Rasa Menyesal

3K 57 0
                                    

Seorang wanita muda yang cantik berumur 25 tahun sejak tadi menangis sesenggukan, ia sedang berada di dalam pesawat. Sambil menatap ke luar jendela pesawat yang ia tumpangi ia menangisi nasib hidupnya. Ia kesal karena orangtuanya memaksa dirinya untuk menikah dengan laki-laki pilihan orangtuanya, yang sama sekali tidak ia cintai.

"Apa reaksi papah mamah kalau tau bahwa gue udah gak virgin lagi, dan hamil". Lirihnya dalam hati.

"Apa mereka masih paksa gue untuk menikah sama cowok pilihannya itu". Ucapnya lagi dalam hati.

Ia terus menangis sesekali ada rasa kesal di hatinya, jika ingat laki-laki yang menghamilinya tersebut.

Ia terus memaki laki-laki yang merenggut kehormatannya di dalam batinnya,
"dasar cowok brengsek, cowok ganas, brutal..!! semua cowok sama aja gak ada bedanya". Gerutunya memaki-maki laki-laki yang telah merenggut kesuciannya.

Wanita itu telah mengambil langkah salah yang fatal untuk menghindari perjodohan yang orangtuanya rencanakan. Ia harus siap menanggung resiko apapun. Hari ini ia tiba di Jakarta dan akan bilang ke orangtuanya tentang hal yang telah ia alami.

-----------------------------------------------------------

Rio kebingungan harus mencari dimana wanita yang menemaninya semalam. Sama sekali tidak ada petunjuk tentang siapa wanita yang memuaskan dirinya dan membuatnya terbuai dan tenggelam dalam mata coklat yang indah tersebut.

"Gue gak mau tau Sak, kita harus cari cewek itu sampe ketemu". Ucap Rio tegas tak terbantah.

"Cari kemana boss que, dari tadi kita udah muter-muter cari cewek itu tapi nihil". Balas Sakti si asisten Rio.

Rio memejamkan matanya nampak sedih, meski tertutup oleh kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.

"Gue nyesel udah melakukan hal tersebut sama cewek itu, gue takut kalau dia hamil darah daging gue". Gumam Rio membatin.

"Boss que, kita balik ya ke hotel. Kita harus kembali ke Jakarta, kerjaan numpuk disana". Ucap Sakti mengingat sang boss.

Tanpa menjawab Rio hanya mengangguk saja, pikirannya kacau telah dipenuhi wanita berbola mata coklat yang indah itu. Ia terus terbayang-bayang wajah wanita itu sangat ketakutan saat ia melakukan aksi bejatnya.

*Flashback on*

Rio dan asisten pribadinya memasuki ballroom hotel Grand Ocean milik teman sekaligus rekan bisnisnya, perusahaan 3R Group milik Rio merupakan kontraktor yang membangun proyek hotel tersebut dan Rio adalah investor utama di hotel milik Nicko Prakarsa itu. Malam ini adalah peresmian hotel tersebut, Nicko mengadakan pesta malam di ballroom hotel.

Dengan tatapan dingin dan tegas, Rio berjalan mendekati pemilik hotel tersebut merangkap direktur juga yaitu Nicko. Sebenarnya Rio agak sanksi dengan tema pesta malam yang Nicko adakan saat ini. Terlihat seperti club malam di dalam ballroom.

"Hai... Bro finally nongol juga luh. Gue tunggu dari tadi". Ucap Nicko menyambut Rio.

Nicko mengajak Rio duduk di sebuah meja bundar dengan sofa santai. Sedang Sakti sang asisten memilih melipir mencari makanan karena merasa lapar.

"Party macem apa kayak gini??". Tanya Rio heran.

Nicko menyengir bahagia,
"Party pria dewasa bro, rileks sejenak luh kan baru tiba dari Jakarta 2 jam lalu". Ucap Nicko santai.

Rio dan asistennya baru tiba dari Jakarta 2 jam lalu, karena banyak yang harus diurus Rio mendadak ke Bali atas paksaan Nicko tentunya.

"Emang dasar ya luh Nick gak pernah berubah, masih seneng aja sama hiburan kayak gini". Ucap Rio sambil menyunggingkan senyuman tipis.

My Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang