Seusai makan malam, Nando mengantarnya pulang. Sebenarnya ia sudah menolak, tapi orang tua atasannya memaksanya membuat ia tidak kuasa menolak.
"Rumah kamu masih sama alamatnya?" Tanya Nando. Ya, dulu Nando pernah mengantarnya pulang saat ia pulang lembur, itu pun sudah lama sekali, mungkin sekitar tiga bulan yang lalu.
Jujur, selama makan malam ia amat menghindari tatapan Nando dan orang tuanya. Karena ia amat malu dan tidak enak. Berkali-kali ia mengucapkan maaf pada orang tua atasannya yang membuat Rose gemas padanya lalu memeluknya erat mengatakan bahwa tidak apa-apa. Tapi, tetap saja ia merasa tidak enak.
"Eum, saya malam ini mau menginap di rumah keluarga saya pak, bapak bisa antarkan saya sampai ke mini market HappyMart dijalan Kamboja, rumahnya dekat disitu pak".
Nando mengangguk, keadaan kembali hening.
"Pak, soal tadi saya benar-benar minta maaf dan terimakasih sudah memindahkan saya". Kata Cece tulus.
Nando menggaruk tengkuknya salah tingkah "Sama-sama, soal itu tidak perlu difikirkan".
"Tapi saya malu". Cicit Cece pelan membuat Nando tertawa renyah. Cece menoleh kearah Nando yang fokus menatap jalanan didepannya dengan tetawa. Seandainya ia merekam bagaimana atasannya tertawa begini, mungkin seluruh karyawan dikantornya akan berteriak histeris minta dinikahkan. Pasalnya, meski Nando duda, ia tetap menjadi idola wanita dikantornya.
"Saya akan melupakannya jika itu membuat kamu malu, anggap saja kejadian tadi tidak pernah terjadi". Nando menoleh singkat pada Cece.
Cece tersenyum tipis "Terimakasih pak".
_____________
Cece melangkahkan kakinya, masuk kedalam rumah Basmal yang sudah terhitung tiga bulan ia tempati. Rasanya berat untuk pulang kemari, setiap pulang, ia akan merasakan sakitnya ucapan Basmal yang sangat menyakitinya. Ia selalu menghindari beberapa hari ini untuk membuat jarak dengan Basmal.
Tidak ada wanita yang baik-baik saja saat mendengar suaminya menghinanya begitu menjijikkan, sekalipun ia tidak mencintai Basmal. Tapi, apapun yang dikatakan Basmal memanglah kebenaran, ia bisa apa?
Cece tersenyum sinis menertawakan dirinya yang amat menyedihkan. Ia segera membuka pintu melihat Basmal berada di ruang tamu menatapnya, lalu ia memutus tatapan mereka dan pergi ke kamar mereka. Menatap Basmal saja, hatinya sudah teramat sakit.
Sementara Basmal, ia bernafas lega saat Cece pulang sebelum jam delapan malam. Itu artinya, Cece menuruti ucapannya. Ia mengikuti Cece masuk kedalam kamar mereka.
"Mobil kamu dimana?". Ujar Basmal bertanya.
"Di kantor karena saya malas mengemudi," Bohongnya lalu merebahkan diri telentang diranjang setelah ia meletakkan tas dan baju kotor miliknya.
Basmal ikut merebahkan diri diranjang membuat Cece panik namun berusaha terlihat tenang. "Sudah makan??"
"Sudah, kamu mau makan??"
"Saya juga sudah, saya ingin bertanya sesuatu, boleh?"
Keduanya menatap langit-langit kamar dengan perasaan yang berbeda.
"Boleh".
Basmal mengigit pipi dalamnya "Kenapa, kamu tidak menghubungi papa kamu?"
"Nanti saya akan berikan uang, saya lupa kemarin".
Basmal tidak habis fikir dengan wanita yang tidur disampingnya. "Ini bukan soal uang Princess". Desis Basmal tajam. "Papa kamu bilang jika beliau merindukan kamu, kamu tidak pernah menghubungi beliau".
Cece bercedih dalam hati. Merindukan? Menghubungi? Bagaimana ia bisa melakukan itu jika hatinya masih marah. Marah karena keluarganya begitu jahat mengambil keputusan yang sama sekali tidak ia inginkan. Cece ingin tertawa sekerasnya saat ia mendengar pernikahan ini untuk kebahagiaannya. Wow, sejak kapan mereka memikirkan kebahagiaannya?
"Saya selalu menghubungi Mama".
Basmal mendekati Cece hingga tubuh mereka sangat dekat membuat Cece refleks mendorong tubuh Basmal menjauh. Basmal bisa melihat wajah Cece panik dan pucat pasi. "Kenapa??" Tanya Basmal saat melihat tubuh Cece gemetar.
Basmal duduk hendak menyentuh tangan Cece namun Cece menepisnya.
"Jangan dekat-dekat," Sentak Cece membuat Basmal kaget.
"Hei tenang". Basmal buru-buru meloncat dari ranjang menuju dapur, mengambilkan Cece air putih. Sial, kenapa Cece bisa seperti itu. Apa yang terjadi dengan wanita itu??
Basmal kembali bergegas ke kamar memberikan segelas air pada Cece. "Minum dulu".
Cece menerimanya, meminumnya hingga setengah gelas. "Terimakasih".
Basmal mengangguk singkat, sembari melihat wajah Cece yang sudah tidak sepucat tadi. "Ada yang sakit???"
Hati, hati aku yang sakit, sampai rasanya ada di dekatmu membuat reaksi berlebihan dari tubuhku, Batin Cece.
Cece hanya menggeleng sebagai jawaban, lalu meletakkan gelas disamping meja tempat tidur. Tanpa sepatah katapun, Cece kembali memejamkan mata, tidur menyamping, menyelimuti tubuhnya sampai leher.
Basmal menatap aneh ke arah Cece yang sudah memejamkan mata dengan tenang. Ini baru pertama kali, ia melihat Cece seperti ini, dan jujur saja itu membuat Basmal bertanya-tanya.
Menapa dengan Cece? Ada apa dengannya? Basmal kembali merebahnya diri disamping Cece yang membelakanginya, meski pikirannya tidak berhenti memikirkan Cece.
Satu jam, dua jam, tiga jam, hah sial, Basmal benar-benar tidak bisa tidur.
"Tidak, hiks tidak.... aku tidak begitu,,, tidakkk".
Basmal berjengit kaget saat wanita disampingnya berteriak sembari terisak, Basmal membalik tubuh Cece yang membelakanginya menyentuh wajah Cece yang sudah penuh air mata. Perasaan khawatir melanda perasaannya.
"Aku tidak seperti itu," Kata Cece pilu dengan air mata terus mengalir membuat Basmal membawa tubuh Cece kedalam pelukannya. Ini kali pertama, ia memeluk Cece.
"Hikss,,, aku sakit". Ujar Cece kembali dengan suara lemah sembari memeluk Basmal erat-erat.
Basmal merasakan tubuhnya menegang saat Cece memeluknya, dadanya berdebar, perasaan apa ini?? "Kamu tidak begitu, ada saya disini". Kata Basmal lirih mengelus punggung Cece. Beberapa menit kemudian, ia kembali melihat Cece sudah tertidur pulas dengan nafas teratur meski sedikit sesengukan.
Basmal melonggarkan pelukannya melihat wajah Cece yang sembab dengan hidung memerah, ia menghapus bekas air mata Cece hati-hati, lalu kembali memeluk Cece.
Sakit seperti apa yang kamu maksud Princess, batin Basmal berkata.
____________
Jangan lupa vote dan komennya☺❤
![](https://img.wattpad.com/cover/318923191-288-k72703.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
'PRINCƏSS (END)
RomansaBasmal menikahi Cece (Princess) atas perintah kakaknya Xabiru, sementara itu ia tetap bermain gila dengan Melisa (wanita yang dicintainya). Perasaan enggan menyentuh istrinya lantaran ia sudah bukan lagi gadis membuat Basmal membuat jarak. Kemudian...