itu Jevar mergokin kita."

All Over AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang