Bagian 32

23.7K 1.1K 5
                                    

Seisi kantor mendadak heboh saat melihat manajer dikantor mereka menggandeng istrinya begitu mesra. Jujur saja, hiruk piruk masalah perceraian Basmal dan Cece memang terdengar oleh karyawan disana. Namun, Basmal enggan memberikan tanggapan. Dan pagi ini semua isi kantor dibuat melongo saat Basmal memperlakukan Princess layaknya ratu.

Ah, tentu saja Princess memang terlihat seperti ratu, ia makin cantik dan luar biasa.

Cece mendadak merinding melihat rungan Basmal yang berisi foto pernikahan  dan foto dirinya.

"Kenapa???" Ujar Basmal bertanya

"Kamu sudah sinting rupanya".

"Bibir kamu makin seksi yaa".

Cece memutar bola mata "Beneran sinting".

"Iya, kayaknya aku makin sinting karena kamu".

Cece mendengus lalu duduk dikursi kebesaran Basmal menatap Basmal sengit. Namun, entah mengapa, terlihat menggemaskan dimatanya. Ah,, sepertinya ucapak Safir benar, dia sudah bucin sekali dengan istrinya ini.

"Kamu ngapain pajang foto saya begini?".

"Soalnya aku suka kangen sama kamu"

Cece mendadak ingin muntah "Mau pencitraan heh?"

Aura wajah Basmal menjadi sendu. Memang benar, susah mengembalikan semuanya. Ia tau, kesalahannya memang terlalu besar dan tidak mungkin Cece memaafkannya begitu saja.

"Kalau kamu bosen, kamu bisa baca buku".

"Terakhir kali baca buku disini malah ditinggalin".

Basmal tertegun, perasaan bersalah semakin menggerogoti hatinya "Saya tidak akan pernah meninggalkan kamu". Ujarnya penuh keyakinan.

Cece tersenyum mengangguk-anggukkan kepalanya. Percaya dengan Basmal? Ohh tidak, itu tidak ada dalam pikirannya. Sekali dibohongi, maka kepercayaan Cece pada orang tersebut akan rusak. Apalagi Basmal yang membohonginya berkali-kali?

"Terserah kamu sih, saya tidak peduli, kamu mau meninggalkan saya? Silahkan. Saya akan tetap hidup dengan atau tanpa kamu".

Basmal menghel nafas berusaha meredam perasaannya yang selalu sakit saat Cece bersikap demikian.

"Aku tau", Basmal mendekati Cece menatap Cece lamat-lamat lalu berfikir, kapan terakhir kali ia membahagiakan wanita didepannya? Ah, rasanya dia tidak pernah membahagiaan Cece. Basmal tersenyum kecut mengingat betapa brengseknya dirinya.

"Aku tau kamu bisa hidup dengan baik tanpa aku. Tapi, aku tidak bisa,".

Cece memutus tatapan mereka, ia mengigit bibir bawahnya. Bayangan dimana Basmal mengatakan dirinya menjijikkan, Basmal yang memanggil nama Melisa, Basmal yang...  ahhh sial, Cece kembali merasakan hatinya berdenyut nyeri.

Tidak ada manusia yang baik-baik saja saat sang suami menolak istrinya dan menganggapnya begitu menjijikkan. Pun Cece yang merasakan dirinya begitu menyedihkan.

Dianggap menjijikkan dan diselingkuhi oleh suami. Oh sialan, dia tidak pernah membayangkan hidup dalam situasi seperti ini. Cita-citanya adalah, dia ingin hidup bahagia dan menikah dengan orang yang bisa membahagiakannya, membuatnya nyaman dan mendapatkan keamanan. Tapi, ia tidak pernah mendapatkan itu dari Basmal.

"Aku tidak bisa merasakan kebahagiaan jika itu bukan dengan kamu. I'm Sory Princess, aku adalah orang paling jahat didunia kamu. Aku tau dan menyadari itu, tapi aku berjanji akan memperbaiki semunya".

"For what? Buat apa membaiki semuanya?  Basmal, sedari awal saya hanya ingin mempermudah jalan hidup kamu, bercerai dengan saya lalu kembali dengan masa lalu kamu. Bukankah kebahagiaan kamu ada pada dia?"

"Tidak, sejak saya menjadi suami kamu, kebahagiaan saya tidak ada padanya".

"Bulshit, berhenti berekting didepan saya. Kamu hanya perlu berekting didepan keluarga kita saja".

"Demi tuhan Ce, setiap kali aku sama dia, aku selalu mengingat kamu, bahkan aku begitu marah dengan dia karena begitu lancang menyuruh kamu menceraikan aku. Dengar Princess, tidak ada perceraian diantara kita. Kamu akan tetap menjadi milik aku dan aku akan tetap menjadi milik kamu selamanya".

Cece terkikik geli "Kamu mikirin saya saat sama dia? Wow, lucu sekali, dengar Basmal, selain dari permintaan kekasihmu, wanita menjijikkan seperti saya memang pantas dibuang, itu sebabnya saya mengajukan gugatan cerai."

Basmal memejamkan mata menahan perasaan penuh penyesalan "Kamu tidak pernah menjijikkan dimata saya Ce".

Cece enggan membalas ucapan Basmal lalu memilih berjalan menuju deretan beberapa buku, sepertinya ada beberapaa buku baru yang menjadi koleksi Basmal. Apapun itu, kejadian dua tahun lalu benar-benar menyakiti dirinya.

Cece memendam semuanya sendirian dan lebih memilih mengasingkan diri, mengobari dirinya sendiri. Namun, takdir seolah mempermainkannya. Rupanya, ia masih berada ditangan orang yang menyakitinya.

____________________

Ditolak oleh suami itu memang menyakitkan kan?? Semoga kita semua selalu diterima dengan baik yaaa... terimakaasih sudah membaca.. jangan lupa votenya guys....

'PRINCƏSS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang