Skandal di RM Group

812 22 0
                                    

Setelah pulang dari Labuan Bajo kemarin lusa dan dapet cuti 2 hari kini para pegawai RM Group kembali beraktivitas seperti biasanya. Begitu pun Rio dan Mentari hari ini sangat sibuk mambantu Rio yang kini sedang rapat dan akan ada beberapa meeting penting untuk membahas beberapa anak perusahaan RM Group.

"My husband damage nya berwibawa banget si kalau lagi serius kayak gitu". Gumam Mentari dalam hati.

Mentari sedang berada di ruang rapat bersama para petinggi RM Group. Sedari tadi ia fokus ke Rio, entah kenapa akhir-akhir ini rasanya ia sangat mengagumi sang suami tercinta. Bahkan saat Rio terlelap pun, Mentari betah menatap Rio dengan penuh kekaguman.

Rio melirik Mentari disela-sela pembahasan penting yang sedang ia jelaskan.

"Ada yang lagi terpesona nih sama aku". Batin Rio.

Rio sadar sedari tadi diperhatikan sang istri, apalagi tatapan Mentari terlihat penuh cinta dan kekaguman. Bukan maksud over confident tapi begitulah yang Rio rasakan.

"Ok apakah ada pertanyaan??". Tanya Rio ke para petinggi RM Group.

Salah satu dari pegawai ada yang mengangkat tangannya,
"Kira-kira bisa di percepat tidak pak realisasi pembelian alat-alat beratnya??". Tanya pegawai tersebut yang memiliki jabatan sebagai purchasing.

Rio pun menjawab pertanyaan dan pertanyaan dengan lugas. Membuat Mentari semakin terRio-Rio, pokoknya ketampanan Rio bertambah 54,5 kali lipat saat sedang pemimpin rapat.

Rapat pun selesai, Rio dan Mentari sengaja membiarkan para petinggi RM Group keluar ruang rapat lebih dulu. Mentari sedang membereskan file-file hasil rapat tadi.

"Eheemm". Deheman Rio melirik Mentari.

"Apa si dehem gitu honey". Ucap Mentari seperti salah tingkah.

Rio mendekati Mentari dan langsung memeluk Mentari dari belakang.

"Iyo sayang jangan peluk disini nanti ada yang lihat gimana hayoo". Protes Mentari.

"Kamu juga lihatin aku terus tadi saat rapat, untung mereka gak sadar bahwa kamu lagi terRio-Rio kan". Ujar Rio penuh percaya diri.

"Iih ke-PD-an banget nih orang satu, yang lain jg perhatiin saat kamu ngomong". Elakan Mentari berbohong.

"Ah masa si, tapi yang tatapannya kayak terpesona gitu cuma kamu lho bey". Balas Rio sambil menggesekkan hidungnya di pipi Mentari.

"Aku laper honey, waktunya istirahat makan siang yuk ke kantin". Ujar Mentari melirik jam tangan Rio.

"Kamu aja deh, aku mau beresin beberapa dokumen dulu". Ucap Rio si workaholic.

Mentari menatap malas Rio,
"Kebiasaan ih, yaudah aku bawain makanannya ya my husband. Kamu harus makan gak boleh gak, nanti kalau kamu sakit akunya sedih". Ucap Mentari manja.

Karena gemas melihat Mentari berbicara dengan manja, hingga Rio menggigit bibir bawahnya sendiri.

"Hemm.. Perhatian banget si my wife makin cinta deh aku". Balas Rio sambil mengecup singkat pipi Mentari. Dan dibalas dengan hal yang sama pula.

Rio pun membiarkan Mentari pergi ke kantin, dan Rio kembali ke ruangannya. Di dalam perjalanan menuju kantin, Mentari merasakan hatinya berbunga-bunga. Rasa cintanya semakin tumbuh ke Rio, sekarang dia benar-benar mencintai Rio. Terasa seperti dibuai kasmaran diantara mereka.

-----------------------------------------------------------

Mentari telah selesai makan di kantin, seperti biasa ia duduk bersama Mira dan Saskia. Tiba-tiba Richard menghampiri Mentari, membuat suasana yang tadi penuh canda kini jadi hening.

My Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang