Gemetar

940 25 0
                                    

Rio dan Mentari kini sudah tiba di toko perhiasan ternama, mereka akan membeli cincin pertunangan. Memang sangat dadakan jadi tidak sempat memesan, tak apalah yang penting cincin pernikahan nanti bisa dipesan dan didesain sesuai kemauan mereka.

"Masih sakit gak perut kamu??". Tanya Rio yang berjalan di belakang Mentari.

Rio sudah seperti bodyguard-nya Mentari, calon pengantin berjalan tidak beriringan.

"Masih, tapi udah agak gak terlalu sakit si". Jawab Mentari.

"Syukurlah kalau udah membaik, tuh toko jewellery nya". Ucap Rio dan berjalan mendahului Mentari.

Mereka pun masuk ke toko perhiasan ternama di negeri ini, biasanya artis-artis atau anak-anak pejabat selalu pesan perhiasan di toko ini.

"Selamat datang pak Rio dan ibu". Ucap sopan pelayan wanita toko perhiasan tersebut.

Rio hanya tersenyum tipis dan mengangguk pelan. Pelayan toko tersebut mengenal Rio, karena Rio suka mengantar nyonya Rossa beli perhiasan di toko ini.

"Mau beli yang ready stock atau mau custom perhiasan pak??". Tanya pelayan lain.

"Karena dadakan, saya beli yang ready aja. Saya cari cincin untuk pertunangan. Tolong keluarkan cincin berlian yang paling bagus di toko ini". Ucap Rio meminta diperlihatkan cincin-cincin yang paling bagus.

Mentari hanya diam saja, sebenarnya ia malas harus beli cincin bersama Rio.

"Duduk sini, jangan diem aja. Kamu pilih ya cincin yang pas di jari kamu". Ucap Rio lembut.

"Terserah bapak aja deh, yang ngebet pingin tunangan kan pak Rio bukan saya". Ujar Mentari membuat Rio sedikit sedih.

Tak lama pelayan tadi membawa beberapa cincin berlian terindah dan termahal.

"Bisa dicoba mana yang cocok pak bu". Ucap pelayan tersebut ramah.

"Pilih nih, aku si ikut aja kemauan kamu". Ucap Rio menoleh ke Mentari.

Mentari menatap Rio sekilas, tumben sekali 'aku-kamu'. Mau heran si tapi Mentari malas membahas perubahan panggilan tersebut. Rio sengaja merubahnya karena hubungan mereka akan segera diresmikan dan supaya semakin akrab panggil 'aku-kamu', meski masih berlaku bagi Mentari panggilan 'saya-bapak/pak'.

Dengan sedikit malas Mentari pun akhirnya mencoba beberapa cincin berlian dan pilihannya jatuh pada black diamond.

Dengan sedikit malas Mentari pun akhirnya mencoba beberapa cincin berlian dan pilihannya jatuh pada black diamond

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok black diamond??". Tanya Rio hati-hati.

Rio mengerti kalau wanita sedang haid tidak boleh dipancing emosinya.

"Tadi suruh saya pilih sendiri, sekarang diprotes !!". Jawab Mentari ketus.

"Gak protes kok, aku cuma tanya aja. Kali aja mau yang berlian warna lain. Udah pas kan yang itu??". Ucap Rio alasan saja.

My Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang