Kini Rio sedang menunggu Mentari yang sedang konsultasi ke psikiater sekaligus psikolog. Selesai acara tadi, mereka berdua izin keluar dengan alasan quality time. Mereka berbohong karena tidak ingin keluarga tahu tentang trauma yang dialami Mentari, itupun kemauan Mentari yang ingin menyembunyikan dari keluarga masing-masing.
(Couple paling beda, abis engagement malah ke psikiater)
Rio sedang duduk di kursi tunggu depan ruangan dokter psikiater. Sudah 1 jam ia menunggu, namun tetap sabar demi Mentari. Bunyi pintu pun terbuka Mentari keluar dari ruangan tersebut dan diekori oleh psikiaternya.
"Udah selesai??". Tanya Rio langsung bangkit dari kursi tunggu.
"Udah". Jawab Mentari singkat seraya menunduk.
"Yaudah yuk kita pulang, silahkan". Pungkas Rio mempersilahkan Mentari berjalan lebih dulu.
Mentari pun berjalan lebih dulu meninggalkan Rio. Namun psikiater mencegah Rio karena ada hal yang mau disampaikan.
"Pak Rio sabar ya. Trauma bu Mentari masih belum hilang, apalagi dia trauma gak cuma karena pak Rio tapi karena masa lalunya juga". Jelas psikiater yang menangani Mentari.
Rio pun nampak heran dengan apa yang diucapkan psikiater. Ia baru tahu bahwa Mentari memiliki traumatis di masa lalu juga bukan hanya karena dirinya saja.
"Masa lalunya?? Saya si pasti sabar. Emang pertunangan kami ini sangat memaksakan dan membuat Mentari terguncang mungkin". Ujar Rio seraya menghela napasnya.
"Bu Mentari tidak percaya laki-laki yang seperti apalagi di dalam hidupnya, tapi pak Rio bisa yakinkan dia kalau Anda tidak seperti laki-laki di masa lalunya yang mengkhianatinya". Jelas psikiater itu lagi.
Rio pun hanya manggut-manggut tanda mengerti. Ia tidak menyangka Mentari trauma dengan laki-laki yang mengkhianatinya.
"Baik dok, terima kasih atas waktunya. Nanti kami akan datang lagi untuk konsultasi selanjutnya". Pungkas Rio dan berpamitan pergi dari klinik psikiater tersebut.
Psikiater tersebut sudah tahu bahwa Mentari adalah calon istri dari seorang Rio Rayden Ramajaya yang terkenal.
Mentari sudah berada di dalam mobil, seperti biasa duduk di belakang."Lama banget si...!!". Mentari mengomel saat Rio baru masuk ke mobil.
"Maaf, tadi ngobrol sebentar sama psikiater". Balas Rio santai.
Ia pun melajukan mobilnya membelah jalanan ibukota di hari yang sudah menjelang malam.
"Saya pulang ke kontrakan aja pak". Ucap Mentari tiba-tiba.
"Lho kenapa?? Nanti papah mamah kamu cariin gimana??". Tanya Rio nampak bingung.
"Saya udah izin kok ke mereka, saya pingin pulang ke kontrakan". Jawab Mentari.
Rio menghela napas berat, dia tidak ingin berdebat dengan Mentari. Apalagi masih kepikiran dengan ucapan psikiater tadi tentang Mentari.
Rio pun mau tidak mau melajukan mobilnya menuju kontrakan Mentari.20 menit perjalanan, akhirnya mereka tiba di depan gang kontrakan Mentari. Mobil Rio tidak bisa masuk alhasil harus terparkir di depan gang.
Rio membukakan pintu mobil untuk Mentari. Tanpa berucap terimakasih, Mentari langsung jalan masuk ke gang menuju rumah kontrakannya.
"Ngapain si ikutin saya??". Tanya Mentari yang sadar diikuti Rio.
"Aku cuma pastiin kamu aman sampe kontrakan". Jawab Rio sambil menyengir.
Mentari pun tak menggubris dan masuk ke pekarangan kontrakan sederhananya. Rio masih heran kenapa Mentari betah tinggal di kontrakan yang sederhana ini dibanding di mansion orangtuanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boss
RomanceDi pertemukan dalam keadaan yang salah, membawa mereka pada suatu hubungan yang tak terpisahkan. Meski di liputi trauma seorang gadis cantik yang merelakan kesuciannya, Mentari Raisa Yunardi mencoba menentang keinginan orangtuanya yang ingin menjodo...