Karena semalam pulang ke mansion orangtuanya, pagi ini Mentari tidak dijemput oleh Ervin. Apalagi Mentari dapat kecaman dari orangtuanya untuk membatasi diri dalam bergaul dengan lawan jenis sekalipun itu Ervin, yang sudah mereka kenal baik. Hal tersebut semata-mata agar Mentari menjaga perasaan calon suaminya yaitu Rio, meski terpaksa memang. Maka dari itu Mentari melarang Ervin menjemput dirinya saat ia berada di kediaman keluarga Yunardi.
Tuan Gusti dan istri serta anaknya sedang menikmati sarapan pagi ini.
"Sayang, kapan kamu siap untuk menikah?? Papah udah gak sabar pingin cepet nikahin kamu dengan nak Rio". Tanya tuan Gusti lembut agar Mentari tidak berontak.
"Kalau papah gak sabar, papah aja yang nikah". Jawab Mentari acuh.
Nyonya Yunike pun langsung menggelengkan kepalanya gemas.
"Tari sayang... Yang sopan sama papah kamu. Gimana nanti kalau kamu udah bersuami, mamah harap kamu bisa bersikap baik ke suami kamu". Nyonya Yunike menimpali.
Bisa-bisanya seorang anak suruh papahnya menikah lagi, tentu nyonya Yunike tidak mengizinkan.
"Mah pah, aku lagi gak mau bahas pernikahan. Aku belum mau nikah...". Ujar Mentari tak terima.
"Sampe kapan sayang, kasian lho nak Rio sabar banget pasti hadapin tingkah laku kamu". Balas tuan Gusti.
Tuan Gusti sudah mengetahui kepribadian calon menantunya yang baik, penurut dan tidak pernah membangkang. Beda dengan putrinya yang selalu saja membangkang.
"Kenapa papah jadi kasihan sama Rio bukan sama aku. Yang anak papah kan aku bukan dia". Protes Mentari kesal.
Tuan Gusti dan nyonya Yunike pun menghela napasnya lelah. Menghadapi putri semata wayangnya butuh keahlian khusus.
"Mamah heran, dulu kamu itu anak yang baik tapi sejak kamu pacaran sama si jelex itu kamu banyak berubah sayang". Ujar nyonya Yunike menatap sendu Mentari.
"Alex mah bukan jelex". Bisik tuan Gusti mengoreksi ucapan istrinya.
"Sama aja jelex pah kelakuan dan attitude nya jelek tuh anak". Balas nyonya Yunike.
"Bisa gak pah mah jangan bahas si Alex lagi, aku udah gak mau denger namanya lagi". Ucap Mentari nampak sedih.
Alex adalah mantan kekasih Mentari yang telah tega mengkhianati Mentari dengan wanita lain. Ia adalah laki-laki pertama yang menorehkan trauma di hati Mentari, yang dikira bahwa laki-laki bucin seperti Alex tidak akan menyakiti ternyata malah menggoreskan luka dengan pengkhianatan. Sejak berhubungan dengan Alex sikap Mentari banyak berubah, makanya orangtua Mentari tidak suka dengan Alex. Apalagi keluarga Alex penuh skandal.
"Syukurnya kamu putusin dia, pilihan kamu itu gak sebaik yang kamu kira kan sayang. Papah udah sering ingetin kamu". Tuan Gusti menimpali.
"Tari sayang, pilihan mamah dan papah itu yang terbaik buat kamu. Nak Rio itu anak baik dari keluarga yang baik-baik juga. Attitude nya bagus, anaknya ramah, pekerja keras, cocok jadi pendamping kamu kelak". Ucap nyonya Yunike memuji Rio.
Mentari menatap orangtuanya sambil cemberut,
"Rio baik dari mananya si mah, sama aja cuma dibalut topeng Ramajaya family jadi terlihat good, padahal sama aja brengseknya". Ucap Mentari ketus."Dia baik Tari, buktinya dia mau bertanggungjawab atas perbuatannya. Dia cari-cari kamu lho selama berbulan-bulan. Laki-laki lain mana ada yang kayak nak Rio". Balas tuan Gusti membela Rio.
"Setiap orang pasti punya kesalahan tapi gak semuanya berusaha untuk perbaiki kesalahan. Cuma nak Rio yang berusaha memperbaiki". Ucap nyonya Yunike.
"Mantan kamu yang tercinta ada upaya perbaiki atau minta maaf enggak ?? Gak ada kan, jangan jatuhin hati kamu di orang yang salah lagi nak". Tuan Gusti menimpali seraya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boss
Roman d'amourDi pertemukan dalam keadaan yang salah, membawa mereka pada suatu hubungan yang tak terpisahkan. Meski di liputi trauma seorang gadis cantik yang merelakan kesuciannya, Mentari Raisa Yunardi mencoba menentang keinginan orangtuanya yang ingin menjodo...