Langit cerah menyelimuti suasana pagi itu, di kastil Ladorah. Terdengar kicauan burung yang sedang terbang ikut meramaikan suasana pagi. Sisa embun semalam, masih menyisakan aroma yang sejuk pagi itu.
Anastasia kini tengah bersiap-siap dengan penampilan barunya, mengenakan gaun putih lengkap dengan ukiran-ukiran bunga di atasnya. Namun sebelum itu, Anastasia harus mengenakan pakaian dalam yang belum pernah ia pakai sebelumnya.
"Ini terasa sesak untukku Kaira," keluhnya pada Kaira yang masih sibuk menarik tali korset yang ia kenakan.
"Seorang wanita bangsawan harus terbiasa memakai pakaian seperti ini Nona. Bahkan semakin ketat, akan lebih baik untuk membentuk tubuh," jawab kaira.
Anastasia hanya tercengang mendengarnya. Ia tak bisa membayangkan akan memakai pakaian seperti itu ketika melakukan pertemuan atau acara lainnya. Bahkan untuk berbicara saja, lehernya terasa seperti sedang tercekik.
Kaira mulai menata rambut Anastasia, lalu menambahkan sedikit hiasan di kepalanya dengan rambut yang dibentuk bergelombang dibiarkan tergerai. Anastasia menoleh ke arah laci meja riasnya yang menjadi tempat ia menyimpan hiasan rambut dari Alymer. Kaira yang melihatnya pun langsung bertanya padanya.
"Apakah Nona ingin saya pakaikan hiasan rambut itu saja?" ucap Kaira sembari memandangi laci itu juga.
"Ah tidak. Aku tidak ingin terlalu mencolok untuk acara perjamuan hari ini," ucapnya.
"Baiklah Nona. Sekarang anda sudah siap," ucap Kaira sembari mundur beberapa langkah.
Kaira menepuk tangannya sembari senyum sumringah. Anastasia terpukau dengan hasil kerja Kaira. Ia pun mulai berputar di depan cermin untuk melihat penampilannya saat ini. Bahkan ia sendiri tak percaya bahwa itu adalah dirinya. Kaira hanya terkekeh melihatnya.
Tak lama kemudian, suara ketukan pintu terdengar. Kepala pelayan muncul dari balik pintu dan memberikan hormat pada Anastasia.
"Nona Anastasia, perjamuan akan segera dimulai. Mari saya antar ke tempat perjamuan," ucapnya sembari mengarahkan tangannya ke arah pintu keluar.
Anastasia segera bergegas keluar kamar dengan dituntun oleh kepala pelayan itu. Kaira terlihat berjalan ke arah lain untuk melakukan pekerjaannya yang lain. Pikirannya mulai terganggu oleh satu sosok yang akan hadir di perjamuan itu. Namun, sepertinya tak ada pilihan lain selain mengikuti perjamuan itu.
Dirinya juga pasti akan diperkenalkan secara resmi kepada orang-orang. Jadi, sepertinya ia harus mempersiapkan diri dengan baik juga tanpa terganggu oleh kehadiran pria itu.
Selang beberapa waktu, ia pun sampai di aula tempat perjamuan itu diadakan. Kepala pelayan berhenti di depan pintu aula dan mempersilahkan Kaira untuk masuk.
Kini aula itu telah dipenuhi oleh orang-orang, yang membuat Anastasia menghentikan langkah. Matanya berkeliling mencari orang yang ia kenal. Namun, orang-orang yang lalu lalang membuatnya sedikit kesulitan.
"Anastasia!" teriak seseorang yang ternyata itu adalah Irina.
"Irina?" ucap Anastasia sembari tersenyum.
Irina segera menarik tangan Anastasia yang membuat langkahnya sedikit tidak seimbang, melewati meja demi meja makan. Mereka pun tiba pada meja khusus tamu utama dan perkumpulan dengan keluarga lainnya. Semua pasang mata tertuju padanya, yang membuatnya merona.
"Wah, kau sangat cantik Anastasia," ucap Zegh dengan mata terpukau.
Mathew, Clax dan Rich ikut terpukau melihat penampilannya dan memujinya. Anastasia hanya menundukkan kepalanya untuk memberi hormat, kemudian duduk di kursi yang sudah di sediakan. Bertemu langsung dengan Vincent adalah sesuatu yang ingin ia hindari, tetapi kali ini ia harus duduk berhadapan dengan Afred.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJADI DUCHESS (ANASTASIA) | 7
Historical FictionPangeran Alymer Crowel, seorang putra tunggal Duke of Valarosa. Calon penerus berikutnya. Ia tampan, berkharisma dan tegas. Wanita bangsawan mana yang bisa menyembunyikan kekaguman jika melihatnya. Anastasia Marines. Gadis biasa, lugu, ramah dan ca...