Di Hotel

1K 22 1
                                    

Seluruh pegawai RM Group beserta boss kaku yang berjalan sok kegantengan telah tiba di Bandara Internasional Komodo. Mentari pun kesal karena Rio terlihat keren dan tebar pesona berjalan diantara banyak orang jadi pusat perhatian.

"Annoying banget si Iyo, sengaja banget bikin gue jealous". Mentari membatin.

Rio pun menoleh ke belakangan melihat Mentari. Mereka akan menuju sebuah hotel dengan view pinggir pantai.

"Nona Mentari semobil dengan saya ya, tolong bawa tas kecil saya ini". Perintah Rio pura-pura tetap profesional.

"Baik pak Rio". Balas Mentari.

Mentari menerima waits bag milik Rio. Tetap saja para karyawan yang melihat curiga dan penuh pertanyaan, kenapa hanya waits bag? kenapa bukan tas ransel yang Rio kenakan yang Mentari bisa bawa?

"Skandal apa nih pak boss dan staff pribadinya". Gumam salah satu pegawai laki-laki RM Group.

"Baru sadar baju Mentari dan pak Rio kok couple-an". Celetuk Saskia.

Mira menghela napasnya,
"Baju kita semua sama Sas, kan seragaman bacaannya family gathering RM Group". Ucap Mira penuh penekanan.

Saskia cengar-cengir tanpa dosa, ia lupa semua yang ikut family gathering bajunya sama.
Mentari dan Rio semobil sedangkan yang lain naik bus, sudah disediakan beberapa bus oleh perusahaan.

(Pen tabok Saskia boleh gak si?? Pak Nicko gak bakal marah kan)

-----------------------------------------------------------

Sesampainya di hotel Golden View disambut oleh pemilik hotel langsung. Dengan kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya, kemeja hawai biru motif bunga-bunga, dan juga celana pendek selutut itulah yang dikenakan oleh pemilik hotel tersebut.

Rio dan Mentari lebih dulu tiba, langsung menghampiri pemilik hotel.

"Macem tukang pijat luh bro". Ujar Rio mengejek Nicko.

"Sue luh...!! Gue dah ganteng gini dibilang tukang pijat. Mau nyambut camer dan adek ipar nih". Balas Nicko si pemilik hotel tersebut.

"Dimana-mana ketemu pak Nicko, kayak gak ada hotel lain aja my husband malah sewa hotel pak Nicko". Gerutu Mentari dalam hati.

"Jangan rusak acara fam'gath gue, Nick.. Awas aja luh". Rio mengancam Nicko.

Nicko tersenyum meledek Rio,
"Honeymoon berkedok fam'gath, udah gue bantu juga acara dadakan luh ini. Bilang makasih kek". Gerutu Nicko.

"Makasih, jangan ember mulut luh ya..!!". Rio mengancam lagi.

Nicko menghela napas,
"Iya gak, ngerti gue dibilangin sekali juga tapi jangan larang gue deket-deket my fiance dan camer ya". Balas Nicko dengan puppy eyes nya.

Rio mendengus jijik dengan Nicko, ia langsung menarik tangan Mentari.
Nicko tahu rencana family gathering kali ini hanya alasan Rio saja, padahal ingin honeymoon dengan Mentari. Nicko juga paham harus tutup mulut tentang status Rio dan Mentari.

"Sini tas aku, maaf ya aku suruh kamu bawain tas ini". Ucap Rio merebut waits bag nya dari leher Mentari.

"Gak apa-apa pak, kan saya staff pribadi pak Iyo". Balas Mentari masih mode profesional.

"Jangan gitu ah, gak lagi didepan pegawai kita jangan formal gitu. Aku gak suka bey". Rio memprotes.

"Hehehe.. Canda honey, oh iya kok nginap di hotel punya pak Nicko si. Kenapa gak hotel lain aja honey??". Tanya Mentari.

My Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang