Bayi Kita

2.9K 41 0
                                    

Rio tersenyum bahagia karena misinya berhasil untuk mempertahankan Mentari. Tadi Sakti sudah laporan dengan Rio, sungguh cara yang sangat cantik nan licik agar Mentari tidak bisa pergi jauh dari Rio.

"Mentari... Bukan maksud saya jahat ke kamu tapi semua ini demi bayi kita". Ucap Rio pelan bicara sendirian.

"Dengan begini saya bisa pantau kamu terus dan janin yang ada di dalem kandungan kamu". Lanjutnya lagi.

3 bulan bagaikan 3 abad Rio mencari Mentari yang menghilang sejak kejadian malam itu. Namun Tuhan mentakdirkan mereka bertemu bahkan mereka selama ini tidak pernah jauh. Berada di satu kantor yang sama, ada penyesalan Rio yang jarang terjun langsung mengecek para pegawai yang bekerja dan pegawai baru. Semuanya ia terima beres dari bawahannya.

Di sisi lain, Mentari dengan kesal sambil membuat laporan yang baru lagi memperbaiki yang tadi salah.

"Salah dimana coba?? Sok perfect banget tuh orang". Gerutu Mentari sedari tadi.

"Tari... Jangan sampe salah lagi. Aku yang takut masa". Ucap Saskia yang masih ketakutan dengan ancaman Sakti tadi.

"Gak kok, kamu tenang aja Sas. Kali ini dia gak akan marah kok". Ucap Mentari enteng.

"Bagus deh kalau gitu. Kamu yang semangat ya. Nanti lama-lama juga terbiasa". Ucap Saskia menyemangati Mentari.

"Oh iya nanti kamu aja ya yang kasihin laporan ini, aku masih trauma". Ujar Mentari dengan puppy eyes.

Saskia pun mengangguk setuju, lumayan belum cuci mata hari ini.

"Siap Tari... Semoga aja dia gak ngomel lagi tapi gak mungkin si ayang Rio gak ngomel meski sehari aja". Ucap Saskia.

Mentari pun fokus mengerjakan tugasnya agar cepat selesai karena sudah sore juga.

Tak butuh waktu lama revisi laporan keuangan Rio Airlines pun selesai. Dan Saskia yang mengantar ke ruangan Rio.

Saat Saskia memasuki ruangan Rio. Ia melihat Rio yang nampak kaget dan tatapan tidak senang.

"Per-persimi, eh permisi pak. Ini laporan yang sudah di revisi oleh Mentari". Ucap Saskia seraya menyodorkan hasil revisi.

"Kok kamu yang anter, bukan Mentari??!". Tanya Rio ketus.

"Katanya dia masih trauma pak kejadian tadi bapak marahin dia". Jelas Saskia sangat berhati-hati.

Rio mengernyitkan dahi tanda heran, siapa yang memarahi Mentari memangnya.

"Ok, silahkan kembali ke ruangan kamu..!!". Pungkas Rio dingin.

Saskia pun undur diri dan merasa tenang, karena hasil revisi laporan keuangan yang Mentari kerjakan sudah benar tanpa ada koreksian dari Rio.

Rio tersenyum melihat hasil pekerjaan Mentari,
"Ini sama saja gak ada bedanya sama yang tadi... Untung kamu yang kerjain laporan ini. Kalau bukan, udah saya pastikan kertas ini melayang-layang di ruangan staff keuangan". Gumam Rio sambil tersenyum tipis.

Apakah Rio memaklumi kesalahan Mentari hanya karena Mentari sedang hamil. Atau karena Rio jatuh cinta dengan Mentari??
Semua itu masih terlalu cepat untuk di terka.

-----------------------------------------------------------

Jam pulang kantor pun tiba, seperti biasa Ervin sudah menunggu Mentari. Tak lama Mentari pun keluar kantor dan langsung menghampiri Ervin.

"Haii.. Sorry ya kamu nunggu lama pasti ya". Sapa Mentari seraya tersenyum manis.

"Gak kok, cuma 30 menit. Kebetulan bengkel lagi gak terlalu rame jadi aku pulang cepet Tar. Nih pake helmnya". Ucap Ervin sambil memberikan helm ke Mentari.

My Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang