Dansa Gendong dan Kebrutalan

945 19 0
                                    

Malam harinya sebagai penutupan acara family gathering RM Group, mereka mengadakan acara api unggun dan bernyanyi bersama. Rio sedari tadi memainkan ponsel sambil tersenyum. Membuat Mentari curiga, tidak seperti biasanya suaminya terfokus ke ponsel.

"Awas ya luh, masih gue lihatin main handphone sambil senyam senyum. Gak gue kasih jatah biarin". Mentari membatin kesal.

Selama di Labuan Bajo, Rio selalu memperhatikan Mentari dari jauh tapi malam ini Mentari merasa diabaikan oleh Rio.

"Haii Tar... Bengong aja lihatin apa si?". Tanya Richard tiba-tiba duduk disamping Mentari.

Mentari langsung mengalihkan pandangannya ke api unggun bukan ke Rio lagi.

"Eh gak kok, lihatin api unggun". Jawab Mentari.

"Please honey nengok kesini, si Richard caper deketin aku nih". Ujar Mentari dalam hati.

Mentari merasa tidak nyaman didekati Richard, apalagi Richard sok akrab. Dan takut Rio posesif lagi itu tidak baik untuk aktivitas di ranjang saat Rio sedang posesif maka akan brutal.

"Eh mau request lagu gak?? Aku bawa gitar nih". Ucap Richard sok asyik.

Mentari menggelengkan kepalanya cepat, sama sekali ia tak menatap Richard yang berada di sampingnya.

"Oh yaudah aku nyanyi lagu ini aja deh....". Tiba-tiba ucapan Richard terpotong.

"Nona Mentari... Mana memo yang saya suruh buat tadi sore. Saya bilang harus selesai cepet saya mau kirim ke klien saya". Ujar Rio tegas.

Mentari merasa lega akhirnya Rio menghampirinya, namun setelah itu ia menatap tajam Rio.

"Main handphone terus, istri dideketin cowok lain langsung posesif". Batin Mentari menggerutu.

"Udah jadi belum??". Tanya Rio lagi.

"Udah jadi pak, tapi di laptop ada di kamar saya". Jawab Mentari.

Richard hanya menunduk fokus ke gitar yang ia pegang. Tak habis pikir boss nya itu sangat diktator, memang Mentari adalah staff pribadi tapi di luar nalar saja saat family gathering masih suruh bekerja.

"Yaudah ayo ambil, perlambat kerjaan saya aja kamu". Gerutu Rio pura-pura tegas.

"Maaf bey, biar mereka gak curiga". Gumam Rio dalam hati.

Mentari pun beranjak dari duduk, dan berjalan dengan sedikit pincang. Sebenarnya Rio tidak tega ingin membopong Mentari. Tapi tunggu saat sudah memasuki hotel dan sepi.

Sesampainya di koridor hotel menuju kamar, Rio celingukan memastikan bahwa situasi aman terkendali. Ia langsung menggendong tubuh Mentari memasuki kamarnya.

"Iyo.. Aku kaget. Gak bilang-bilang kalau mau gendong aku". Ucap Mentari menepuk pelan dada Rio.

Rio tersenyum dan membopong Mentari masuk ke kamar.

"Dari tadi aku gak tega lihat kamu jalan pincang gitu, malem ini di kamar aku ya bey". Ucap Rio mendekati wajah Mentari.

Tiba-tiba Mentari tertegun melihat kamar Rio yang sudah didekorasi sedemikian rupa. Sungguh Mentari tidak tahu tentang rencana Rio.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang