Antara Nervous & Visum

589 15 0
                                    

Tiba saat yang dinanti-nanti oleh seorang pengusaha muda yang memiliki jabatan merangkap sebagai CEO sekaligus Chairman. Dengan balutan beskap ala sunda mengikuti adat istiadat mempelai wanita yang keturunan Sunda-Jawa, tidak mengikuti adat istiadat mempelai pria yang berketurunan Minang-Melayu. Rio nampak tampan dan gagah duduk di depan penghulu dan para saksi.

Hari ini pernikahan :

Rio Rayden Ramajaya
(putra sulung dari Tn. Rizaldi Ramajaya & Ny. Rossa Ramajaya)

dengan

Mentari Raisa Yunardi
(Putri tunggal dari Tn. Gusti Yunardi & Ny. Yunike Yunardi)

Tidak banyak tamu yang diundang hanya keluarga terdekat saja antara 2 keluarga besar tersebut.

Tuan Rizaldi pun duduk untuk menjadi wali nikah sang putra saat ijab kabul. Dan tuan Gusti duduk berhadapan dengan Rio.

"Duuh panas dingin, rileks Iyo rileks, yok bisa satu tarikan napas". Ucap Rio nervous dalam hatinya.

Mentari berada di kamar menunggu Rio mengucapkan ijab kabul. Ia pun kesal sekaligus deg-degan, dalam hitungan beberapa menit lagi ia sah menjadi istri Rio Rayden Ramajaya.

"Mimpi buruk, pernikahan macem apa ini. Gue berharap nikah sama orang yang cintanya tulus bukan perjodohan dan bukan karena alesan pingin tanggungjawab". Gumam Mentari terus membatin.

(Prosesi ijab kabulnya pake prolog aja ya readers...)

Penghulu mempersilahkan tuan Gusti untuk menjabat tangan Rio. Dengan jantung yang berdetak lebih cepat dan panas dingin yang Rio rasa, ia tampak serius berjabat tangan dengan calon papah mertua yang sebentar lagi jadi papah mertua.
Gusti tersenyum tipis saat merasakan tangan Rio begitu dingin dan sedikit gemetar.

Penghulu pun menyuruh tuan Gusti mengucapkan ijab dengan lantang. Dan Rio langsung menyambut dengan kabul hanya dengan satu tarikan napas, lancar dan lantang.

"Gimana para saksi??". Tanya penghulu.

Saksi serempak mengucapkan, "SAH..! ".

Rio menunduk dan mengusap wajahnya, tak terasa air matanya menetes karena mulai detik ini ia memikul tanggungjawab yang besar sebagai suami dan calon ayah untuk anak-anaknya kelak. Rio telah mengucapkan ijab kabul yang sangat sakral dengan makna mendalam. Bukan hanya janji kepada orangtua Mentari tapi janji kepada Tuhan juga. Rio harus jadi suami yang baik, menjaga dan melindungi Mentari bahkan dosa Mentari pun mulai detik ini Rio yang menanggungnya.

Di sisi lain ketika Mentari mendengar Rio mengucap ijab kabul dan disahkan para saksi. Mentari menangis juga air mata nya tak terbendung lagi, ia sudah menjadi istri dari laki-laki yang tidak ia cintai. Entah seperti kehidupan rumahtangga dengan Rio, Mentari masih meragukan Rio.

"Akhirnya boss que gak jadi JONES terus, setelah sekian purnama berjuang demi Mentarinya". Ucap Sakti dalam hati turut bahagia.
Hanya Sakti bukan termasuk keluarga yang di undang Rio, itupun Sakti harus jaga rahasia tentang status Rio dan Mentari.

My Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang