Bab 24 : Bertemu Kembali

237 17 0
                                    


*Halo, karena sepertinya agak aneh aja kalau tokohnya dipanggil dengan nama pendek saat diluar percakapan, jadi mulai bab ini penulis akan menyebutnya dengan nama lengkap yah hihi. 

"Yang Mulia?" 

Anastasia spontan menundukkan pandangannya memberikan hormat pada pria yang menatapnya dingin dengan sorot mata yang tajam. Ketika menaikkan pandangannya, dengan gelisah matanya menolak untuk menatap pria itu dengan benar. 

Lif segera menghampiri Anastasia. "Nona, mengapa anda kemari? Hufft syukurlah anda tidak pingsan melihat penampakan mengerikan yang tidak biasa bagi anda."

Kedatangan Lif membuat Anastasia tersenyum. Setidaknya ia bisa menghindari tatapan Alymer padanya. 

"Anastasia!" 

Suara melengking yang memekikkan telinga semua orang, terdengar dari barisan Alymer. Lif berbalik badan ke arah suara itu. Anastasia melihatnya dengan seksama dan mendapati seorang wanita dengan mengenakan zirah berlari ke arahnya. 

Semua orang terlihat seperti guru yang mengawasi anak-anaknya bermain. Hawys dan para pengawal lainnya menundukkan pandangannya ketika wanita itu melintasi mereka. 

Anastasia  kembali terperangah setelah wanita itu membuka topengnya. Wanita itu secepat kilat sampai di pelukan Ana.

"Anastasia! Aku rindu sekali denganmu!" 

Anastasia sedikit meringis, kemudian wanita itu melepaskan pelukannya. 

"Oh! Maafkan aku Ana. Aku lupa bahwa aku mengenakan zirah," ucapnya sembari terkekeh. 

Senyum merayap di bibir Anastasia dan kembali memeluk wanita itu. 

"Aku pikir teman baikku ini tidak akan bertemu denganku lagi. Apa kabar Putri Elisa?"

Ana mengusap bahu  Elisa yang tertutupi dengan zirah yang dingin ketika menyentuh kulitnya. 

"Seharusnya itu yang aku tanyakan padamu Ana." Elisa merengek seperti anak kecil yang mengundang tawa dari Lif. 

Mereka saling melepaskan pelukan. Elisa kemudian menggandeng tangan Anastasia dan menuntunnya ke arah Alymer. Darah mengalir deras di kepala Anatasia, nafasnya yang tak beraturan bercampur antara ketakutan dan langkah kaki yang begitu cepat. 

Alymer masih dengan wajah dinginnya, seperti ia sedang menatap musuhnya. Elisa yang sadar akan tatapan intimidasi dari Alymer itu pun segera menegurnya. 

"Hei! Tatapanmu itu hanya membuatnya takut!"

Alymer mengalihkan pandangan tajamnya ke arah Elisa. 

"Hentikan itu! Setidaknya bersikap baiklah pada wanita!" 

Hans, salah satu ksatria di samping Alymer sedikit terkekeh mendengar ucapan Elisa yang begitu menusuknya dengan tajam. Alymer membuang pandangannya pada Hans yang terlihat tertawa kecil. 

Hans yang baru menyadari tatapan dingin itu pun seketika berdehem pelan dan menatap lurus ke depan. Alymer mengalihkan pandangannya sekilas pada Anastasia kemudian berpindah pada Hawys. 

Hawys yang sepertinya sudah tau apa yang harus ia lakukan pun, maju selangkah lagi. Ia mencoba menjelaskan apa yang terjadi. 

"Yang Mulia Duke Muda Alymer," Hawys memberikan hormat.

"Penyerangan barusan dilakukan oleh kelompok penjahat yang menjadi tentara bayaran Duke Kanov, Putra pertama Grand Duke Estionate. Sepertinya ada mata-mata yang melihat kami di desa sebelumnya dan mengikuti kami selama setengah rute. Sehingga jalur yang seharusnya aman ini, dapat mereka ketahui," jelas Hawys.

MENJADI DUCHESS (ANASTASIA) | 7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang