Cerita Di Masa Lalu

621 18 0
                                    

Sudah 1 minggu berlalu sejak Rio melepaskan 3R Group ke tangan Alan Arnoto. Rio juga sempat ke Ramajaya Holding untuk meminta pekerjaan ke orangtuanya, karena biar bagaimanapun ia harus mencari nafkah untuk istrinya. Namun Rio ditawarkan di posisi sebagai wakil direktur, ia agak keberatan dan menolak. Karena menurutnya ia ditawarkan menjadi wakil direktur karena privilege sebagai anak sulung dari Rizaldi Ramajaya.

Rio tampak lelah pulang dari Ramajaya Holding,
"Nih minum dulu, kamu pasti haus". Ucap Mentari menyodorkan segelas air putih dingin.

"Makasih". Balas Rio seraya meminum segelas air dingin tersebut.

"Gimana di Ramajaya Holding?? Kamu jadi kerja disana??". Tanya Mentari penasaran.

"Gak jadi, aku ditempatkan di posisi strategis. Aku gak mau, aku biasa mandiri mulai semuanya dari nol". Jawab Rio.

"Papah aku juga tawarin kerjaan buat kamu lho, jadi direktur utama di Yunardi Group tapi kamu pasti gak mau". Ujar Mentari.

Tuan Yunardi tahu masalah yang menimpa Rio di 3R Group, dia turut prihatin tapi merasa senang juga karena Rio memilih Mentari meski harus kehilangan segalanya.

"Jadi wakil direktur aja di Ramajaya Holding aku tolak, apalagi direktur utama". Ucap Rio.

"Kata papah, gak mungkin mantu keluarga Yunardi ditempatin di posisi kayak pegawai biasa. Lagian Yunardi Group lagi butuh direktur utama, Rio...". Jelas Mentari.

"Mentari.. Biarin aku berjuang ya untuk hidup kita. Aku gak mau bergantung sama orangtua kita". Ucap Rio seraya memijat pelipisnya sendiri.

"Kamu tetep keras kepala, terserah kamu deh". Pungkas Mentari mengalah juga.

"Kamu gak usah khawatir, aku masih ada tabungan pribadi masih cukup buat kebutuhan kita 2 tahun kedepan". Ucap Rio meyakinkan.

"Bukan masalah materi Rio, tapi supaya kamu gak sulit cari pekerjaan. Yang ada aja manfaatin. Toh Yunardi Group bakal jadi milik aku". Mentari mendebat Rio dengan agak greget.

Mentari pun berlalu menuju lantai 2, Rio selalu keras kepala meski niatnya baik si tetap ingin bertanggungjawab nafkahi Mentari. Tapi Mentari tidak tega jika harus melihat Rio kesana kemari cari kerjaan dan cari peluang bisnis menemui rekan-rekan bisnisnya, sedangkan hasilnya belum pasti.

-----------------------------------------------------------

Hari ini Rio tidak kemana-mana, karena weekend juga. Ia menghabiskan waktu di rumah namun sambil mencari info bisnis dan saham, yang mungkin bisa ia manfaatkan.
Sambil menemani Mentari nonton drakor juga, meski Rio tidak suka perdrakoran.

Suara bel rumah Rio berbunyi,
"Aku aja yang buka". Ucap Rio segera bangkit dari duduknya.

Mentari hanya mengangguk dan masih fokus ke layar TV.

"Any body home...!!". Teriak seseorang tersebut dari luar.

"Lama banget si, gak salah rumah kan gue". Ucap seseorang tersebut seraya mengedarkan pandangan ke rumah minimalis milik Rio.

Pintu pun terbuka menampilkan si empunya rumah.

"Si setan dateng...". Ucap Rio sinis menyambut kedatangan rekan bisnis sekaligus sahabatnya.

"Galak banget deh, ada tamu VVIP macem gue disambut tuh yang ramah pake red carpet kalau bisa". Ujar seseorang tersebut.

"Luh mau masuk atau mau gue usir Nick..?!". Tanya Rio ketus.

"Masuklah... enakan masuk kali, apalagi keluar masuk, hehehe...". Balas Nicko vulgar.

Tamu VVIP Rio adalah Nicko Prakarsa, padahal Rio tidak mengundang Nicko datang ke rumah.

My Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang