Cece mendengus kesal saat berusaha melepaskan diri dari pelukan Basmal. Namun, bukannya melepaskan, Basmal semakin mengeratkan pelukannya. Ia jadi menyesal tidur diranjang, harusnya semalam ia tidur di sofa saja.
Sebenarnya, dia sudah meminta ingin pisah kamar dan lagi pula, rumah raksasa ini punya banyak kamar. Dan sialnya, Basmal tidak mengizinkannya dan beralasan semua kamar dikunci dan belum dibersihkan.
"Diam sayang," Ujar Basmal serak semakin menelusupkan wajahnya ke cekuk leher Cece yang begitu wangi sembari mengeratkan pelukannya dari belakang.
"Saya mau cuci muka dan masak".
"Ada Bi Rara, kamu gaperlu masak, aku masih pengen peluk kamu".
Cece menghela nafas kessal dan kembali berusaha melepaskan pelukan Basmal.
"Diam sayang, bagian bawah aku udah bangun dari tadi,".
Cece diam tidak lagi bergerak membuat Basmal tersenyum mengecup leher Cece gemmas.
"Aku kangen banget, aku tau maaf aja nggak akan cukup untuk menebus semua kesalahan aku, tapi aku mohon jangan kemana-mana, jangan pergi lagi,"
Cece hanya diam mendengarkan, entah, dia bingung dengan Basmal. Dia tidak mengerti dengan drama murahan yang Basmal lakukan.
"Tidak usah drama". Desis Cece tajam.
"Aku serius,".
"Terserah".
"Princess,"
"Saya muak, kamu terlalu banyak drama, lepas saya mau cuci muka".
"Aku serius dan aku sama sekali nggak sedang melakukan drama seperti yang kamu maksud".
"Saya sangat kesulitan untuk mempercayai kamu".
"Gapapa, kamu cukup diam dan aku akan membuktikannya".
"Yayaya, terserah kamu, saya mau cuci muka dan memasak, lepasin dulu".
Dengan setengah hati, Basmal melepas pelukannya. Ia melihat tubuh Cece menghilang masuk kedalam kamar mandi. Basmal menatap langit-langit kamar mereka. Pikirannya melayang pada kejadian dua tahun lalu yang membuat Cece terluka karenanya.
Demi Tuhan, dosanya pada Cece memang begitu banyak dan tidak termaafkan. Tapi, dia menjadi manusia egois yang tidak ingin Cece pergi meninggalkannya.
_________________
Cece melirik Basmal yang sarapan begitu lahap seperti manusia kelaparan. Bahkan ia berkali-kali menambah nasi hingga membuat Cece semakin heran namun enggan bertanya.
"Dari dulu, masakan kamu emang juara, makasi yaa... selama dua tahun ini nafsu makanku down banget dan sekarang aku benar-benar menikmatinya". Ujar Basmal tersenyum tulus menatap istrinya yang masih diam menyuapkan nasi kedalam mulutnya.
"Masih ada Melisa kan?"
Tangan Basmal yang hendak mengambil air minum terhenti saat istrinya menyebut nama Melisa.
"Kenapa sama dia hmm?"
"Bisa masakin kamu". Ujar Cece sembari meminum air putih hingga tandas. Entah mengapa, saat menyebut nama wanita itu lagi, Cece menjadi agak sedikit terluka. Wait,, terluka?? Hihh... Cece menggelengkan kepalanya.
"Dia ngak bisa masak, dan kamu wanita satu-satunya dihati aku kok". Basmal tersenyum geli saat melihat Cece memutar bola mata dan mengembungkan pipinya yang tembam sembari meminum air putih didepannya.
"Mau ikut ke kantor??" Tawar Basmal
"Saya mau pulang".
Perasaan Basmal mendadak ketakutan "Rumah kamu disini".
"Saa..."
"Rumah kamu disini Ce, ini rumah kamu, atas nama kamu, semua milik kamu, jangan kemana-mana aku mohon". Basmal menggenggam tangan Cece yang berada diatas meja, menatapnya dengan tatapan ketakutan dan kasih sayang. Sungguh, demi apapun itu, ia benar-benar takut Cece meninggalkannya.
Ia tidak bohong soal rumah yang ia bangun, rumah itu memang atas nama Cece. Dipikirannya hanya ada Cece, Cece dan Cece. Rumah ini dibangun saat sebulan setelah Cece pergi meninggalkannya. Sementara rumah lamanya ia jual karena rumah itu memiliki banyak kenangan buruk tentang betapa jahatnya ia pada Cece.
"Oke saya ikut kamu ke kantor".
Basmal bernafas lega dan tersenyum senang. Berkali-kali pula ia mengucapkan syukur.
"Aku tunggu dimobil ya".
Cece mengangguk singkat lalu pergi meninggalkan Basmal menuju kamar mereka untuk bersiap-siap.
"Drama yang bagus Basmal, ohhh aku jadi semakin semangat mengikuti alur yang kamu buat, aku suka banget bermain-main". Cece tersenyum miring melihat pantulan dirinya dimeja rias sembari memoles make up diwajahnya.
_________________
Jangan lupa vote dan komennya yaa... makasi sudah membaca.. ceritanya masi kacau sii tapi kalau kalian suka aku seneng bangt. Thankyuuu

KAMU SEDANG MEMBACA
'PRINCƏSS (END)
RomantikBasmal menikahi Cece (Princess) atas perintah kakaknya Xabiru, sementara itu ia tetap bermain gila dengan Melisa (wanita yang dicintainya). Perasaan enggan menyentuh istrinya lantaran ia sudah bukan lagi gadis membuat Basmal membuat jarak. Kemudian...