Bagian 5

20.4K 1.1K 3
                                    

Cece terbangun dari tidurnya mengecek jam dihandfhonenya sudah menunjukkan jam 04.00 subuh. Sepertinya memang Basmal tidak pulang, batinnya berkata. Sebenarnya, ada perasaan khawatir saat Basmal tidak kunjung pulang, hingga ia memilih tidur di sofa ruang tamu menunggu Basmal.

Cece segera bergegas sholat subuh, lalu memasak dan bersiap-siap menuju kantor. Jam 06.20 Cece melihat Basmal datang memasuki kamarnya dengan wajah acak-acakan. Cece ingin bertanya kemana Basmal semalam, namun ia mengurungkan keinginannya dan memilih diam.

"Saya berangkat, saya sudah masak, silahkan sarapan terlebih dahulu, permisi Assalamualaikum". Pamit Cece meninggalkan Basmal yang terdiam menatap kepergian istrinya.

Jujur, Basmal cukup heran dengan sikap Cece yang sangat santai dan tidak bertanya kemanakah ia semalam. Bahkan Cece tidak berpamitan layaknya istri pada suami umumnya, ahh... bukankah ia harus bersyukur jika Cece berperilaku demikian??

Cece melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Basmal, Cece sengaja berangkat pagi-pagi sekali karena berusaha menghindari Basmal. Ia sangat canggung saat bersama Basmal.

________________

Basmal masuk kedalam ruangannya, hari ini ia mulai masuk kerja. Sebenarnya, cutinya masih sisa dua hari lagi namun ia tidak bisa berdiam diri dirumah disaat pikirannya justru memikirkan Melisa. Ia harus mengalihkan pikirannya dengan pekerjaan.

Asisten Basmal, Omar sedikit heran dengan bosnya yang sudah masuk keruangannya. Sebenarnya, Omar tahu jika bosnya memiliki hubungan dengan Melisa. Omar terkejut saat mendengar bosnya akan menikah namun bukan dengan Melisa melainkan dengan wanita lain yakni Princess.

Omar tidak tahu secara pasti bagaimana hal itu bisa terjadi. Namun siapapun istri bosnya, ia berharap itu yang terbaik.

Basmal menatap tumpukan berkas didepannya, sepertinya memang keputusan dia untuk masuk kerja lebih cepat adalah keputusan terbaik. Pasalnya, bila ia masuk beberapa hari lagi, mungkin berkas didepannya akan menggunung.

Xabiru yang mendengar kabar dari asistennya bahwa adiknya sudah bekerja segera mengampiri ruangan Basmal. Xabiru menatap tajam Basmal yang tengan fokus membaca berkas ditangannya.

"Cuti kamu masih sisa dua hari lagi Bas"

Basmal menatap singkat kakaknya yang sedang mengintrogasinya "Cece juga sudah bekerja, kami memutuskan untuk bekerja karena pekerjaan kami menumpuk dan hari ini ada meeting penting" sahut Basmal menjelaskan.

Xabiru terdiam, diam-diam Basmal melirik kakaknya yang tengah mengecek handfhonenya mungkin menanyakan kebenaran itu pada Cece. Setelahnya, tanpa sepatah katapun Xabiru keluar dari ruangan Basmal.

_______________

Cece kelimpungan mengejar langkah bosnya yang lebar hingga membuat ia harus berjalan agak cepat. "Pak,,,, bisa pelan-pelan??" Cece sudah tidak mampu lagi, ia mengatur nafasnya sejenak.

Nando menghentikan langkahnya berbalik kebelakang melihat sekretarisnya yang nampak kelelahan. Nando mendekati sekretarisnya mengenggam jemari Cece yang sangat mungil dan terasa pas digenggamannya. "Kamu harus saya gandeng, supaya tidak ketinggalam dibelakang" Ujar Nando sembari berjalan pelan menatap lurus kedepan dan Cece ikut berjalan disamping bosnya. Saat ini, Nando dan Cece tengah berada di restoran karena kliennya meminta meeting ditempat ini.

"Semua berkas, bahan presentasi dan lainnya tidak ketinggalan kan??" Tanya Nando

Cece yang merasa tidak nyaman melepas genggaman tangan Nando "Sudah pak"

Nando mengangguk singkat sembari memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya. Cece kaget saat melihat Basmal didepannya namun ia berusaha menyembunyikan kegugupannya. Nando dan Basmal berjabat tangan dan mengobrol singkat, jadi rekan kerja yang dimaksud Nando adalah Basmal??

"Oh, perkenalkan ini sekretaris saya" Nando memperkenalkan dirinya. Cece menunduk hormat sembari menjabat tangan Basmal seolah mereka tidak mengenal satu sama lain.

Nando menarik kursi mempersilahkan Cece duduk, hal ini perlakuan yang biasa Nando lakukan padanya. Ia tersenyum tipis mengucapkan termakasih lalu duduk dengan santai. Basmal tetap memperhatikan gerak-gerik keduanya, Basmal tersenyum miring jadi ini atasan wanita itu?? Yang katanya duda?? Sayangnya aku lebih tampan dibanding dia. Kata Basmal dalam hati.

Acara rapatpun dimulai, sementara Cece berdoa didalam hatinya semoga ini segera berakhir. Sungguh, ia sangat tidak nyaman berada disituasi ini. Apalagi sedari tadi Basmal selalu menatapnya seolah menelanjanginya.

"Perusahaan kami akan bekerja sama dengan perusaan pak Nando" Basmal berkata sembari melirik Cece yang selalu terlihat tenang.

"Terimakasih pak Basmal". Sahut Nando lalu bersalaman dengan Nando.

"Ohh... bagaimana jika kita makan siang bersama???" Ajak Basmal membuat Cece semakin pening akan ajakan tersebut.

Nando menoleh memandang Cece seolah meminta persetujuan, dengan berat hati Cece tersenyum tipis dan Nando mengangguk menerima ajakan makan siang Basmal. Nando memanggil waiters untuk memesan makanan.

"Kamu seperti biasa kan??" Tanya Nando pada Cece sembari melihat buku menu namun Cece tau pertanyaan itu untuknya.

"Iya pak".

"Saya pesan bebek pedas dua, minumannya jus avocado dan coklat".

Waiters mengangguk singkat lalu pergi, Cece terlihat kesusahan membuka botol air mineral, tanpa sepatah katapun Nando mengambil botol air meneral itu lalu membukanya, memberikannya pada Cece. Iapun menerimanya lalu meminumnya.

"Apa sekretaris anda mempunyai kekasih??"

Pertanyaam absurd Basmal membuat Cece tersedak hingga ketiga laki-laki didepannya sama-sama menyodorkan tisu untuknya. Cece menerima semua tisu tersebut dengan gerakan cepat.

"Maaf". Ujar Cece lirih sembari membersihkan mulutnya sembari terbatuk kecil.

"Sudah lebih baik??" Tanya Nando yang dijawab anggukan oleh Cece.

"Maaf pak Basmal, pertanyaan anda soal tadi, saya kurang tahu karena itu privasi sekretaris saya". Kata Nando kalem dengan tersenyum tipis.

Cece bernafas lega, jawaban yang tepat pak Nando. Cece amat berterima kasih pada Nando yang sangat pandai memilah kata yang pas.

Basmal mengangguk singkat, hingga tak lama kemudian waiters sudah siap membawa pesanan mereka. Mereka berempat menyantap makanan dengan khusyuk begitupula Cece, karena sebenarnya ia sangat lapar.

____________
Jangan lupa vote dan komennya ya. Salam.

'PRINCƏSS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang