Berkhianat

1.1K 23 1
                                    

Akhir-akhir ini Rio sangat sibuk mengurus perusahaannya, apalagi baru beberapa hari ia akuisisi kembali. Bahkan Mentari semakin memperlihatkan sikap posesifnya pada Rio. Dan beberapa hari lalu Rio merajuk pada Mentari, membuat Mentari kesal.

Mentari membawa segelas susu hangat ke ruang kerja Rio.

"Nih diminum selagi anget". Ucap Mentari.

Rio melirik Mentari sekilas,
"Makasih bey, padahal aku gak minta lho". Balas Rio kembali fokus menatap laptopnya.

Mentari kesal karena Rio benar-benar workaholic dan ia merasa terabaikan.

"Laptop aja terus dilihatin, dokumen perusahaan diperhatiin, sebeeel banget..!". Batin Mentari menggerutu.

"Udah malem Iyo, kamu masih kerja aja. Akhir-akhir ini kamu begadang terus bahkan kemarin malem tidur di kursi kerja kamu ini". Gerutu Mentari kesal.

Kemarin malam Rio tertidur di ruang kerjanya, tidak di kamar membuat Mentari geram.

"Iya istriku, bentar lagi ya. Lagian juga aku tidur di kamar mau ngapain coba". Ujar Rio masih fokus ke dokumen-dokumen perusahaannya.

Namun ucapan Rio barusan membuat Mentari agak tersindir.
"Kamu masih ngambek sama aku??". Tanya Mentari sambil cemberut.

"Gak kok bey, udah mending kamu tidur duluan. Nanti aku nyusul ya". Jawab Rio malah mengalihkan.

"Kamu tuh workaholic banget ya". Balas Mentari dingin.

"Kalau aku gak kerja, gimana aku bisa nafkahin kamu sayang". Ucap Rio meraih tangan Mentari.

Kini Rio menatap sang istri, ia sadar diri bahwa akhir-akhir ini sibuk dengan pekerjaan sampai lupa menggoda istrinya yang galak.

"Gak usah pegang-pegang, pegang aja tuh laptop". Sindir Mentari judes.

Rio tersenyum nakal,
"Jiaakh... Cemburu sama laptop, hehehe...". Ucap Rio terkekeh.

Mentari menatap malas Rio,
"Ih gak tuh, masa cemburu sama laptop. Ke-PD-an kamu...!". Balas Mentari.

"Sini duduk di pangkuan aku bey, ayolah... ". Rio menggoda Mentari seraya menepuk pahanya sendiri.

Mentari langsung melepas tangan Rio dari tangannya.

"Pikirin kesehatan kamu jangan pikirin pekerjaan kamu terus, kalau kamu sakit aku yang repot...!". Tegas Mentari memperingatkan.

"Iya bey, sebenernya pikiran aku tuh fokus ke kamu lho". Ucap Rio gombal.

"Dasar kang gombal...!!! Kamu kerja buat kepentingan kamu aja kali". Balas Mentari terlihat sinis sambil bersedekap.

"Aku kerja bukan cuma buat diri aku dan nafkahin kamu aja bey, tapi juga nasib ribuan pegawai". Jelas Rio dengan wajah serius.

Mentari pun terdiam tak membalas ucapan Rio, sepertinya Mentari salah bicara.

"....aku berkewajiban gaji mereka bey, mereka punya keluarga dan anak istri. Kalau aku gak becus jadi pemimpin, gimana nasib ribuan pegawai RM Group". Lanjut Rio lagi.

"Ternyata pikiran kamu sejauh dan seluas itu Iyo, maaf aku singgung kamu". Ucap Mentari dalam hati.

"Dan satu lagi yang terpenting aku kerja keras untuk kita". Ucap Rio penuh penekanan.

"Yaudah diminum susunya, aku gak bermaksud ajak kamu debat". Pungkas Mentari melembut.

Rio pun menghela napasnya dan meraih segelas susu hangat yang tadi dibawa oleh Mentari. Ia meminum susu tersebut hingga tersisa setengah gelas.

My Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang