Attention [end]

1.1K 73 0
                                    

Cast:
Mark as Marvalion Atmaja (dom)
Haechan as Harega Darmantara (sub)

.




.


Happy Reading...

"Lain kali, kalo mau nolak perasaan orang, di pikir-pikir lagi kalimat nya, biar ga ada yang sakit hati kayak gue yang nerima penolakan lo yang kasar. Gue pamit, makasi buat kalimat kasarnya, gue akan selalu inget" ucap Rega lalu ia pergi meninggalkan Marva seorang diri di belakang gedung.

Marva menatap perginya Rega dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Harega!" panggil Marva tapi sayangnya Rega sudah menghilang dari pandangan Marva.

"Kata-kata gue terlalu kasar, ya?" gumam nya.

"Ah bangsat! Kenapa gue jadi ngerasa bersalah sama dia si! Harus nya lo tuh seneng, Marva!"

.

.

.

Hari-hari berlalu, dan Harega benar-benar pergi dari ruang lingkup Marva. Tidak ada lagi Rega yang berisik, tidak ada lagi Rega yang memberi nya bekal makan siang. Rega benar-benar menghindari nya. Bahkan jika berpapasan, Rega akan tetap memandang kedepan, tidak melirik nya sama sekali.

"Kenapa rasanya aneh, ya? Kayak ada yang kurang" gumam Marva.

"Lo kenapa?" tanya Langit, ia bingung karena sejak tadi teman sebangku nya itu hanya melamun.

"Gapapa, gue cuma ngerasa kosong aja" jawab Marva.

"Kosong gimana? Yang jelas kek ngomong nya" kesal Langit. Namun, Marva lebih memilih diam dan menelungkupkan kepalanya di atas lipatan hoodie miliknya, dan melipat tangannya.

"Lah malah turu ni orang" ucap Langit.

"Eh iya, si Harega kok tumben ga kesini bawain lo bekel lagi? Udah beberapa hari juga gue ga liat dia seliweran depan kelas, biasanya ga pernah absen tu bocah" Langit akhirnya menyadari tentang Harega yang sekarang jarang terlihat di sekitar kelasnya, karena biasanya Harega tidak pernah absen dari pandangan Langit karena anak itu selalu seliweran di sekitar kelasnya dan Marva.

Respon Marva hanya mengeratkan lipatan tangannya dan semakin menyembunyikan wajahnya di atas lipatan hoodie nya. Merasa ada hubungannya dengan Marva, akhirnya Langit mulai peka dengan situasi sekarang.

"Oh paham gue sekarang" ucap Langit. Lalu dengan ide jahilnya, ia pun memulai aksinya.

"Eh Mar, itu Harega tuh, bawa kotak bekal lagi" pekik Langit sambil menggoyangkan tubuh Marva dengan sedikit brutal.

Entah kenapa, Marva reflek mengangkat kepalanya dan langsung melihat kearah pintu masuk kelasnya.

"Mana? Ga ada? Lo jangan ngadi-ngadi" tanya Marva. Langit pun akhirnya tertawa kencang membuat Marva mengerutkan dahinya.

"Kenapa ketawa?" tanya Marva.

"Aduh Mar, Mar, lo kalo suka sama tu bocah ngaku aja kali Mar, ga usah sok jual mahal. Nyesel sendiri kan lo sekarang?" ucap Langit.

"Dih apaan sih?! Ga jelas lo!" Marva kesal dengan Langit karena dirinya di prank.

"Gini, bro, jujur sama gua, lo sebenarnya suka kan sama Rega?" tanya Langit.

"Ga usah ngarang, gue ga suka sama bocah petakilan kek dia. Risih gue yang, tiap hari liat dia mulu, iritasi mata gue lama-lama" bantah Marva.

"Gue tanya sekarang, lo ngerasa ada yang kurang, ga? Atau lo merasa ada yang kosong, ada yang hilang dari hidup lo. Yang harusnya ada, dan lo terbiasa dengan keberadaan nya, tapi tiba-tiba ga ada, ngerasa kosong, ga?" tanya Langit.

Story Of NCT Couple || BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang