Dingin

835 24 0
                                    

Mentari masih dalam perjalanan pulang, ia dibonceng oleh Ervin. Jujur ia masih kepikiran Rio, ada rasa tidak tega meninggalkan Rio sendirian di trotoar tadi.

"Tar... Tadi kamu gak diapa-apain kan sama boss kamu itu??". Tanya Ervin nampak khawatir.

"Gak kok Vin, gak apa-apa". Jawab Mentari singkat.

"Terus kenapa tadi boss tengil kamu itu tiduran di trotoar. Aku kira dia mau berbuat jahat ke kamu". Ujar Ervin dengan prasangka buruknya.

"Dia....emmm... Aku gak ngerti kenapa dia kayak gitu, dia kan aneh". Alasan Mentari berbohong.

Ervin pun bingung kenapa dengan bossnya Mentari, apa yang sudah terjadi. Kenapa tadi Mentari nampak ketakutan.

"Awas aja kalau dia berbuat buruk ke kamu". Ancaman Ervin untuk Rio.

"Gak kok, dia baik meski kadang aneh". Ucap Mentari.

Pertama kalinya Mentari mengakui Rio baik. Entah dia hanya alasan saja atau memang sadar bahwa selama ini Rio baik kepadanya.

Di lain tempat, tepatnya di Rumah sakit Rio sedang ditangani oleh dokter. Sakti setia menunggu bossnya, dan Sakti penasaran apa yang membuat tangan bossnya patah di trotoar jalan.

Butuh satu jam lebih memeriksa Rio di IGD, hingga tangan kanannya harus di gips.

Rio melamun memikirkan Mentari, ia paham saat kejadian tadi ada kontak fisik dengan Mentari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio melamun memikirkan Mentari, ia paham saat kejadian tadi ada kontak fisik dengan Mentari. Pasti Mentari ketakutan makanya menjauh dari Rio, tapi apakah tidak ada rasa iba sedikitpun melihat Rio terluka dan meringis kesakitan.

Dan dokter bilang Rio tidak harus menjalani rawat inap di RS. Hanya seminggu sekali check up untuk perkembangan kondisi tulangnya yang patah.

"Boss que... Harus dirawat gak??". Tanya Sakti saat melihat Rio kelaur dari IGD.

Rio menggeleng pelan,
"Gak perlu dirawat, cuma patah doang". Jawab Rio santai.

Sakti melototkan matanya kesal,
"Gilee luh, tangan patah luh bilang cuma doang. Ngapain si boss que main di trotoar?? Apa kata netijen seorang pewaris Ramajaya Holding main di trotoar". Cerocos Sakti seperti ibu-ibu sedang belanja sayuran.

Rio menatap malas Sakti, sudah sakit terus ditambah mendengar ocehan sang Asisten pula.

"Gue kejar Mentari, bujuk dia supaya mau gue anter pulang". Ucap Rio menjelaskan kronologinya.

Sakti mengernyitkan keningnya nampak heran,
"Kejar Mentari?? Tapi kok tadi malah kakek tua itu yang ada di deket luh, jangan bilang Mentari cosplay jadi kakek itu". Ujar Sakti penuh selidik.

Rio mendengus kesal, lelah mengejar cinta, lelah juga berbicara dengan asisten anehnya itu.

"Mentari udah pulang sama si Ervin, gue ditinggal sendirian di trotoar jalan". Jelas Rio sebenarnya malas menjelaskan.

My Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang