Pilot [End]

999 52 1
                                    

Cast:
Qian Kun as dom
Liu Yangyang as sub

.

.

Happy Reading...

Prang!

Gelas yang berada di genggaman Yangyang jatuh begitu saja dan pecah setelah menghantam lantai. Ia diam mematung sambil memandang berita yang tengah di siarkan. Doyoung dan Johnny seketika menoleh, mereka baru menyadari jika Yangyang ikut menonton berita tersebut.

"Yangyang.." lirih Doyoung.

Yangyang ingat pesawat itu adalah pesawat yang Kun terbangkan beberapa jam yang lalu. Air matanya menetes tanpa persetujuannya darinya.

"Tidak mungkin.. I-itu bukan pesawat yang Kun ge terbangkan kan? Papa itu bukan pesawat yang di bawa Kun ge kan? Pesawat seperti itu tidak hanya satu kan? A-ayah cepat katakan, itu bukan pesawat yang di bawa Kun ge.. Bukan pesawat itu kan?" Yangyang masih belum mau menerima kenyataan bahwa pesawat itu adalah pesawat yang di bawa Kun.

"Itu pesawat nya, nak.." balas Johnny

"Tidak.. Tidak, itu bukan Kun ge, aku yakin itu bukan Kun ge"

Yangyang berbalik dan kembali ke kamarnya, ia ingin menghubungi suaminya itu, berharap jika apa yang di beritakan bukanlah pesawat yang di terbangkan suaminya. Doyoung menyusul Yangyang pergi ke kamarnya begitupun Johnny.

"Ayo Kun ge, angkat telpon nya dan katakan itu bukan kau.. Aku mohon" gumam Yangyang. Kedua orang tua Yangyang hanya menatap khawatir pada Yangyang.

Yangyang kembali membuka aplikasi chat di ponselnya, siapa tahu jika di telpon melalui itu bisa tersambung. Tapi baru saja terbuka, ada beberapa pesan dari Kun. Dengan tangan bergetar Yangyang membuka pesan tersebut.

Bagai tersambar petir yang dashyat, Yangyang diam membeku saat membaca pesan terakhir dari Kun sesaat sebelum keberangkatannya. Kakinya lemas tak mampu menopang tubuhnya lagi. Johnny dengan sigap menangkap tubuh Yangyang yang hampir terjatuh ke lantai, lalu ia menuntun Yangyang untuk duduk di pinggir kasur.

"Ayah.. Ini tidak benar kan?" tanya Yangyang dengan lirih, masih ingin menyangkal.

"Kita berdoa saja, nak. Jika Kun tidak kembali dengan selamat, setidaknya tubuhnya dapat di temukan" ucap Johnny

Yangyang menangis, Johnny dan Doyoung hanya bisa memeluk sang putra yang sangat terpukul setelah mendengar berita tersebut. Firasat nya benar, pasti akan ada sesuatu yang terjadi pada Kun, tapi suaminya itu tetap bebal dan memaksa untuk menerbangkan pesawat.

"Harusnya aku menahan Kun ge supaya tidak pergi" lirih nya di tengah isak tangis yang pilu.

"Ini salah ku.." lirih nya lagi.

"Tidak Yangyang, ini bukan salah mu. Jangan salahkan dirimu" ucap Doyoung.

"Lebih baik kau istirahat, jika terus menangis seperti ini, ini akan berakibat buruk untuk anakmu juga" sambung Doyoung.

Yangyang hanya menurut, ia berbaring di kasurnya, memunggungi Doyoung dan Johnny sambil memeluk boneka domba yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi. Memeluk boneka itu erat, dan meremat nya. Doyoung dan Johnny keluar dari kamar setelah memastikan Yangyang tertidur karena lelah menangis. Mereka kembali ke kamar, Johnny mencoba menghubungi teman nya yang kebetulan menjadi kepala Tim SAR yang mencari keberadaan pesawat itu.

"Eoh? Johnny, ada apa?" tanya orang di seberang sana.

"Yuta, tolong bantu aku. Tolong cari menantu ku, setidaknya jika dia tidak selamat, raga nya kembali pulang" jelas Johnny pada Yuta.

Story Of NCT Couple || BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang