Si Bapak dan Si Ibu

1.1K 29 0
                                    

Di ruangan staff keuangan, Mentari baru saja menyelesaikan tugasnya. Sedangkan Mira dan Saskia masih fokus ke laptop dan berbagai dokumen keuangan. Tentu saja gaji staff keuangan di 3R Group besar karena banyak anak perusahaan yang harus diurus, membuat para staff kewalahan.

Perut Mentari mulai terasa lapar meski baru jam 10 pagi, ia ingat dengan bekal yang tadi Rio berikan.

"Hei bestie... Kalian mau gak aku punya cemilan nih??". Tanya Mentari menawari Mira dan Saskia.

Mira dan Saskia pun kompak melototkan mata saat Mentari menyodorkan kotak berisikan sandwich cheese dan potongan buah-buahan.

"Tari... Jangan cari masalah kamu, aduuh...". Ucap Mira menepuk jidatnya sendiri.

Mentari mengernyitkan kening, tanda tak mengerti dengan ucapan Mira.

"Tar... Di kantor ini dilarang makan saat jam kerja kalau minum si dibolehin". Jelas Saskia.

"Terus kenapa si boss aneh bolehin gue makan disaat jam kerja. Dasar aneh...!". Gumam Mentari dalam hati.

"Masukin lagi Tar kotak makanannya kalau ada yang lihat gawat, ada CCTV juga di ruangan ini. Bisa ngamuk pak Rio". Ujar Mira ketakutan.

Mentari tersenyum menatap kedua temannya tersebut.

"Santai aja kali, udah diizinin kok sama boss galak itu. Tenang aja, nih ambil kalian laper kan". Balas Mentari santai.

Mira dan Saskia saling tatap, sejak kapan CEO perusahaan ini mengizinkan melanggar peraturan yang dibuatnya sendiri.

Mentari malah asyik mengunyah sepotong sandwich.

"Enak juga not bad lah". Ucap Mentari pelan.

Saskia pun memberanikan diri mengambil sepotong sandwich di kotak pink tersebut.

"Kamu tumben Tar bawa bekal". Ucap Saskia yang kini sedang ikut mengunyah sandwich.

(Kapan lagi kan kalean makan sandwich made in CEO... Hehehe)

"Dikasih sama someone kok". Balas Mentari jujur.

Namun ia tak sebut siapa seseorang itu, bisa heboh sekantor.
Mira pun mengambil sepotong buah yang sudah di potong kecil-kecil.

"Enak juga ya kerja sambil makan, 5 tahun kerja disini baru kali ini bisa sambil makan, hehehe... ". Ucap Mira sambil terkekeh.

Mereka bertiga pun asyik makan sambil mengobrol namun tetap fokus ke pekerjaan mereka.

Tiba-tiba pak Akmal datang dan kaget dengan kelakuan ketiga bawahannya tersebut.

"Kalian bertiga...!! Hadeuh... Kalau pak Rio tau bisa ancur nih ruangan. Apa kalian gak tau peraturan perusahaan ini". Ujar pak Akmal panik.

Mentari hanya menyengir, sedangkan Mira dan Saskia hanya menunduk takut.

"Udah diizinin kok sama pak Rio, gak bakal marah dia pak". Balas Mentari santai sambil tersenyum.

Sejak kapan Rio marah ke Mentari yang ada malah sebaliknya.

"Kok bisa diizinin??". Tanya pak Akmal heran.

"Bisa pak, nih bapak mau sandwich dan buahnya". Ucap Mentari seraya menyodorkan kotak pink tersebut ke pak Akmal.

Pak Akmal menggelengkan kepala,
"Makasih Tari, bapak kenyang buat kalian aja deh". Tolak pak Akmal sambil menuju meja kerjanya di bilik lain.

Mereka pun kembali asyik makan hingga habis tak tersisa. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang.

Telepon di meja pak Akmal berbunyi,

My Possessive BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang