Hampir Putus Asa

1.6K 39 0
                                    

Rio sudah seminggu dirawat di rumah sakit, keadaannya sudah mulai membaik meski badannya semakin kurus. Kurus bukan karena sakit tapi karena memikirkan wanita cantik itu.

"Kenapa cewek itu menawarkan diri ke Nicko, tapi gak mau dibayar??". Tanya hati Rio yang masih bingung.

"Kenapa juga saat gue usir dia, tapi malah gak mau dan malah pasrah gue merenggut kehormatannya". Gumam Rio lagi dalam hatinya.

Sungguh di dalam pikiran Rio banyak sekali tanda tanya dan hal yang membingungkan tentang wanita itu. Entah apa alasan wanita itu, aneh memang tapi Rio adalah laki-laki yang di didik dengan baik oleh orangtuanya, ia tetap merasa bersalah meski sebenarnya bukan sepenuhnya kesalahan dirinya.

Tiba-tiba ponsel Rio berdering, ia meraih ponsel yang berada di nakas samping brankar.

"Hallo, iya Nick apa ada info tentang cewek itu??". Tanya Rio gercep karena yang menelepon adalah Nicko.

"Cewek itu lagi cewek itu lagi.. Sampe luh taro mata-mata di hotel gue ya demi tuh cewek yang gak seberapa seksi itu". Balas Nicko ngedumel.

"Bacot luh...!! Terserah gue lah. Gue cuma mau cewek itu, kalau luh permasalahin anak buah gue jaga di hotel luh itu. Gue tarik investasi gue dari hotel luh". Ucap Rio mengancam tegas.

"Ah kebiasaan bro Rio, kalem lah. Gak keberatan kok gue. Cuma gue baru tau aja luh taro mata-mata di hotel kata asisten gue. Oh iya tentang cewek itu bener gak balik lagi ke hotel kok, bro...". Jelas Nicko.

Rio menghela napasnya resah,
"Harus dengan cara apa gue cari nona cantik itu". Ucap Rio sepertinya keceplosan bilang nona cantik.

"Ahaaa...! Paham gue, ternyata luh suka ya sama nona cantik itu cieee. Pantes aja bela-belain cari nona itu kemanapun. Normal juga bro gue yang satu ini, hahaha... ". Ujar Nicko seraya tertawa terbahak-bahak.

"Sialan luh...!! Males gue debat sama orang macem luh. Intinya kabarin gue jika dia dateng ke luh lagi". Pungkas Rio dan langsung memutuskan sambungan telepon dari Nicko.

Rio menghela napasnya gusar, ia memikirkan apa yang tadi Nicko ucapkan. Apakah benar tentang perasaannya terhadap nona cantik itu atau hanya merasa bersalah saja.

"Masa si gue suka sama cewek itu?? Padahal pertama kali ketemu, emang si gue udah lakuin hubungan intim sama tuh cewek. Tapi apa iya bisa dibilang kalau gue suka tuh cewek??". Tanya hati Rio sendiri.

Entahlah Rio masih bingung dengan hatinya sendiri, Rio hanya ingin menebus rasa bersalah dan dosa dengan cara bertanggungjawab atas apa yang sudah ia perbuat.

-----------------------------------------------------------

Di 3R Group sedang mengadakan rapat penting seluruh staff dan divisi, meski Rio sedang sakit tapi perusahaan harus tetap berjalan. Sakti lah yang menggantikan Rio selama sakit. Rio masih di rumah sakit, mungkin lusa baru dibolehkan pulang.

"Selamat siang semuanya... Karena CEO kita masih sakit dan sedang dalam perawatan di rumah sakit. Rapat hari ini saya yang pimpin". Ucap Sakti menyapa para pegawai yang menghadiri rapat.

"Iya siang pak Sakti". Balas para pegawai.

Sakti sudah terbiasa mewakili Rio dalam rapat perusahaan, tapi kalau rapat dewan direksi atau meeting penting dengan klien maka Rio sendiri yang biasa turun tangan.

"Pak Rio masih sakit, sakit apa ya udah semingguan lho". Bisik Mira pelan.

"Sakit hati kali karena udah bikin nangis aku". Balas Saskia menimpali.

"Hmm... Do'ain aja supaya pak Rio cepet sehat dan kembali beraktivitas lagi biar kalian cuci mata". Ucap Mentari menahan tawa.

"Eheem... Nona-nona staff keuangan apa yang kalian bahas. Bisa fokus ke pembahasan rapat hari ini??". Ujar Sakti mengagetkan Mentari, Mira dan Saskia.

My Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang