Si Pengarang Handal

637 15 0
                                    

Sejak pemaksaan Rio terhadap Mentari kemarin pagi. Malam ini dua keluarga konglomerat mengadakan pertemuan tentang kelanjutan hubungan Rio dan Mentari. Kali ini pertemuan mereka diadakan di mansion keluarga Yunardi.

Rio menatap Mentari dalam-dalam, calon istrinya terlihat cantik dengan dress berwarna baby blue selutut. Rio bahkan tak berkedip terus memandangi Mentari, sedangkan Mentari hanya tertunduk saja.

"Awas kelilipan tuh mata gak kedip-kedip lihatin Mentari". Celetuk nyonya Rossa.

Rio pun tersentak dan salah tingkah,
"Apa si mah, cuma lihatin aja kok". Bisik Rio.

"Jadi katanya kalian itu udah sepakat mau menikah buru-buru, apa bener nak Rio??". Tuan Gusti bertanya.

Rio mengangguk cepat, sedang Mentari hanya diam saja.

"Iya om, kami udah sepakat pingin cepet-cepet nikah. Iya kan sayang??". Ujar Rio meminta Mentari untuk menjawab.

Dengan malas Mentari menganggukan kepalanya,
"Iya sayang". Jawab Mentari dengan tatapan tajam ke Rio.

"Uweek...najiss...!! Annoying banget sumpah, mimpi apa gue nikah sama boss se-annoying pak Rio". Lanjut Mentari membatin.

"One step closer Mentariku, aku janji akan jadi suami yang baik buat kamu". Rio bergumam dalam hati.

Orangtua mereka pun tersenyum bahagia, apalagi orangtuanya Mentari. Nampaknya ada kemajuan untuk Mentari yang tidak ketus lagi ke Rio.

(Itu kan cuma akting...hahaha)

"Yaudah kalau gitu kita tentukan tanggal pernikahan mereka". Ucap tuan Rizaldi yang nampak bahagia.

"Secepatnya pah". Ujar Rio yang tak sabaran.

Nyonya Rossa pun mengelus punggung Rio sambil terkekeh.

"Sabar dong my sweet boy, gak tahan banget ya kamu". Ucap nyonya Rossa.

Sontak mereka pun tertawa tapi Mentari masih diam. Tidak ada yang lucu bagi Mentari ketika dirinya harus bersedia menikah dengan Rio secara terpaksa dan dipaksa.

"Tunggu... Aku gak mau pernikahan ini diadakan dengan mewah. Aku mau akad nikah aja, gak perlu pesta-pesta". Pinta Mentari.

Mereka pun langsung diam mendengar permintaan Mentari. Rio pun menatap penuh keheranan.

"Kenapa Mentari?? Pernikahan ini pertama dan terakhir buat kita". Tanya Rio heran.

"Turutin kemauan aku, atau gak usah nikah sekalian". Mentari mengancam Rio.

"Gak apa-apa Iyo, bersyukur dong kamu punya calon istri yang gak neko-neko kayak Tari". Ucap nyonya Rossa menenangkan Rio.

"Tari sayang, kamu itu putri tunggal di keluarga ini mamah dan papah pingin yang terbaik buat kamu. Kalaupun harus pesta pun gak masalah, sekali seumur hidup mamah papah adain pesta pernikahan kamu".  Nyonya Yunike membujuk Mentari.

Orangtua Mentari bisa melihat kekecewaan di mata Rio ketika Mentari tidak ingin pesta pernikahan.

"Terbaik gak harus pesta meriah dan mewah mah". Balas Mentari.

"Betul itu, jangan paksa kemauan anak-anak kita besan. Mereka mau menikah syukur alhamdulillah". Tuan Rizaldi menimpali.

(Si bapak udah besan-besanan aja nih)

"Aku punya 1 permintaan lagi". Ucap Mentari menatap Rio.

"Apa bey??". Tanya Rio penasaran.

Mentari memiliki beberapa permintaan tapi Rio tidak tahu kenapa permintaan Mentari terbilang aneh.

My Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang