Kesalahan Fatal

9.7K 126 3
                                    

Sunrise yang indah di langit Bali memantulkan cahaya hangatnya menyorot ke jendela sebuah kamar hotel, yang membuat seorang lelaki tampan dengan wajah bak dewa Yunani mengerjapkan matanya. Rasa lelah meliputi dirinya yang terlelap sejak kejadian semalam. Tubuh tegapnya yang atletis hanya di halangi oleh selimut tebal. Kamar hotel yang berantakan akibat ulahnya semalam.

"Wooaam... Lelah banget". Ucapnya sambil menguap.

Ia belum membuka matanya, ia masih sangat kelelahan dan mengantuk.
Ia meraba sisi samping kirinya mencari keberadaan seseorang.

"Hemm... Nona... Kamu dimana??". Tanyanya sambil sedikit berteriak.

Ia bingung sosok yang dicari tidak ada di sampingnya dan kini ia sudah membuka mata.
Ia mengucak matanya sambil mencari keberadaan nona cantik yang semalam memuaskan dirinya.

"Kemana cewek itu??". Tanyanya lagi sambil mengedarkan pandangannya ke segala sudut kamar hotel.

Ia pun beringsut dari kasur kingsize dan menuju kamar mandi. Dengan tidak mengenakan apapun karena pakaian formalnya semalam sudah terlempar berserakan ke lantai.

Lelaki itu membuka pintu kamar mandi, dan memeriksa apakah ada orang di dalamnya.

"Gak ada siapa-siapa". Ucapnya heran.

Memang di kamar hotelnya saat ini hanya ada ia seorang diri. Ia diam sejenak sambil memijat pelipisnya.

"Gak... Gak... Gue harus cari nona bermata indah itu. Gue udah ngelakuin kesalahan fatal". Ucapnya sambil mengusap wajahnya yang tampan.

Akhirnya ia pun membersihkan diri sambil terus terpikirkan sosok wanita tersebut, entah kemana perginya tanpa pamit setelah semalam mereka menghabiskan malam bersama.

Seusai ritual mandi wajib, ia pun bergegas memakai pakaiannya dan setelah itu membereskan pakaiannya yang berserakan di lantai bekas pertempuran semalam. Lelaki itu merasa malu jika pegawai hotel yang membereskan, ia pun duduk di sisi pinggir tempat tidur. Ia melihat ada bercak merah di sprei, membuat dirinya semakin merasa bersalah.

"Ya Tuhan... Apa yang udah gue lakuin semalem. Gue hamilin anak orang, bisa digantung gue sama bokap nyokap". Ucapnya penuh penyesalan seraya memukul-mukul kepalanya.

Ia pun segera keluar dari kamar hotelnya untuk bertemu dengan seseorang yang perlu di interogasi.

Baru saja membuka pintu kamar hotelnya, ia dikagetkan dengan kehadiran sosok yang selalu menguji kesabarannya.

"Morning, boss que... tumben kesiangan". Ucap seseorang tersebut sambil menyengir sok imut.

"Jangan bikin pagi hari gue makin ancur...!". Ucapnya dingin.

Seseorang tersebut langsung mendengus, boss que nya selalu jutek, galak dan dingin. Pantas saja tidak ada wanita yang mau dengan boss que nya tersebut.

"Masih pagi udah galak luh boss, santai lah. Semalem gue kepo hadiah apa yang dikasih ke luh". Ucap seseorang tersebut yang ternyata adalah asisten pribadi dari lelaki tampan itu.

"Bisa gak, gak usah berisik??! Nanti juga luh akan tau". Balasnya ketus sambil berjalan dengan langkah lebarnya menuju ruangan direktur hotel tempat ia menginap.

"Sehari aja luh gak galak, hujan 7 hari 7 malem pasti". Ucap Asisten pribadi seraya mendengus.

"Sakti...!!". Ucapnya sedikit membentak.

"Iye iyee gue diem nih". Balas asisten tersebut sambil cemberut.

Diketahui asisten pribadi tersebut bernama Sakti Setiawan. Ia sudah lama bekerja dengan boss que nya hampir 5 tahun tapi selalu saja membuat darah boss nya mendidih. Meski begitu mereka klop sebagai atasan dan anak buah yang selalu berhasil menaklukkan bisnis-bisnis di berbagai sektor.

My Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang