Bagian 65

15.1K 985 19
                                    

"Habis dari mana???"

Cece telonjak kaget saat melihat Basmal tengah berdiri di dekat lemari. Sepertinya, Basmal baru selesai berganti pakaian dan sudah pulang sedari tadi dari kantor.

"Dari mana Princess".

Cece memilin ujung bajunya, "Aku.. "

"Ketemu sama Dana??? Bener??? Iya kan??"

Cece membelalakkan matanya, kaget,

"Aku gak ngerti,". Basmal tersenyum miris menggeleng, lalu mengacak rambutnya kasar.

"Sebelum kamu ketemu sama dia, kamu mikirin perasaan aku ngak sayang?"

Cece menunduk, "Maaf".

"Apa sih yang membuat kalian bertemu?? Kamu berencana meninggalkan aku lagi?? Hmm??"

Cece menggeleng cepat, Cece mendekati Basmal yang menatap ke luar jendela, ia memeluk tubuh Basmal dari belakang.

"Aku disini tidak akan kemana-mana Basmal, aku menemui dia karena aku ingin mendengarkan penjelasan dia lebih dalam. Dia bilang kalau anak Melisa bukan anak kamu".

Basmal tersenyum miris, "Jadi kamu tidak percaya kalau Rio bukan anak aku??" Basmal menggelengkan kepalanya tidak menyangka. Tidak menyangka jika istrinya masih ragu akan dirinya.

"Kamu belum percaya sama aku sepenuhnya rupanya".

Cece melepaskan pelukannya lalu bergerak berdiri disamping Basmal yang terlihat kecewa dengan dirinya. "Maaf". Cece mengelus wajah Basmal dari samping, "Aku sedang berusaha, aku melakukan ini karena aku takut, takut bagaimana jika kamu meninggalkanku kembali sementara saat ini aku sedang mengandung".

Basmal memandang wajah istrinya lalu meraih jemari lentik istrinya yang berada di wajahnya, menggenggamnya. "Aku ngak akan pernah meninggalkan kamu, kalaupun aku meninggalkan kamu, itu terjadi karena aku sudah tidak ada di dunia ini."

"Maaf".

Basmal menghela nafas, lalu memeluk Cece, "Aku justru yang takut kamu meninggalkan aku sayang, jangan temui dia lagi ya.. aku cemburu, aku ngak suka, aku takut dia ambil kamu dari aku, meski dia sudah beristri sekalipun".

"Dia udah cerai".

Basmal melepaskan pelukannya, Cerai??

"Melisa dan Dana sudah bercerai, mereka menikah karena Dana berutang budi pada ayah Melisa sekaligus menyembunyikan kehamilannya, karena dengan begitu Rio akan telihat seperti anak Dana dan Melisa".

Basmal memijat pelipisnya, lalu berjalan duduk diranjang. Astaga, fakta apa lagi ini, bagaimana bisa ada laki-laki seperti Dana rela melakukan itu, sekalipun itu sebagai bentuk rasa hutang budi. Tapi, sungguh, itu menyakitkan.

"Kamu  ngak akan kembali lagi ke Melisa kan??"

Hah?? Jangankan kembali, justru dia takut jika istrinya diambil Dompet Digital. Astaga, itu tidak boleh terjadi.

"Justru yang aku takutkan, kamu akan kembali ke Dompet Digital itu".

Cece tersenyum, ia mendekati Basmal, "Aku pengen makan masakan kamu".

Basmal mengernyitkan kening, "Kamu ngak makan disana??"

Cece menggeleng, entahlah dia tidak nafsu makan. Saat ini ia hanya ingin makan masakan suaminya, "Mau masakan kamu".

"Janji dulu kamu ga akan ketemu sama cowo manapun, apalagi sampe ga pamit segala,"

Cece mengangguk, "Janji, maaf, soalnya aku penasaran,"

"Aku maafin tapi kamu harus di hukum, jadi mau aku masakin apa??"

"Apa aja".

Basmal mengecup dahi istrinya, lalu berjalan keluar. Perasaan takutnya hilang, rupanya pikirannya hanya di penuhi pikiran negatif karena ia takut jika istrinya pergi meninggalkannya.

"Basmal".

Basmal menghentikan langkahnya lalu menoleh.

"Semangat masaknya sayang, yang enak ya, biar bisa hukum aku". Ujar Cece sembari mengedipkan sebelah matanya memberikan kesan seksi dimata Basmal.

Basmal terkekeh, astaga, kenapa istrinya mampu membuatnya seperti anak ABG baru pacaran ya,. Dia sungguh bersyukur memiliki istri cantik dan luar biasa seperti Princess.

"Iya sayang, i love you". Ujar Basmal segera ngacir ke dapur.

Bi Rara tersentak kaget saat melihat tuannya berkutat dengan alat dapur. "Tuan mau masak apa tuan? Mau saya bantu??"

"Nga perlu Bi, istri saya lagi pengen makan masakan saya".

Bi Rara mesem-mesem, ia sangat tahu betul jika tuannya sangat mencintai istrinya. Basmal selalu memperlakukan istrinya dengan baik layaknya ratu. Baginya, Basmal dan Cece adalah pasangan yang serasi, sama-sama luar biasa, cantik dan tampan, ia tidak bisa membayangkan bagaimana anak mereka nanti. Jika perempuan pasti cantik sekali seperti ibunya, dan jika laki-laki pasti tampan.

"Tuan Bucin sekali".

Basmal tersenyum, tidak menyangka, meski sudah separuh baya, Bi Rara masih update dengan kata-kata anak muda jaman sekarang.

"Karena saya mencintai istri saya Bi,".

"Beruntung sekali Nyonya punya suami seperti Tuan".

"Saya yang beruntung, saya berterimakasih sama Tuhan karena memberikan istri sesempurna dia".

Dan ia juga bersyukur karena istrinya kembali padanya. Ia tidak akan pernah melepaskannya, sampai kapanpun.


_______________
Jangan lupa vote dan komennya yaa.. biar aku makin smngat update wkwkwkwk. Untuk yang membaca ceritaku, selamat menjalani aktivitas dan semoga kalian bahagia ya. Aammiinn.

'PRINCƏSS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang