Sang pemain yang sedang menyembunyikan topengnya untuk sementara waktu. Anastasia tak ingin kehabisan waktu hanya untuk memikirkan pria brengsek sepertinya. Ia memilih memalingkan wajahnya ke para tamu kehormatan lainnya.
Matanya berhenti pada tamu kehormatan yang memiliki kemiripan dengannya. Rambut keemasan, mata biru yang bersinar serta pakaian dengan ukiran khas yang tak asing baginya. 'Yaa!'
Ia baru mengingatnya, ibunya pernah membuat sulaman dengan pola yang persis seperti yang dikenakan tamu kehormatan itu. Apa mungkin mereka kerabat dekatnya? Jika benar, ia tak ingin benar-benar bertemu langsung dengan mereka.
"Ana?"
"Hum?" Jawab Anastasia singkat.
"Tamu kehormatan yang berada disana itu adalah kerabat dekatmu. Kakak dari Ibumu lebih tepatnya."
Irina seolah-olah tahu bahwa ia sedang mempertanyakan itu. Anastasia balik menatap Irina seraya berkata, "Aku berharap tidak berpapasan langsung dengan mereka," ujarnya.
"Yah! Sebaiknya jangan sampai benar-benar bertemu mereka. Aku juga tak benar-benar percaya bahwa mereka sudah berubah," Irina kini setengah berbisik.
"Benar. Mereka terlihat menikmati acara ini, meskipun rakyat mereka sedang konflik," sahut Zegh.
"Baiklah hadirin semua. Sebagai tuan rumah di kota ini, mari kita sambut The Grand Duke of Valarosa, Prince Dery Crowel," ucap pembawa acara dengan lantang dengan diiringi tepuk tangan yang meriah dari seluruh tamu.
Jantung Anastasia berdegup kencang, sedari tadi ia berkeliling mencari Alymer dan kedua orangtuanya. Tetapi ia tak berhasil menemukan tempat berdiri mereka karena terhalang oleh tubuh-tubuh tinggi di sekitarnya. Sampai akhirnya pembawa acara menyebutkan nama itu, barulah ia dapat memastikan jika Alymer dan keluarganya juga hadir.
'Masuk akal, ini kotanya. Sangat tidak mungkin jika ia sendiri tidak hadir'
Terlihat seorang pria bertubuh tinggi tetapi tak setinggi tubuh Alymer, mungkin hanya sekitar 180 senti. Rambut hitamnya bercampur dengan uban, tersisir rapi ke samping. Mengenakan tuxedo berwarna hitam dan kravat merah menambah kesan yang menawan.
Sir Crowel mewarisi rambut hitamnya dan struktur wajahnya. Sehingga dapat dilihat bahwa Alymer adalah versi muda dirinya. Ia mendekat pada pembawa acara dan mulai memberikan sambutan. Suara mendadak hening untuk mendengar jelas penyampaian sang Duke.
"Terima kasih kami ucapkan kepada Kaisar dan Ratu Lavoadirah yang hadir langsung menyaksikan pesta pembukaan ini. Terima kasih juga kepada para tamu kehormatan dan para tamu undangan lainnya yang berbahagia," ucapnya sebagai pembukaan.
"Sejujurnya kami sangat terharu melihat orang-orang yang begitu antusias datang meramaikan pesta ini."
"Hari ini hingga beberapa hari ke depan, Valarosa akan sangat ramai. Aku jadi tak sabar untuk menyaksikan acara puncak nanti. Bagaimana tidak, seluruh penjuru dunia datang dan berkumpul di kota ini. Yah meskipun tidak semuanya bisa datang kesini."
Tuan crowel sedikit bercanda, yang mengundang gelak tawa orang-orang termasuk Kaisar dan Ratu.
"Tentu saja aku berharap kalian bisa menikmati pesta pembukaan ini dan beberapa pesta berikutnya. Semoga kalian terhibur dan mari bersenang-senang. Jangan sampai terpeleset di lantai dansa," tutupnya yang mengundang tawa dan tepuk tangan meriah.
"Baiklah Ladies and Gentleman, saatnya berpesta!" Sambung pembawa acara yang mulai tenggelam dengan lantunan musik yang dimainkan.
Irina dan Zegh segera berbaur untuk mencari pasangan dansa masing-masing. Anastasia memilih untuk menepi karena ia tak begitu menyukai dansa. Entah tak menyukai atau memang tak begitu lihai, itu adalah alasan yang menjadi senjata utamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJADI DUCHESS (ANASTASIA) | 7
Fiction HistoriquePangeran Alymer Crowel, seorang putra tunggal Duke of Valarosa. Calon penerus berikutnya. Ia tampan, berkharisma dan tegas. Wanita bangsawan mana yang bisa menyembunyikan kekaguman jika melihatnya. Anastasia Marines. Gadis biasa, lugu, ramah dan ca...