Hurt 2 [End]

942 39 4
                                    

Cast
Lucas as Luca Adijaya (dom)
Jungwoo as Juna Mahardika (sub)

Warning ⚠
- harsh word
- KDRT
- typo berserakan

.




.

Juna benar-benar menghabiskan sisa makanan itu, walaupun perutnya sudah tak bisa menampung makanan lagi, tapi ini lebih baik daripada ia harus di pukul atau mungkin akan di kurung didalam gudang berhari-hari tanpa makan dan minum.

Juna menarik nafasnya dalam lalu menghembuskan nya pelan, suapan terakhir akhirnya ia telan.

"Habis.." gumam nya saat melihat wadah makanan yang sudah kosong.

"Aku kenyang banget" gumam nya lagi.

Setelahnya, Juna mulai membereskan meja makan. Jika Luca melihat meja makan masih berantakan, maka dia akan marah besar. Dengan cepat Juna membereskan meja makan dan mencuci semua piring, mangkuk dan alat makan lainnya. Setelah mencucinya, Juna menyimpan nya dengan rapi di tempat nya.

Tepat saat Juna akan kembali ke kamarnya, Luca memasuki rumah dengan wajah tanpa ekspresi. Juna langsung menundukkan kepalanya, tak berani menatap mata sang suami.

"M-makanannya sudah aku habiskan, meja makan dan perabotan lain sudah bersih" ucap Juna.

"Ya, bagus. Lain kali ga usah berlagak masak banyak. Sana ke kamar, saya muak liat kamu" jawab Luca lalu meninggalkan Juna.

Juna lantas kembali ke kamarnya, menutup pintu dan menguncinya dari dalam. Juna lantas mengganti pakaiannya dengan baju tidur, lalu setelahnya Juna mendudukkan dirinya pada pinggiran kasur. Ia mengambil foto pernikahan dirinya dengan Luca yang ia letakkan di atas nakas.

"Disini yang bahagia sama pernikahan kita, cuma aku aja ya? Kamu se menderita itu ya nikah sama aku?" monolognya.

"Kapan ya Luca mau senyum kalau liat aku?"

Juna mengusap foto itu dengan perlahan, di foto Luca mungkin tersenyum, tapi nyatanya Luca tidak bahagia dengan pernikahannya dengan Juna.

"Renjana beruntung sekali bisa di cintai oleh Luca.."

"Renja, kamu mau ga bagi keberuntungan kamu buat aku? Sedikit aja, boleh? Aku juga mau di cintai Luca, sedikit aja. Rasanya sakit sekali tidak di anggap oleh suami sendiri"

Lagi dan lagi, Juna menangis pada malam hari. Menangisi takdirnya yang sangat menyedihkan, sejak kecil ia tak pernah merasakan kebahagiaan. Orang tuanya bercerai, ibunya meninggal, ayahnya entah pergi kemana, lalu menikah dengan pria yang belum selesai dengan masa lalunya, di siksa, di pukul, tidak pernah di anggap ada, tidak pernah di cintai. Sudah lengkap penderitaan Juna selama ini.

Lelah menangis, Juna tertidur sambil memeluk foto pernikahannya. Membiarkan bekas air matanya mengering.

Disisi lain, Luca tengah merenung di balkon kamarnya dengan se puntung rokok yang terselip di jarinya. Di tangan satunya, ia memegang sebuah polaroid dengan foto Renja di dalamnya.

"Renja, kamu apakabar? Saya kangen sama kamu" gumamnya sambil memandang polaroid Renja yang tersenyum dengan cantik.

"Saya ga bisa kalau ga ada kamu, saya ga bisa menerima orang lain selain kamu. Cinta saya habis di kamu, Renja, tapi kamu pergi meninggalkan saya" monolognya lagi.

"Mungkin saya jahat, tapi saya menginginkan kamu, bukan Juna."

Setetes air mata mengalir melewati pipinya. Menjadi Juna itu sakit, tapi menjadi Luca juga sakit.

Story Of NCT Couple || BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang